Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Insiden Powerbank Meledak di Kabin, Barang Apa Saja yang Tidak Boleh Dibawa Masuk ke Pesawat?

KOMPAS.com - Penerbangan Scoot dengan nomor penerbangan TR993 rute Taiwan-Sinapura terpaksa dibatalkan setelah insiden powerbank meledak di dalam kabin.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/1/2023) ketika pesawat sudah berada di runway untuk take off pukul 19.35 waktu setempat dari Bandara Taoyuan, Taiwan.

Powerbank milik salah satu penumpang meledak karena kepanasan ketika pengisian ulang.

Peristiwa ini sempat memancing kepanikan dan menyebabkan dua penumpang terluka.

"Kami menjadwal ulang penerbangan dan akan menyediakan akomodasi dan makanan bagi penumpang yang terkena dampak," bunyi keterangan Scoot dikutip dari Channel News Asia.

Barang yang tidak boleh dibawa masuk ke pesawat

Meledaknya powerbank dalam penerbangan Scoot Airlines beberapa waktu lalu menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan penerbangan.

Otoritas penerbangan di berbagai negara menerapkan aturan tertentu yang melarang beberapa barang untuk dibawa masuk oleh penumpang ke dalam bandara dan pesawat demi tujuan tersebut.

Di Indonesia, Kementerian Perhubungan melarang barang-barang tertentu dibawa masuk ke pesawat karena mengancam keselamatan penerbangan.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Pemenhub) Nomor: PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.

Berikut daftar barang yang dilarang masuk ke dalam pesawat:

  • Alat peledak: amnisi, detonator atau sekering, granat, petasan, kembang api, atau mesiu
  • Senjata tajam atau tradisional: samurai, parang, keris, atau anak panah
  • Alat-alat berbahaya: senjata mainan, senjata bius, pistol setrum, silet, kapak, atau pengait es, linggis, palu, stik golf, stik biliard, atau pancing.
  • Barang berbahaya: bahan peledak, gas yang dimampatkan, dicairkan, atau dilarutkan dengan tekanan, cairan mudah terbakar, bahan mudah menular.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga melakukan pembatasan barang cairan, aerosol, dan gel di dalam kabin pesawat pada penerbangan internasional.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal perhubungan Udara Nomor: SKEP/43/III/2007 tertanggal 6 Maret 2007.

Dalam hal ini, cairan, aerosol, dan gel dapat dibawa masuk bandara selama:

  • Kapasitas wadah atau tempat cairan, aerosol, dan gel maksimum 100 ml atau ukuran sejenis
  • Wadah berisi cairan, aerosol dan gel tersebut dimasukan ke dalam 1 (satu) kantong plastik transparan ukuran 30 x 40 cm yang disediakan oleh pihak pengelola bandara dan maskapai penerbangan, dengan kapasitas cairan, aerosol dan gel maksimum 1000 ml atau 1 (satu) liter atau ukuran sejenis dan disegel ulang
  • Setiap calon penumpang pesawat udara hanya diijinkan membawa maksimum 1 (satu) kantong plastik transparan yang berisi cairan, aerosol dan gel.

Aturan membawa powerbank

Selain itu, International Air Transport Association (IATA) juga menerapkan kebijakan tentang membawa powerbank ke dalam pesawat.

Dilansir dari Kompas.com, powerbank berkapasitas di bawah 100 watt-hour (Wh) diperbolehkan masuk ke dalam bagasi penumpang, tapi tidak sebagai bagasi tercatat di kabin kargo pesawat.

Powerbank berkapasitas 100-160 Wh diperbolehkan dibawa masuk ke dalam kabin namun penumpang harus mengantongi persetujuan dari maskapai.

Tetapi, powerbank yang memiliki kapasitas melebihi 160 Wh tidak diperkenankan dibawa masuk ke dalam kabihn pesawat.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/13/205000565/insiden-powerbank-meledak-di-kabin-barang-apa-saja-yang-tidak-boleh-dibawa

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke