Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Sederhana untuk Menghadapi Seseorang yang Narsis

KOMPAS.com - Narsis atau narsistik secara sederhana dapat dipahami sebagai seseorang yang tampak terlalu peduli dengan diri mereka sendiri.

Sebagaimana dikutip dari Psychology Today, narsis mencakup rasa lapar akan penghargaan atau kekaguman, keinginan untuk menjadi pusat perhatian, dan harapan akan perlakuan khusus yang mencerminkan status yang dianggap lebih tinggi.

Kondisi narsis yang berlebihan juga bisa menjadi masalah mental yang dikenal dengan istilah Gangguan Kepribadian Narsistik (NDP).

Dilansir dari laman Mayo Clinic, gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental di mana orang memiliki rasa kepentingan diri sendiri yang terlalu tinggi.

Mereka membutuhkan dan mencari terlalu banyak perhatian, serta ingin orang lain dapat mengagumi mereka.

Orang yang mengalami gangguan ini mungkin tidak memiliki kemampuan untuk dapat memahami atau peduli dengan perasaan orang lain.

Namun di balik kepercayaan diri yang ekstrim tersebut, mereka tidak yakin dengan harga diri mereka dan mudah kecewa ketika mendapat kritik sekecil apa pun.

Menghadapi seseorang yang narsis akan sedikit rumit. Sebab, mereka akan berusaha mempertahankan keunggulan dan seringkali sangat menolak perubahan.

Daripada mencoba untuk "memperbaiki" mereka, sebaiknya lebih berfokus pada perilaku dan kesejahteraan Anda sendiri.

Dilansir dari laman Healthline, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi seseorang yang narsis:

1. Pahami tentang gangguan narsis

Penting untuk memahami tentang gangguan narsis agar bisa membiasakan diri dengan tanda-tandanya, sehingga lebih mudah dikenali.

Hal ini membantu Anda lebih memahami bagaimana kepribadian orang narsis yang dihadapi. Dengan begitu, Anda siap menghadapi setiap sikapnya yang ditunjukkan.

Ini juga bisa menjadi langkah pertama untuk belajar menerima mereka apa adanya dan menetapkan harapan yang lebih realistis tentang hubungan Anda.

2. Bangun harga diri Anda

Membangun harga diri yang sehat dapat membuatnya lebih mudah untuk menangani dan mengatasi beberapa perilaku tidak menyenangkan dari seseorang dengan NPD.

Memiliki harga diri yang lebih tinggi juga dapat mempermudah untuk menetapkan batasan yang jelas, bersikap tegas, dan mendukung diri sendiri.

Ini semua bertujuan untuk tetap menjaga hubungan Anda dengan seseorang yang narsis

3. Bicarakan dengan baik

Jika Anda merasa bahwa seseorang yang narsis telah melampaui batas saat berkomunikasi, cobalah untuk tidak kesal, bereaksi berlebihan, atau terlihat bingung.

Coba hadapi hal tersebut dengan tenang dan lembut. Anda harus memberi tahu mereka bagaimana kata-kata dan perilaku mereka memengaruhi hidup Anda.

Namun, tetapi persiapkan diri Anda untuk fakta bahwa mungkin sulit bagi mereka untuk memahami atau berempati dengan perasaan Anda.

4. Tetapkan batasan yang jelas

Anda mungkin memperhatikan bahwa sejumlah “batasan” Anda dilanggar saat berhadapan dengan seseorang yang narsis.

Daripada mencoba mengubah mereka, sebaiknya tetapkan batasan tentang perilaku apa pun yang tidak dapat Anda terima dan komunikasikan dengan jelas kepada mereka.

5. Pahami bahwa orang narsis membutuhkan bantuan ahli

Orang dengan gangguan narsis sering memiliki kelainan lain seperti gangguan kesehatan mental atau kepribadian lainnya, yang mendorong mereka untuk memerlukan bantuan.

Beberapa orang mungkin menunjukkan beberapa sifat, seperti delusi kehebatan atau rasa berhak, tanpa menjadi akibat dari kondisi kesehatan mental yang lebih signifikan.

Satu-satunya cara untuk membedakan antara sifat acak dan gangguan yang sebenarnya adalah melalui evaluasi dengan ahli kesehatan mental.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/19/114500465/5-tips-sederhana-untuk-menghadapi-seseorang-yang-narsis

Terkini Lainnya

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke