Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Langkah Meredakan Serangan Asam Urat, Kurangi Nyeri dan Cegah Muncul Kembali

KOMPAS.com - Penyakit asam urat adalah salah satu jenis radang sendi yang menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan.

Penyakit ini terjadi karena penumpukan kristal asam urat yang berbentuk tajam di bagian sendi.

Dikutip dari laman WebMD, kristal asam urat sendiri terbentuk akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi di dalam tubuh atau kerap disebut hiperurisemia.

Namun, tidak semua orang dengan hiperurisemia akan berkembang menjadi penyakit asam urat atau gout yang menimbulkan nyeri sendi.

Saat terjadi serangan asam urat, penderita perlu melakukan beberapa langkah untuk meredakan rasa nyerinya.

Bukan hanya bertujuan untuk menyembuhkan rasa nyeri akibat serangan, langkah ini juga membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

9 langkah meredakan nyeri asam urat

Selama masa serangan asam urat, sendi yang terkena akan menjadi bengkak, merah, dan hangat saat disentuh.

Bahkan, seperti menurut Mayo Clinic, tekanan sekecil apa pun pada bagian sendi akan memicu rasa sakit luar biasa.

Serangan lebih sering terjadi pada malam hari, dan sekitar 50 persen terjadi mulai di area jempol kaki.

Berikut langkah-langkah untuk meredakan nyeri asam urat, dilansir dari laman Everyday Health:

1. Diagnosis dokter

Langkah pertama yang amat penting untuk mengobati asam urat adalah dengan menemui dokter dan meminta diagnosis.

Diagnosis dari dokter bertujuan agar pengobatan asam urat ke depan menjadi lebih terarah dan terawasi.

Bukan hanya itu, semakin menunda menemui dokter, semakin lama pula asam urat menggerogoti tubuh.

Terdapat tiga jenis obat anti-peradangan yang efektif, yakni:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dijual bebas seperti ibuprofen (Advil), aspirin (Vazalore), dan naproxen sodium (Aleve).
  • Obat steroid dengan resep
  • Kolsikin atau colchicine (Colcrys), yang akan memengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap kristal asam urat.

3. Bebaskan area sendi

Saat terjadi serangan, sedikit saja tekanan akan membuat area persendian terasa menyakitkan.

Oleh karena itu, cobalah untuk membebaskan area sendi dari benda apa pun, termasuk kain baju atau celana.

4. Letakkan area sendi lebih tinggi

Sebisa mungkin, letakkan persendian yang sakit atau nyeri setinggi mungkin. Pastikan juga untuk meletakkan bagian tubuh yang sakit jauh dari gangguan.

Sebagai contoh, apabila serangan asam urat terjadi di jempol kaki, letakkan bagian ini lebih tinggi dari lutut atau kaki.

5. Gunakan es batu

Mengoleskan es batu akan membantu meringankan rasa nyeri akibat asam urat.

Namun, bungkus es batu terlebih dahulu dengan handuk atau kain lembut agar sendi tidak kaget. Pastikan juga untuk menempelkan es batu ke area sendi secara perlahan dan hati-hati.

6. Perhatikan konsumsi makanan

Selain mencegah serangan, memperhatikan asupan makanan akan membuat kadar asam urat dalam tubuh tidak melonjak dan tetap stabil.

Bagi penderita asam urat, penting untuk membatasi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut, serta asupan alkohol.

Pasalnya, metabolisme purin di dalam tubuh akan menyisakan zat bernama asam urat, yang dapat membuat lonjakan kadar dan menimbulkan serangan.

Dilansir dari Cleveland Clinic, air minum dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.

Sebab, normalnya, asam urat akan larut dalam darah dan bergerak melewati ginjal.

Dari ginjal, zat ini akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan urine.

8. Meditasi

Serangan asam urat sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa menit atau jam.

Namun, selama masa serangan, area persendian akan terasa nyeri hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Guna menenangkan tubuh, seperti dikutip laman Arthritis Foundation, penderita bisa mencoba meditasi.

Kegiatan ini akan membantu tubuh lebih tenang di tengah serangan asam urat.

9. Serangan berulang, segera temui dokter

Meski hanya bertahan selama beberapa menit atau jam, penderita asam urat bisa mengalami serangan berulang di lain waktu.

Menurut penelitian, sekitar 60 persen pasien asam urat mengalami serangan kembali lebih dari satu tahun kemudian.

Sementara beberapa pasien, tidak akan mengalami serangan lagi dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Namun, apabila penderita mulai mengalami serangan yang lebih sering, segera konsultasikan dengan dokter untuk meningkatkan pengobatan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/03/073000665/9-langkah-meredakan-serangan-asam-urat-kurangi-nyeri-dan-cegah-muncul

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke