Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Remaja Bawa Celurit di Magelang Ditabrak Mobil, Motif Awalnya Mengejar Ibu-ibu

Dua remaja tersebut diduga awalnya mengejar ibu-ibu yang sedang membawa dagangan dengan mengacungkan celurit. 

Pengendara mobil yang melintas lalu mengejarnya, namun remaja tersebut memukul-mukul celurit ke kap mobil tersebut. 

Untuk menghentikan aksi dua remaja tersebut, pengendara mobil lalu menabrak motor remaja tersebut sampai jatuh. 

Pihaknya juga mengatakan, pelaku remaja yang mengacungkan celurit dalam video viral tersebut sudah berhasil ditangkap.

"Pelaku sudah diamankan," katanya Kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Kronologi kejadian

Rifeld menjelaskan, kejadian bermula saat perekam video yang berada di mobil Nissan sedang melintas di daerah Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Senin (6/3/2023) pukul 02.45 WIB.

Saat melintas di depan Kantor Bulog Mertoyudan, ia mendapati seorang remaja membawa celurit sambil membonceng temannya menggunakan motor Honda Beat berwarna hitam.

Pelaku awalnya mengejar ibu-ibu

Pelapor yang membawa mobil lalu memberanikan diri untuk mengejar motor remaja pembawa celurit karena pelaku saat itu sedang mengejar seorang ibu-ibu.

Perempuan tersebut diketahui tengah membawa barang dagangan menggunakan motor dan ia ketakutan ketika tahu ada remaja pembawa celurit mengejarnya dari belakang.

"Maksud daripada si pelapor ini menolong ibunya. Karena 'kan ibunya ketakutan. Setelah mendekat malah anak yang dibonceng Honda Beat ini mengacungkan sajam, yaitu celurit," jelas Rifeld.

Celurit yang dibawa pelaku lalu dipukul-pukulkan ke kap depan sebelah kanan mobil sebanyak tujuh kali hingga meninggalkan bekas lubang. 

"Pemukulan diikuti dengan kata-kata mengancam," kata Rifeld. 


Motor remaja pembawa celurit ditabrak

Mendapat aksi pemukulan celurit tersebut, mobil yang ditumpangi pelapor segera tancap gas dan menabrak motor remaja pembawa celurit hingga mereka terjatuh.

Pelapor langsung melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mertoyudan dan pelaku beserta motor yang mereka kendarai sudah diamankan.

"Informasi awal (pelaku) sudah dilarikan ke Puskesmas Mertoyudan terdekat, langsung dirawat karena luka lecet karena keserempet dan jatuh," terang Rifald.

Pelaku dalam pengaruh alkohol

Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan menunjukkan remaja yang mengacungkan celurit ini dalam pengaruh minuman keras ketika berkendara di jalan raya.

Selain itu, remaja yang ulahnya viral ini ternyata masih berusia 17 tahun.

"Inisialnya PB dan DA," kata Rifeld.

Ibu-ibu yang dikejar pelaku belum ditemukan

Lebih lanjut, Rifeld menyampaikan bahwa ibu-ibu  yang sempat dikejar oleh motor remaja pembawa celurit belum ditemukan. 

Sementara itu, kondisi pelapor yang merekam aksinya saat menabrak motor remaja pembawa celurit menggunakan mobilnya dalam kondisi aman.

Rifeld mengatakan bahwa pelapor kooperatif ketika memberikan keterangan dan mampu menahan emosinya dengan baik. Sementara pelaku dalam pengaruh alkohol.

"Tapi, anaknya ini mabuk jadi sulit diajak komunikasi di awal-awal. Memang mengakui bahwa mereka ini minum minuman keras," imbuh Rifeld.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/07/082000565/kronologi-remaja-bawa-celurit-di-magelang-ditabrak-mobil-motif-awalnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke