Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Foto Buah Stroberi di Dalam Tomat, Bagaimana Bisa Terjadi?

KOMPAS.com - Foto yang menampilkan bagian dalam buah tomat mencuri perhatian warganet di Twitter.

Hal ini lantaran ada sesuatu yang mirip buah stroberi berada di dalam tomat tersebut.

Unggahan tersebut diposting oleh akun ini pada Selasa (14/2/2023). 

"Ibuk aku tuh nanem tomat di smpng rumah trus pas dibelah kyk gini kyk stoberi gitu ibuku kaget.

Ada yg tau ngga ini jenis tomat apa? Aku search di gugel ada yg bilang tomat isian tp jenis spesifiknya ngga disebutin," tulis pengunggah.

Melalui twit berbeda, pengunggah menyebutkan bahwa buah tersebut bernama "strawmato".

Buah tersebut merupakan hasil panen pertamanya. Saat dicicipi, pengunggah mengatakan bahwa tomat unik itu terasa manis.

Hingga Jumat (17/2/2023), unggahan tersebut telah dikomentari oleh 251 akun, dibagikan kepada 623 pengguna Twitter, dan disuka hingga 8.020 warganet.

Disebut buah strawmato

Ratusan warganet meninggalkan komentar di unggahan foto buah tomat unik itu. Mereka menyematkan frasa yang beragam untuk menamai buah tomat unik tersebut.

"Strawmato katanya ini jenis hybrid atau 'cacat' gitu kali ya cmiiw," tulis pengunggah ini. 

"Namanya toberi, tomat stroberi," kata warganet ini. 

"Unik banget, ini cuma satu doang dari semua buah yang dipanen?" tutur pengguna Twitter lainnya. 

"Ini hasil persilangan tomat dan stroberi nder, jadi waktu penanaman tuh, tomatnya ditempelin gitu sama stoberi, kemudian ditutup tanah," terang warganet ini. 

Lantas, apa yang menyebabkan buah tomat itu memiliki daging serupa stroberi?

Penjelasan ahli

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Rudi Hari Murti mengatakan bahwa buah tomat yang di dalamnya menyerupai stroberi bisa saja terjadi.

Namun, penyebabnya bukan karena persilangan, meski stroberi termasuk dalam penyerbukan silang.

"Menurut saya (itu) tomat biasa saja, hanya mungkin pembentukan bijinya enggak sempurna dan plasentanya enggak sampai ujung sehingga membentuk seperti stroberi," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Rudi berkata, pembentukan biji buah tomat yang menyerupai stroberi itu kemungkinan terjadi karena pembentukan serbuk sarinya yang tidak sempurna.

"Jadi enggak fungsional dan penyerbukan tidak diikuti pembuahan dengan sempurna," tandas dia.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pembentukan serbuk sari itu tidak sempurna. Misalnya, faktor lingkungan dan beberapa hal lainnya.

"Faktor lingkungan yang menyebabkan tanaman stress seperti kekeringan juga bisa (mengakibatkan biji tomat tidak tumbuh sempurtna," kata Rudi.

"Dengan perlakuan GA3 juga serbuk sari tidak fungsional sehingga buahnya jadi tanpa biji," imbuhnya.

GA3 merupakan asam giberelat yang merupakan salah satu jenis zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berfungsi sebagai stimulator pada perpanjangan sel tanaman.

Hanya berbuah beberapa

Umumnya, buah tomat yang bijinya tidak tumbuh sempurna sehingga menyerupai stroberi itu hanya muncul 1-2 buah saja dalam satu pohon.

"Kalau hanya penyimpangan 1-2 buah saja, seperti pada buah tomat yang seperti dempet dalam satu tanaman hanya 1-2 buah saja," jelas dia.

Berbeda jika dipengaruhi oleh genetik.

"Kalau dipengaruhi genetik biasanya stabil (buahnya) semua sama," tandas dia.

Menurut Rudi, selama ini buah tomat yang bijinya menyerupai stroberi itu belum pernah ditemukan di Indonesia.

Sementara itu, dilansir dari Independent, buah yang sama pernah ditemukan di County Wexford, Irlandia.

Keluarga itu menemukan buah stroberi yang tumbuh di dalam tomat yang mereka tanam di rumah kaca.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/18/060500665/viral-foto-buah-stroberi-di-dalam-tomat-bagaimana-bisa-terjadi-

Terkini Lainnya

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Tren
Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke