Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Nama Kereta Ini Diambil dari Hewan Mitologi, Ada Sancaka dan Taksaka

Nama-nama itu diambil sebagai nama kereta api dimaksudkan agar lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. 

“Penamaan KA-KA ini diharapkan dapat dengan mudah dikenali masyarakat dan menjadi bagian dari sejarah perkembangan transportasi kereta api di Indonesia,” kata VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Nama kereta api yang diambil dari hewan mitologi

Berikut ini kereta api yang namanya terinspirasi dari hewan mitologi di Indonesia. 

1. KA Argo Dwipangga

Nama KA Argo Dwipangga diambil dari nama seekor gajah dalam legenda asal-usul Sungai Gajah Wong di Yogyakarta.

Dalam cerita rakyat tersebut diceritakan ada seekor gajah yang berasal dari Negeri Siam (Thailand) bernama Kyai Dwipangga milik Sultan Agung.

Dikutip dari situp pemerintah Pleret, Bantul, DIY, gajah tersebut lalu hanyut saat terjadi banjir bersama dengan seseorang yang sedang memandikannya. Itu lah yang kemudian menjadikan asal-usul sungai di Yogyakarta itu diberi nama Sungai Gajah Wong, karena telah mengahnyutkan gajah dan wong (orang). 

KA Argo Dwipangga adalah kereta api dengan relasi Solo Balapan-Gambir PP yang pertama kali beroperasi pada 5 Oktober 1998.

Nama KA Sembrani terinspirasi dari hewan mitologi Sembrani, yaitu kuda bersayap yang dapat terbang dan memiliki sifat pemberani.

Dikutip dari Intisari, kuda sembrani dipercaya sebagai tunggangan para raja-raja Jawa, khususnya Sultan Agung, raja Mataram Islam yang memerintah pada abad ke-17.

Kuda sembrani juga dianggap sebagai mustika atau pusaka yang memiliki kekuatan gaib. Sementara dalam cerita pewayangan, Sembrani merupakan nama kuda tunggangan Batara Wisnu.

KA Sembrani adalah kereta api dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir PP yang pertama kali beroperasi pada 1 Oktober 1995.

3. KA Turangga

Nama KA Turangga terinspirasi dari bahasa Kawi Jawa yang dalam mitologi Jawa merupakan kuda tunggangan para raja dan bangsawan.

Kuda ini memang memiliki fisik serupa kuda tunggangan lain, namun konon Turangga dapat berlari dengan sangat cepat.

KA Turangga adalah kereta api dengan relasi Surabaya Gubeng-Bandung PP yang pertama kali beroperasi pada 1 September 1995.

4. KA Sancaka

Nama KA Sancaka terinspirasi dari nama sosok hewan mitologi berupa ratu ular sanca. Konon, Sancaka merupakan sosok ratu ular yang mengayomi dan mampu bertahan di berbagai keadaan.

KA Sancaka adalah kereta api dengan relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng PP yang pertama kali beroperasi pada 20 Mei 1997.

5. KA Taksaka

Dalam mitologi Hindu, Taksaka atau Taksa adalah salah satu naga putra dewi Kadru dan Kashyapa. Ia tinggal di Nagaloka bersama saudaranya ak lain yaitu Basuki, Antaboga.

Naga Taksaka muncul dalam mitologi Bali karena pengaruh mitologi Hindu dari India. Sementara dalam mitlogi Bali, Taksaka adalah ular yang tinggal di Kahyangan.

KA Taksaka adalah kereta api dengan relasi Gambir-Yogyakarta PP yang pertama kali beroperasi pada 19 September 1999.

6. KA Lodaya

Nama KA Lodaya terinspirasi dari nama hewan mitologi berupa macan kumbang yang gagah dan gesit, erat kaitannya dengan Prabu Siliwangi.

KA Lodaya adalah kereta api dengan relasi Bandung-Solo Balapan PP yang mulai beroperasi sejak 12 Mei 2000.

7. KA Harina

Nama KA Harina diambil dari kata dalam Bahasa Sansekerta yang berarti kijang atau antelop betina yang dapat berlari dengan cepat.

KA Harina adalah kereta api dengan relasi Bandung-Surabaya Pasarturi PP yang pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2003.

6. KA Gumarang

Nama KA Gumarang terinspirasi dari nama hewan mitologi berupa sapi hutan yang gagah, kuat, dan lincah.

KA Gumarang adalah kereta api dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen PP yang pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2001.


KA yang diambil dari nama sungai, gunung, dan singkatan

Selain dari mitologi, nama KA yang dioperasikan oleh KAI juga ada yang diambil dari nama sungai, gunung, atau singkatan dari nama kota yang dituju.

Berikut nama KA yang terinspirasi dari nama sungai:

  • KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari PP
  • KA Bogowonto relasi Pasar Senen-Lempuyangan PP
  • KA Brantas relasi Pasar Senen-Blitar PP
  • KA Serayu relasi Pasar Senen-Purwokerto PP
  • KA Logawa relasi Purwokerto-Jember PP
  • KA Progo relasi Pasar Senen-Lempuyangan PP
  • KA Bogowonto relasi Pasar Senen-Lempuyangan PP
  • KA Gajahwong relasi Pasar Senen-Lempuyangan PP
  • KA Kaligung relasi Semarang Poncol-Cirebon PP.

Selain itu, juga terdapat nama KA yang terinspirasi dari nama gunung, yakni:

Adapun nama KA yang merupakan singkatan nama kota yang dituju seperti:

  • KA Matarmaja (Malang, Blitar, Madiun, Jakarta) relasi Malang-Pasarsenen PP
  • KA Joglosemarkerto (Jogja, Solo, Semarang, Purwokerto) relasi melingkari Jawa Tengah (Solo Balapan–Yogyakarta–Purwokerto–Tegal–Semarang) dan Cilacap-Yogyakarta PP
  • KA Bangunkarta (Jombang, Madiun, Jakarta) relasi Pasar Senen-Jombang PP.

Nama tokoh atau kerajaan pun tidak luput sebagai inspirasi menjadi nama beberapa KA, seperti:

  • KA Jayabaya (relasi Malang-Pasar Senen PP) terinspirasi dari nama Raja Jayabaya.
  • KA Airlangga (relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen PP) terinspirasi dari nama Raja Airlangga.
  • KA Brawijaya (relasi Malang-Gambir PP) terinspirasi dari nama Raja Brawijaya.
  • KA Jaka Tingkir (relasi Purwosari-Pasar Senen PP) terinspirasi dari nama populer milik Sultan Hadiwijaya.
  • KA Mataram (relasi Solo Balapan-Pasar Senen PP) terinspirasi dari nama Kerajaan Mataram.
  • KA Kahuripan (relasi Kiaracondong-Blitar PP) terinspirasi dari nama Kerajaan Kahuripan.

Selain yang sudah disebutkan, terdapat nama KA yang terinpirasi dari aspek kehidupan lainnya di Indonesia seperti:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/17/183000765/8-nama-kereta-ini-diambil-dari-hewan-mitologi-ada-sancaka-dan-taksaka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke