Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Tradisi Perayaan Lebaran Unik di Indonesia

Di Indonesia, hari raya Idul Ftri mempunyai sebutan lain yakni Lebaran dengan berbagai macam tradisi di berbagai daerah.

Sejumlah daerah mempunyai tradisi tersendiri untuk merayakan Lebaran yang disesuaikan dengan adat istiadat setempat.

Tradisi ini umumnya merupakan campuran budaya setempat dengan budaya Islam.

Lantas, apa saja tradisi perayaan Lebaran unik di Indonesia?

Grebeg Syawal

Dikutip dari Kompas.com (24/5/2022), grebeg Syawal merupakan tradisi yang digelar di Yogyakarta atau Surakarta.

Pada acara tersebut, terdapat gunungan yang dipercaya oleh masyarakat setempat membawa berkah dan ketenteraman.

Di Yogyakarta, gunungan tersebut akan diarak dari Keraton Yogyakarta  menuju Masjid Gede untuk didoakan.

Sedangkan di Surakarta, gunungan dibawa dari Keraton Kasunanan Surakarta ke Masjid Agung.

Gunungan itu terbuat dari hasil bumi, seperti sayuran. Setelah didoakan, gunungan akan menjadi rebutan masyarakat.

Perang Topat

Perang Topat atau perang ketupat merupakan tradisi Lebaran di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tradisi ini dilakukan dengan saling melemparkan ketupat antar peserta tradisi.

Ketupat disimbolkan sebagai alat kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang tinggal berdampingan di Lombok.

Sebelum Perang Topat dimulai, dilakukan doa dan ziarah di Makam Loang Balog di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro.

Nyama Selam

Nyama Selam merupakan tradisi Lebaran yang ada di Bali sebagai bentuk toleransi beragam di pulau tersebut.

Ini merupakan tradisi memberikan hidangan kepada masyarakat sekitar termasuk kepada yang berbeda agama atau disebut dengan “ngejot”.

Nyama Selam mempunyai arti saudara dai kalangan Muslim, merupakan sebutan khas penduduk Bali yang diketahui agama mayoritas penduduknya adalah Hindu kepada kerabat sekampung yang beragam Islam.

Binarundak

Binarundak atau memasak nasi jaha bersama-sama adalah traidisi masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara.

Tradisi ini berlangsung selama tiga hari berturut-urut setelah Idul Fitri.

Nasi jaha merupakan makanan khas Sulawesi Utara yang terbuat dari beras ketan, santan, dan jahe untuk kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu yang telah dilapisi daun pisang.

Batang bambu yang telah terisi adonan, kemudian dibakar dengan rabut kelapa. Setelah matang, nasi jaha akan disantap beramai-ramai oleh masyaraka setempat termasuk perantau.

Tradisi tersebut diadakan untuk menjadi sarana silaturahmi dan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Festival Meriam Karbit

Festival Meriam Karbit diadakan oleh masyarakat di tepian Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat.

Festival yang menjadi tradisi Lebaran di wilayah tersebut biasanya digelar tiga hari yakni sebelum, sesaat, dan sesudah Lebaran.

Meriam karbit dibuat dari pogon kelapa atau kayu durian dengan biaya pembuatan Rp 15-30 juta.

Konon, meriam tersebut digunakan mengusir kuntilanak karena mengeluarkan suara yang bising saat ditembakkan.

Baraan

Dilansir dari Kompas.com (3/5/2022), Baraan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bengkalis, Riau.

Tradisi baraan adalah kegiatan mengunjungi jirang tetangga secara beramai-ramai pada saat memasuki bulan Syawal.

Pada tradisi ini, setiap rumah di suatu dusun pasti akan mendapatkan giliran untuk dikunjungi.

Tuan rumah akan menghindangkan berbagai macam masakan, seperti ketupat, opor ayam, dan kue mueh.

Selain itu, juga dilakukan pembacaan doa atas rasa syukur kepada Allah.

Tari Topeng Muaro Jambi

Sesuai namanya, Tari Topeng Muaro Jambi adalah tradisi perayaan Lebaran yang diadakan di Muaro Jambi, Jambi.

Tradisi ini dilakukan dengan menari menggunakan media topeng.

Topeng ini terbuat dari labu tua berkulit keras yang dihias menggunakan cat berbagai warna dan diletakkan pula ijuk di atas topeng agar menyerupai rambut.

Tari Topeng Muaro Jambi akan dilakukan sembari mengelilingi desa dan biasanya dilakukan oleh para pemuda.

Penggunaan topeng dari labu merupakan symbol perjuangan yang digunakan masyarakat Jambi ketika berhadapan dengan penjajah.

Nyembah Belari

Dikutip dari Kompas.com (18/5/2021), Nyembah Belari adalah tradisi unik dari Tambelan, Bintan, Kepulauan Riau.

Tradisi ini dilakukan oleh anak-anak dari usia enam hingga 12 tahun untuk memeriahkan Idul Fitri.

Mereka beramai-ramai mengunjungi setiap rumah dengan cara berlari atau berjalan cepat.

Namun, anak-anak tersebut tidak masuk ke dalam rumah, melainkan berdiri di teras rumah dan menadahkan tangan untuk menunggu pernak-pernik yang akan diberikan oleh tuan rumah.

Tidak hanya di desa sendiri, mereka juga bisa ke rumah warga lain di desa lain.

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Taufieq Renaldi Arfiansyah, Albertus Adit I Editor: Sari Hardiyanto, Albertus Adit)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/22/120500365/8-tradisi-perayaan-lebaran-unik-di-indonesia

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke