Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nasib OceanGate Setelah Tragedi Kapal Selam Titan

Setelah berbagai upaya pecarian, kapal milik perusahaan OceanGate ini dipastikan meledak di dasar laut, tak jauh dari lokasi bangkai Titanic.

Ledakan tersebut menyebabkan lima penumpang kapal Titan tewas, termasuk CEO OceanGate Stockton Rush.

Puing-puing kapal selam itu kemudian berhasil ditemukan sekitar 4 kilometer dari haluan kapal Titanic pada 22 Juni 2023.

Lantas, bagaimana nasib perusahaan OceanGate kini?

Perusahaan berhenti beroperasi

Diberitakan The Sydney Morning Herald, OceanGate resmi menutup operasi penjelajahan bawah lautnya dua minggu setelah insiden yang menewaskan pemimpin perusahaan tersebut.

Dalam situs mereka, perusahaan Amerika ini mengumumkan bahwa mereka "telah menangguhkan semua operasi eksplorasi dan komersial".

Langkah ini diambil saat OceanGate menghadapi berbagai investigasi dan potensi tuntutan hukum atas tragedi tersebut.

Sebelumnya, OceanGate sempat kembali mengiklankan rencana penjelajahan mereka dalam program OceanGate Expeditions pada 2024.

Dilansir dari Wionews, perusahaan menjadwalkan dua ekspedisi, yaitu 12-20 Juni 2024 dan  21-29 Juni 2024.

Biaya setiap perjalanan ditetapkan sebesar 250.000 dollar AS per orang atau sekitar Rp 3,8 miliar.

Namun, seiring penangguhan perusahaan, ekspedisi tersebut kemungkinan batal.

Meski begitu, situs OceanGate masih menampilkan video promosi dan ekspedisi kapal selam Titan.

Seorang juru bicara perusahaan membenarkan keputusan tersebut, tapi tidak memberikan perincian lebih lanjut.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa OceanGate telah menangguhkan semua operasi eksplorasi dan komersial,” katanya.

Proses investigasi dilakukan

Penjaga Pantai AS melakukan penyelidikan atas insiden mematikan yang terjadi bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS.

Kedua pihak tersebut akan mengumpulkan informasi, menentukan kemungkinan penyebab, dan mengeluarkan rekomendasi keselamatan.

Ketua Dewan Investigasi Marinir dari Penjaga Pantai AS Kapten Jason Neubauer mengungkapkan, OceanGate juga bisa mendapatkan sanksi perdata atau pidana dari kejadian ini.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan bencana hilangnya Titan dan membantu memastikan tragedi serupa tidak terjadi lagi," ujarnya, dikutip dari ABC News.

Dewan Investigasi Kelautan akan melakukan analisis dan pengujian lebih lanjut terhadap insiden ini dengan bukti-bukti yang ada.

Walau pemeriksaan telah berlangsung, mantan penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Tom Haueter menyatakan penyelidikan ini bisa memakan waktu berbulan-bulan.

"Ini adalah kematian pertama di kapal selam gerbong penumpang yang dapat saya pikirkan dan tentu saja yang pertama masuk ke Titanic pada kedalaman ini," kata Haueter.

Menurutnya, ekspedisi kapal selam Titan termasuk baru dilakukan di wilayah yang belum terpetakan. Karena itu, analisis kegagalannya butuh waktu lama.

Di sisi lain, Kepolisian Kanada juga menyatakan akan memeriksa kasus kapal selam Titan.

Penyelidikan penuh akan dilakukan jika ada potensi pelanggaran hukum pidana, federal, atau provinsi.

Kanada terlibat dalam penyelidikan ini karena kapal Polar Prince yang membawa kapal selam Titan ke tengah Samudra Atlantik merupakan kapal berbendera Kanada.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/08/164500065/nasib-oceangate-setelah-tragedi-kapal-selam-titan-

Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke