KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Pada Rabu (20/7/2022) Indonesia melaporkan 5.653 kasus Covid-19 baru.
Jumlah tersebut naik signifikan dari kasus harian pada Senin (18/7/2022) yang mencatatkan 3.393 kasus baru dan Selasa (19/7/2022) dengan 5.085 kasus baru.
Catatan kasus harian pada Rabu (20/7/2022) merupakan yang tertinggi sejak 24 Maret 2022.
Meskipun begitu, ia menyebut jika puncak gelombang tersebut tidak akan setinggi kasus yang diakibatkan varian sebelumnya.
"Kalau Omicron mungkin butuh satu sampai satu setengah bulan untuk sampai ke puncak, ini (BA.4 dan B.5) kurang dari satu bulan," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
"Jadi sudah sampai puncak, turun lagi. Itu sebabnya kenapa saya bilang minggu kedua minggu ketiga Juli-lah puncaknya kita lihat angkanya di mana," lanjutnya.
Varian Omicron Centaurus masuk Indonesia
Di tengah kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia, terdapat subvarian Omicron terbaru yang terdeteksi masuk ke Indonesia.
Varian tersebut adalah subvarian Omicron BA.2.75 atau sering disebut dengan Omicron Centaurus.
Budi menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan pantauan pada Omicron Centaurus yang telah tersebar ke 15 negara.
"Ini juga sudah masuk di Indonesia, satu ada di Bali karena kedatangan luar negeri, dua ada di Jakarta. Ya kemungkinan besar transmisi lokal sedang kita cari sumbernya dari mana,” ungkap Budi dikutip dari Sekretariat Kabinet RI, Senin (18/7/2022).
Gejala Omicron Centaurus
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan bahwa tiga orang yang terinfeksi Omicron Centaurus di Indonesia tidak menderita gejala berat.
"Ada tiga kasus BA.2.75, semua kasus sederhana, tak terlalu berat," kata Dante dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Menurut keterangan para ahli, gejala infeksi dari Omicron Centaurus mirip dengan varian Omicron.
Berikut adalah gejala dari subvarian Omicron BA.2.75 atau Omicron Centaurus:
Omicron Centaurus memiliki tingkat penularan yang relatif cepat, meskipun tingkat keparahannya lebih ringan dari varian Delta.
Dante menyebut jika masyarakat tidak perlu khawatir dengan Omicron Centaurus, hal tersebut dikarenakan Kemenkes sudah mendeteksi virus tersebut di Indonesia.
"Jadi jangan khawatir soal BA.2.75, karena karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2," ucap Dante.
Nah itulah sejumlah gejala virus corona Covid-19 Omicron Centaurus yang sudah dilaporkan masuk ke Indonesia. Waspadi sejumlah gejalanya.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/21/163000565/covid-19-naik-lagi-ini-gejala-omicron-centaurus-yang-harus-diwaspadai