Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Atom Dijatuhkan di Nagasaki, Tewaskan 80.000 Penduduk

Serangan bom atom di Nagasaki terjadi tiga hari setelah bom di Hiroshima, Jepang.

Dilansir dari Kompas.com, Hiroshima dan Nagasaki merupakan dua kota penting bagi militer Jepang.

Hiroshima adalah markas militer Jepang, sehingga dinilai tepat menjadi target utama untuk melemahkan negara ini.

Sementara Nagasaki, sebenarnya bukan target awal pengeboman. Kota ini menjadi alternatif dari Kyoto, setelah pidato Presiden AS Harry S Truman pada 25 Juli 1945.

Kala itu, Nagasaki menjadi pangkalan militer angkatan laut dan selam Jepang yang cukup kuat.

Hingga pada 9 Agustus 1945, kota ini pun dijatuhi bom atom plutonium yang disebut "Fat Man".

Kronologi bom atom Nagasaki

Melihat kekalahan Jerman oleh pasukan sekutu, Jepang tetap berjuang mempertahankan wilayah Pasifik.

Dilansir dari History, kondisi terjepit membuat pasukan Jepang lebih mematikan dan berhasil menumpas pasukan sekutu.

Melalui Deklarasi Postdam, sekutu memperingatkan dan mengancam Jepang untuk menyerah atau menghadapi kehancuran yang cepat dan besar.

Jepang memilih mengabaikan ultimatum itu, sehingga AS menjatuhkan bom atom "Little Boy" di Hiroshima.

Sayangnya, kehancuran Hiroshima tak membuat militer Jepang menyerah. AS pun kembali menjatuhkan bom kedua di Kota Nagasaki.

"Fat Man" diangkut oleh pesawat B-29 bernama Bockscar di bawah komando Mayor Charles W Sweeney.

Bom berbasis plutonium seberat 10.000 pon itu lepas landas dari Pulau Tinian, Kepulauan Mariana menuju Kota Kokura, tempat persenjataan Jepang.

Kokura menjadi targaet pengeboman mengganti Kyoto. Akan tetapi, kondisi wilayah Kokura yang tertutup awan membuat Bockscar berganti arah menuju target kedua yakni Nagasaki.

"Fat Man" meluncur dari ketinggian 1.650 kaki di atas Kota Nagasaki pada pukul 11.02.

Bom atom ini menghasilkan daya ledak setara dengan 22.000 ton TNT, lebih besar dari daya ledak "Little Boy" di Hiroshima yang setara 15.000 ton TNT.

Akibatnya, sekitar 60.000 hingga 80.000 penduduk meninggal dunia. Jumlah tersebut merupakan setengah dari penduduk Nagasaki.

Jepang menyerah tanpa syarat

Kehancuran dua kota penting miliknya membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Pada 15 Agustus 1945 siang, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan Jepang melalui siaran radio.

Kabar menyerahnya Jepang menyebar dengan cepat dengan berita utama "Victory in Japan" atau "V-J Day" yang pecah di seluruh wilayah AS dan sekutu.

Adapun secara resmi, menyerahnya Jepang tertuang dalam perjanjian yang ditandatangani pada 2 September 1945 di atas kapal perang AS yang berlabung di Teluk Tokyo.

Kebangkitan Nagasaki

Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki mencetak sejarah kelam.

Berbagai dampak ledakan, seperti komplikasi dari paparan radiasi, telah memakan ribuan nyawa yang tak teridentifikasi lagi.

Nagasaki adalah pelabuhan tertua kedua Jepang yang dibuka untuk perdagangan luar negeri.

Dikutip dari Kompas.com, Nagasaki menjadi pelabuhan perdagangan utama pada 1850.

Bahkan pada awal abad ke-20, kota ini menjadi pusat pembuatan kapal utama. Ini juga yang membuat Nagasaki menjadi target pengeboman pasukan AS pada Perang Dunia II.

Setelah sebagian besar hancur akibat bom atom, Nagasaki dibangun kembali secara signifikan dan menjadi kota industri.

Bersama Hiroshima, Nagasaki juga menjadi pusat perdamaian bagi gerakan pelarangan senjata nuklir.

Di bawah titik peledakan bom, di Urakami-gawa, dibangun Peace Park sebagai lambang peringatan bagi bangsa Jepang dan seluruh pengunjung akan bahaya dan penderitaan akibat bom atom.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/09/083000865/hari-ini-dalam-sejarah--bom-atom-dijatuhkan-di-nagasaki-tewaskan-80.000

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke