Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Setiap Malam Selalu Hujan Disertai Angin Kencang, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com - Sejumlah warganet di media sosial ramai menanyakan soal penyebab selalu turun hujan disertai angin kencang setiap malam pada beberapa waktu terakhir.

Pertanyaan itu disampaikan melalui kolom komentar salah satu unggahan di akun Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infobmkg.

"Udane 2 malam ini kok gak pernah berhenti. Mesti tiap malam hujan trus . Ada fenomena apa mind.?" tanya salah satu warganet.

"Serius mau nanya min bandung ko akhir2 ini anginnya kenceng banget ya mana dingin ga kaya biasanya kenapa tuh kira2?" tanya warganet yang lain.

Lantas, apa penyebab setiap malam pada beberapa hari ini selalu turun hujan disertai angin kencang?

Penjelasan BMKG

Saat dikonfirmasi, prakirawan cuaca BMKG Achmad Rifani menjelaskan, kondisi cuaca saat ini merupakan dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Freddy yang pergerakannya menjauhi wilayah Indonesia.

Siklon Tropis Freddy, kata dia, saat ini berada di Samudra Hindia barat daya Pulau Jawa, dan memicu pusat tekanan udara rendah di Selatan Indonesia.

"Gangguan ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin dan perubahan pola angin membentuk daerah-daerah konvergensi yang memanjang di sepanjang Pulau Jawa," ujarnya, kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Menurut dia, hal tersebut berefek pada awan hujan dapat terbentuk secara kontinyu yang menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

"Dan durasi yang cukup lama terutama pada malam-dini hari," lanjut Rifani.

Lebih lanjut, ia menerangkan, siklon tropis ini semakin menjauh dalam beberapa hari ke depan.

Namun demikian, pusat tekanan rendah di Selatan Indonesia masih memberi dampak yang sama.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/15/151500865/ramai-soal-setiap-malam-selalu-hujan-disertai-angin-kencang-apa-penyebabnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke