Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Air Rebusan Gambas Disebut Bisa Atasi Diabetes, Benarkah?

Unggahan tersebut dibuat akun TikTok ini pada Rabu (3/5/2023).

Dalam video berdurasi 34 detik itu, tampak pengunggah membagikan cara untuk mengolah gambas agar air rebusannya bisa dijadikan ramuan herbal.

"Nyesel kenapa baru tau sekarang. Air rebusan gambas ternyata ampuh banget atasi penyakit sejuta umat ini," tulis narasi dalam unggahan.

Pengunggah juga menuliskan bahwa mengonsumsi rutin air rebusan gambas dua kali sehari dapat bermanfaat untuk menurunkan diabetes, membersihkan darah, menurunkan berat badan, atasi peradangan, dan melancarkan BAB.

Lantas, benarkah air rebusan gambas bisa untuk mengatasi diabetes?

Penjelasan ahli herbal

Wakil Dekan Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang juga ahli herbal Prof Abdul Munim menyampaikan, bahwa memang sudah cukup banyak pengujian yang meneliti buah gambas untuk diabetes.

Namun umumnya, hal tersebut masih di uji praklinis pada binatang percobaan dan belum ada pengujian pada manusia.

"Jika efek antidiabetesnya kuat, maka nantinya bisa digunakan sebagai obat tradisional atau obat herbal terstandar. Namun saya cek belum ada satu pun produk obat tradisional yang beredar mengandung gambas," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Abdul mengatakan, penggunaan gambas sebagai obat diabetes masih harus dikaji mendalam setiap publikasinya.

Walaupun beberapa ada yang menyimpulkan bahwa efeknya lebih baik atau setara dengan obat diabetes glibenklamid.

"Jika tetap dikonsumsi tidak apa-apa, bisa untuk terapi komplemen atau diabetes ringan," ucapnya.

Di sisi lain, ia juga menyebutkan, ada beberapa manfaat dari sayuran atau buah gambas terlepas dari efeknya yang masih belum terbukti bisa untuk menurunkan diabetes.

Dari beberapa yang sudah diuji dan dilaporkan, gambas dapat bermanfaat untuk analgetik, antiinflamasi, pengobatan asma, sinusitis, dan antidislipidemia (kolesterol).

Hal tersebut juga didukung oleh data-data penelitian praklinik. Namun, sayangnya penelitan tersebut baru diujikan kepada hewan dan belum diujikan pada manusia.

"Jadi gambas diujikan kepada hewan yang diinduksi dengan diabebes melitus," ujarnya terpisah.

"Kalau pada penelitian yang digunakan adalah ekstrak etsnol 95 persen, namun apabila yang digunakan air rebusannya maka tidak masalah," sambungnya.

Agung mengungkapkan, meskipun belum ada penelitian terkait dengan gambas sebagai penurun diabetes pada manusia, namun ada beberapa tanaman herbal yang sudah terbukti bisa digunakan untuk pengobatan herbal diabetes melitus.

Beberapa tanamahan yang kerap dijadikan kandungan dalam obat herbal adalah sambiloto, brotowali, dan kumis kucing.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/07/170000865/ramai-soal-air-rebusan-gambas-disebut-bisa-atasi-diabetes-benarkah-

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke