Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beredar Video WNA Pukul Mobil Taksi Online di Bali, Ini Penjelasan Polisi

KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) terekam kamera marah lalu memukul mobil taksi online di Bali.

Hal tersebut diketahui dari unggahan video akun Instagram @niluhdjelantik pada Jumat (30/6/2023).

"Kasi paham dimana bumi dia pijak disana langit dia junjung. Pak Pak polisi tolong amankan bule pemukul mobil taksi online ini pak. Terimakasih sudah menjaga kamtibmas Bali -NILIHDJELANTIK," tulisnya.

WNA ajak sopir keluar dari taksi online

Dalam video tersebut tampak WNA berkemeja biru tua dan berkacamata memukul kaca jendela pintu sebelah kanan taksi online.

Setelah itu, ia meminta sopir taksi online untuk keluar dari kendaraannya namun hal itu tidak dituruti oleh korban.

Penumpang taksi online yang pada saat kejadian berada di dalam mobil kemudian meminta sopir untuk tidak membuka pintu.

Selanjutnya, WNA tersebut masuk kembali ke dalam mobil Mazda dengan pelat nomor H 1756 IR.

"Dari keterangan suara saksi, dia yang salah main salip bukannya minta maaf eh malah ngamuk gak karuan. Kasi dia paham, Indonesia adalah negara hukum," kata Ni Luh Djelantik.

Lantas, bagaimana penjelasan polisi soal peristiwa WNA memukul taksi online di Bali?

Penjelasan Polda Bali

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengonfirmasi bahwa telah terjadi peristiwa WNA memukul taksi online di Bali.

Ia menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 15.00 Wita.

Lokasi WNA memukul taksi online berada di Jalan Raya Dalung-Abianbase, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

"Video viral perselisihan antara WNA dengan WNI sesama pengguna jalan raya," kata Stefanus kepada Kompas.com, Sabtu (1/7/2023).


Kronologi WNA pukul taksi online di Bali

Stefanus menjelaskan, peristiwa pemukulan terhadap taksi online oleh WNA dialami oleh MYK.

Ia adalah warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang kini beralamat sementara di Denpasar, Bali.

Menurut MYK, peristiwa itu bermula ketika ia mengantar tamu pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul Wita.

Pada awalnya, ia mengantar tamu dari Lovina menuju Seminyak kemudian melintas di sekitar Jalan Raya Abianbase.

Ketika melintas di daerah tersebut, MYK mengaku mencoba mendahului sebuah mobil karena di sebelah kanannya terlihat kosong.

"Kemudian saya membunyikan klakson dan selanjutnya pengendara mobil tersebut (WNA) membuka jendela dan mengacungkan jari tengahnya, namun tidak saya hiraukan," kata MYK dalam keterangannya kepada polisi.

Taksi online diadang mobil WNA

MYK melanjutkan, setelah insiden di sekitar Abianbase, ia mengarahkan mobilnya ke Jalan Raya Dalung-Abianbase.

Ketika tiba di jalan tersebut, ia mendahului mobil yang dikendarai oleh WNA namun si pengendara merasa tidak terima.

"Mobil tersebut kembali mendahului mobil saya, kemudian orang tersebut berhenti dan memalangkan mobilnya di depan mobil saya," jelas MYK.

Ia menyampaikan, setelah mobilnya diadang, WNA itu keluar dari kendaraannya dan melakukan aksi pemukulan.

MYK juga berujar, WNA tersbeut mengajak dirinya keluar dari mobil namun permintaan ini ia hiraukan.

"Kemudian orang tersebut kembali ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan dan saya juga melanjutkan perjalanan saya menuju Seminyak," tutur MYK.

Polisi masih lakukan pencarian

Stefanus menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan atas peristiwa pemukulan taksi online oleh WNA.

Polisi telah meminta keterangan dari sopir taksi online, mencari identitas, termasuk mengecek lokasi yang diduga ditinggal WNA pelaku pemukulan.

Dari situ, polisi menemukan satu lokasi yang diduga menjadi tempat WNA pelaku pemukulan menginap di Bali.

"Penyelidikan terkait informasi bahwa WNA tersebut menginap di Viva Dash Hotel, setelah dilakukan pengecekan memang benar mobil yang digunakan pada saat kejadian ada di basement Viva Dash Hotel," kata Stefanus.

"Namun belum diketahui terkait identitas WNA dan kamar tempat menginap WNA tersebut," pungkasnya.

Identitas WNA sudah diketahui

Terpisah, Kapolsek Kuta Utara Kompol Made Pramasetia mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengetahui peristiwa tersebut.

Ia menyampaikan, pihaknya sudah megantongi identitas WNA yang memukul taksi online.

"Sementara sudah kita kantongi (identitas WNA). Masih lidik lebih lanjut," kata Made saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/7/2023).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/01/193000165/beredar-video-wna-pukul-mobil-taksi-online-di-bali-ini-penjelasan-polisi

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke