Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nyeri Asam Urat dan Rematik, Apa Bedanya?

KOMPAS.com - Nyeri asam urat dan rematik atau rheumatoid arthritis memiliki sejumlah kemiripan. Keduanya menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan rasa kaku pada persendian.

Meski serupa, nyeri asam urat dan rematik disebabkan oleh kondisi berbeda, sehingga pengobatannya pun berbeda.

Penyebab nyeri asam urat dan rematik

Dikutip dari laman WebMD, asam urat dan rheumatoid arthritis adalah jenis radang sendi dengan dua penyebab berbeda.

Asam urat atau gout terjadi saat kadar asam urat terlalu banyak dalam darah. Sebenarnya, tubuh menghasilkan asam urat yang akan dibuang melalui urine.

Namun, kondisi tertentu membuat asam urat tak keluar dan menumpuk dalam jaringan, hingga membentuk kristal tajam yang mengendap di persendian.

Di sisi lain, rematik adalah kondisi autoimun, yakni saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang melapisi persendian.

Serangan rematik menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan kelainan bentuk sendi yang terasa menyakitkan.

Lantaran rematik merupakan penyakit sistem kekebalan tubuh, penyakit ini juga dapat memengaruhi bagian tubuh lain, termasuk kulit, mata, dan jantung.

Beda nyeri asam urat dan rematik

Menurut laman Healthline, asam urat dan rematik akan menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri pada persendian.

Jika tidak segera ditangani, kedua masalah sendi ini dapat memicu kecacatan serius dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Melihat dan merasakan tanda-tanda nyeri akan jelas membedakan kedua penyakit ini. Kendati demikian, diagnosis dokter tetap diperlukan agar mendapatkan penanganan tepat.

Ciri nyeri asam urat

Penyakit asam urat biasanya dimulai dengan serangan rasa sakit secara tiba-tiba. Rasa sakitnya terasa amat parah hingga penderita merasa persendian seperti terbakar.

Nyeri asam urat biasanya hanya menyerang satu sendi, terutama bagian jempol kaki.

Namun, sendi lain juga bisa menjadi sasaran, seperti pergelangan kaku, lutut, siku, atau pergelangan tangan.

Dikutip dari Medical News Today, gejala asam urat pada persendian dapat meliputi:

  • Ruang gerak berkurang
  • Pembengkakan
  • Sendi terasa panas
  • Rasa sakit atau tidak nyaman saat disentuh.

Terkadang, serangan asam urat bisa menyebabkan demam hingga tubuh penderita menggigil.

Ciri nyeri rematik

Nyeri akibat rheumatoid arthritis biasanya dimulai pada area persendian kecil seperti jari-jari tangan dan kaki. Bagian ini akan terasa bengkak, tak nyaman, dan hangat saat disentuh.

Kemudian, rasa nyeri akan berpindah ke sendi lain yang lebih besar, seperti pergelangan tangan, siku, bahu, pergelangan kaki, lutut, bahkan pinggul.

Selama nyeri rematik menyerang, penderita umumnya akan merasakan gejala berupa:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri, pegal, atau kaku pada banyak sendi
  • Merasa lemah.

Bukan hanya itu, nyeri rematik juga bisa membuat penderita kehilangan nafsu makan.

Kebanyakan orang memiliki gejala yang sama di kedua sisi tubuh. Artinya, saat bahu sebelah kanan sakit, maka bahu kiri akan turut merasakan sakit.

Baik asam urat maupun rematik tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, sejumlah perawatan bisa membantu mengurangi gejala yang muncul.

Masalah persendian ini biasanya ditangani melalui dua cara, yakni:

1. Perawatan nyeri

Pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu mengatasi nyeri asam urat dan rematik.

Selain itu, khusus nyeri asam urat, juga bisa diatasi dengan obat yang disebut colchicine.

2. Perawatan peradangan

Kelompok obat kortikosteroid seperti prednison dapat membantu peradangan dan rasa sakit akibat dua gangguan kesehatan ini.

Adapun pada umumnya, pengobatan dokter akan fokus untuk menangani penyebab utama kedua nyeri sendi tersebut.

Untuk asam urat, biasanya mencakup obat-obatan untuk mencegah penumpukan kristal asam urat. Sementara rematik, termasuk obat yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/14/070000565/nyeri-asam-urat-dan-rematik-apa-bedanya-

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke