Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Melaju 350 Kpj, Kapan Mulai Beroperasi?

KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta Bandung kembali mengukir rekor Muri dengan laju kecepatan tertinggi.

Pada uji coba Kamis (22/6/2023), kereta cepat Jakarta Bandung melaju dengan kecepatan 350 km per jam.

Waktu tempuh dari Stasiun Halim, Jakarta, menuju ke Padalarang pun hanya dicapai dalam waktu 32 menit.

Sementara dari Stasiun Tegalluar, Bandung, ke Stasiun Halim, waktu tempuhnya hanya 44 menit.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, uji coba dengan kecepatan 350 km per jam itu berjalan sesuai harapan.

"Pengujian kali ini berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali. Dengan dicapainya puncak kecepatan operasi ini, membuktikan bahwa persiapan operasi KCJB sudah di jalur yang tepat," ucapnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (22/6/2023).

Kecepatan tersebut merupakan puncak kecepatan kereta cepat Jakarta Bandung yang bakal dioperasikan sejauh 142,3 kilometer.

Kapan kereta cepat Jakarta Bandung beroperasi?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan jadwal operasional moda transportasi tersebut.

Dia menargetkan bulan depan kereta cepat Jakarta Bandung sudah siap beroperasi.

"Kami harapkan akhir Juli nanti selesai, dan dapat digunakan pada Agustus," kata Budi.

Selama dua pekan ke depan, pihaknya akan menyiapkan izin operasi kereta cepat tersebut.

Dilansir dari laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub), izin operasi dijadwalkan paling lambat keluar pada 1 Oktober 2023.

"Mungkin juga lebih cepat pada 18 Agustus,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kemenhub juga tengah menyiapkan sejumlah regulasi terkait kereta cepat, seperti tarif dan sebagainya.

"Kami akan membuat satu regulasi baru yang diadaptasi dari berbagai negara tentang kereta cepat,” kata Budi.

Tiket kereta cepat Jakarta Bandung gratis

Diberitakan Kompas.com, Kamis (22/6/2023), Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil melalui akun Instagram-nya @ridwankamil mengatakan, pemerintah bakal menggratiskan tiket kereta cepat Jakarta Bandung selama tiga bulan pertama.

"GRATIS SELAMA 3 BULAN PERTAMA, Untuk masyarakat yang ingin mencoba Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Dari 18 Agustus sd Oktober. Pak @luhut.pandjaitan menyetujui gagasan ini saat diusulkan ketika mengetes kecepatan kereta cepat ini," tulis Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Perjalanannya dimulai dari Stasiun Halim, Jakarta, menuju Stasiun Tegalluar, Bandung, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga turut mencoba pengalaman naik kereta cepat Jakarta Bandung itu.

Bahkan, dia sempat melaksanakan rapat di dalam kereta dan tidak merasakan adanya gangguan suara selama kereta melaju.

"Kekedapan suara, goyangannya, betul-betul sangat bagus. Kita bisa rapat di dalam tanpa terganggu suara yang keras, dan sangat baik. Ini merupakan suatu loncatan teknologi," ujar Luhut, dikutip dari keterangan yang diperoleh Kompas.com, Kamis.

Luhut mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan studi untuk memperpanjang jalur kereta api cepat dari Bandung menuju Surabaya.

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengaku sangat nyaman ketika menjajal perjalanan Jakarta-Bandung dengan kereta cepat.

"Keretanya nyaman saat melaju cepat, tidak ada goyangan, dan kedap suara. Hal ini menunjukkan bahwa rel dibangun dengan baik, begitu pun dengan keretanya," tandasnya, dilansir dari laman Kemenhub.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/23/103000665/uji-coba-kereta-cepat-jakarta-bandung-melaju-350-kpj-kapan-mulai-beroperasi

Terkini Lainnya

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke