Viral, Video Warga di Cirebon Disebut Menangkap Tuyul, Ini Kata Polisi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan sejumlah warga mengerumuni benda yang diklaim sebagai tuyul, viral di media sosial, Minggu (27/3/2022). 

Dalam video tersebut, seorang warga terlihat menggenggam benda kecil berwarna coklat yang dikeluarkan dari botol minuman.

"Waah iya mirip (tuyul).. tapi kaya golekan (boneka)," kata seorang pria dalam video itu.

Benarkah benda yang ditangkap warga tersebut adalah tuyul? 

Penjelasan Kapolsek Gunung Jati

Kapolsek Gunung Jati AKP Abdul Majid membenarkan adanya peristiwa dalam video itu.

Menurut Majid, keramaian itu terjadi pada Jumat (25/3/2022) di Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 13.30 WIB.

Namun, ia membantah bahwa benda yang ditemukan warga tersebut adalah tuyul, melainkan hanya sebuah boneka gantungan kunci.

"Terkait video tersebut yaitu diduga tuyul itu ternyata bukan tuyul. Hanya boneka gantungan kunci yang nemu di pinggir jalan," kata AKP Majid saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/3/2022).

"Mereka hanya menduga-duga saja karena boneka tersebut bentuknya kecil kenyal, padahal itu terbuat dari karet sehingga menyangka tuyul," sambungnya.

Ditemukan di pinggir jalan

Ia menjelaskan, warga berinisial AKL sebelumnya menemukan boneka tersebut di pinggir jalan dan memasukkannya ke dalam botol minuman.

Sambil berjalan ke arah barat, ia kemudian menanyakannya kepada masyarakat sekitar.

"Kemudian oleh masyarakat sekitar dilihat dan beranggapan bahwa boneka dalam botol tersebut bergerak yang diduga tuyul," jelas dia.

Warga penasaran

Setelah kejadian penemuan benda yang disebut "tuyul" tersebut, warga sekitar pun penasaran dan keluar rumah untuk melihat boneka yang diklaim tuyul tersebut.

Untuk mencegah kegaduhan, AKP Majid menyebut masyarakat telah membakar boneka itu.

"Kemudian untuk mencegah terjadinya berita yang dapat membuat masyarakat gaduh maka benda tersebut dimusnahkan oleh warga masyarakat pada sore harinya," ujarnya.

Pihaknya pun berpesan kepada masyarakat agar tidak percaya terhadap sesuatu yang belum jelas kebenarannya.