Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Nonton Film Porno Disebut Buat Aura Jadi Gelap, Psikolog: Hati-hati Efek Kebanjiran Dopamin!

Pada Kamis (16/2/2023), seorang warganet membagikan unggahan tersebut melalui akun Twitter ini.

Unggahan itu lalu mendapatkan banyak komentar dari para warganet.

"Orang kayak gini missleading banget dan suka berasa kayak superhero gitu, arrogant," tulis akun ini.

"Aura nya jadi gelap, karena cahaya imannya ditutup, hidupnya nggak pernah tenang bakalan kepikiran dan merusak konsentrasi kalau sekali nggak menonton, " komentar akun ini.

"Bukan auranya, tapi biasanya jadi lebih susah mengontrol emosi sama sering banget lupa," tulis akun ini.

Hingga Jumat (17/3/2023) siang, unggahan tersebut telah disukai 22.600 pengguna Twitter dan diunggah ulang sebanyak 1.054 kali.

Lalu, bagaimana efek menonton film porno bagi otak manusia?

Hasilkan hormon dopamin

Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo menjelaskan, kecanduan film porno dapat meningkatkan produksi hormon dopamin pada otak.

"Dopamin itu kan hormon yang bisa membuat bahagia, ada baiknya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Menurut Christin, jumlah hormon dopamin yang cukup tidak akan menimbulkan masalah apa-apa. Namun, kadar dopamin pada orang yang ketagihan pornografi akan terus meningkat.

Awalnya, ia akan merasa cukup menonton satu adegan porno. Tapi besoknya, adegan itu tidak memberikan efek kepuasan. Dia lalu harus mencari tontonan porno lainnya. Akibatnya, ia jadi ketagihan dan hormon dopamin dalam otak akan semakin banyak.

Dopamin yang terlalu banyak ini tidak hanya didapatkan dari menonton film porno. Orang yang mengalami kecanduan gim juga berpotensi memiliki kondisi serupa.

"Kalau banyak, dopamin akan membanjiri PFC," lanjutnya.

Pre Frontal Korteks (PFC) merupakan bagian otak yang berada di kepala depan sekitar bagian dahi. Salah satu fungsi dari PFC adalah membuat seseorang dapat mengambil keputusan, antara baik dan buruk.

"PFC bisa rusak karena tertutup sesuatu, misalnya hormon-hormon yang membanjiri otak. Contohnya, hormon dopamin," jelasnya.

Saat PFC rusak, kepribadian orang itu jadi terganggu. Kalau dulu dia bisa mengambil keputusan, lama-lama dia jadi sulit mengambil keputusan dan tidak tahu baik-buruk.

"Jadi dia akan melakukan hal-hal berisiko, misalnya mabuk, mengebut, bolos sekolah, tidak bekerja, korupsi, karena PFC-nya rusak jadi tidak bisa membandingkan baik-buruk," lanjutnya.

Selain karena dopamin, PFC juga akan terganggu akibat terkena benturan pada kepala bagian depan.

PFC rusak

Dilansir dari situs Kemenkes, PFC yang rusak akan menimbulkan gejala antara lain, kurangnya daya berkonsentrasi, tidak dapat membedakan benar dan salah, berkurangnya kemampuan untuk mengambil keputusan, dan menjadi pemalas.

Jika menonton pornografi dilakukan terus-menerus, maka seseorang akan sulit mengatur emosi, beradaptasi, mengorganisasi, dan merencanakan sesuatu.

Selain itu, ia juga bisa menyebarkan penyakit seksual dan mengalami penyimpangan seksual.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/17/151500165/ramai-soal-nonton-film-porno-disebut-buat-aura-jadi-gelap-psikolog--hati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke