Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Cegah Inflasi Luhut Imbau Tanam Cabai Sendiri, Bagaimana Caranya?

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Rabu (31/8/2022), Luhut menyebut cabai merah maupun komoditas pangan lainnya menjadi penyebab inflasi cukup tinggi sehingga ia meminta agar pemda mendorong masyarakat menanam cabai secara mandiri.

Luhut menyebut menanam cabai termasuk juga bawang merah bukan perkara sulit asal ada kemauan.

Selain itu menurutnya, program tanam cabai pernah ia praktikkan semasa menjabat sebagai Komandan Korem di Madiun.

“Saya minta tadi teman-teman Gubernur, Pangdam, Kapolda kita, ini barang yang waktu saya komandan korem tahun 92-92 di Madiun saya pernah bikin dulu di Hidroponik supaya pangan jangan sampai waktu itu kurang. Maksud saya ayo sama-sama kita jaga inflasi,” ungkap Luhut.

Lantas bagaimanakah cara menanam cabai seperti yang diimbau oleh Luhut?

Cara tanam cabai sendiri di rumah

Sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com, 23 Juni 2020, berikut ini cara menanam cabai dengan mudah di rumah sebagaimana disampaikan oleh Learning Coordinator Kebun Kumara:

1. Pastikan memiliki benih cabai yang baik untuk ditanam

Benih cabai bisa didapatkan dari buah cabai yang kualitasnya baik, yang berukuran besar dan segar.

Anda bisa mengambil cabai yang ada di meja dapur. Yang penting dalam menanam cabai adalah perawatannya, di mana kebutuhan matahari, air dan media tanam terpenuhi.

2. Pilah benih yang bagus dengan direndam

Sebelum ditanam, singkirkan benih yang kopong atau kosong dari benih yang bagus. Caranya mudah, yaitu dengan cara merendamnya.

Apabila mengapung berarti benih tersebut kopong.

3. Setelah direndam jemur benih terlebih dahulu supaya tidak busuk

Proses penjemuran dilakukan di bawah matahari selama 3-5 hari. Pastikan benih sudah kering sempurna.

Setelah dijemur, rendam biji cabai kembali untuk merangsang akar agar cepat tumbuh, baru setelahnya benih bisa langsung ditanam.

Waktu panen cabai berlangsung selama 5-6 bulan setelah ditanam.

Masalah pada tanaman cabai

Meskipun menanam cabai pada umumnya tidak sulit, namun tanaman ini juga bukan tanaman yang tanpa masalah.

Dikutip dari laman Kompas.com, 4 Februari 2021, ada beberapa hama dan penyakit yang bisa merusak tanaman cabai.

Sejumlah infeksi penyakit pada tanaman cabai di antaranya adalah daun melengkung, timbulnya warna belang pada daun, pertumbuhan terhambat, dan bunga yang jatuh.

Selain itu, tanaman ini juga bisa diserang oleh penyakit jamur yang menyebabkan buah busuk hingga mati.

Di antaranya adalah jamur antraknosa yang menyebabkan bercak pada daun.

Guna mencegah hal tersebut maka jaga agar tanah tidak basah dan bersihkan limbah taman secara menyeluruh.

Selain itu, untuk memberantas jamur, diperlukan penggunaan fungisida.

Masalah pada tanaman cabai berikutnya adalah serangga pemakan dan perusak daun. Serangga seperti kutu daun mungkin akan muncul di bagian bawah daun.

Pengawasan perlu dilakukan untuk memberantas serangga ini sejak awal keberadaannya.

Anda bisa menyingkirkannya manual dengan tangan. Namun jika parah, penggunaan insektisida diperlukan.

Selain itu, cabai memerlukan pemupukan dan penyiraman secara teratur.

Pastikan tanaman mendapat setidaknya enam jam sinar matahari, dan jaga selalu tanaman dari gulma.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/02/210000965/demi-cegah-inflasi-luhut-imbau-tanam-cabai-sendiri-bagaimana-caranya-

Terkini Lainnya

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke