Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenderal Putin Tewas Selama Perang Rusia Vs Ukraina, Ini Profilnya

KOMPAS.com - Pihak Ukraina menyebut seorang jenderal Rusia tewas dalam pertempuran di dekat Mariupol, Ukraina.

Dilansir dari BBC, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan terdapat seorang jenderal lagi yang tewas dalam pertempuran di Ukraina, namun dia tidak menyebut nama perwira tersebut.

Sementara itu, seorang Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan bahwa Batalyon Azov telah membunuh Mayor Jenderal Oleg Mityaev asal Rusia.

Oleh media Ukraina, Jenderal Mityaev tewas dalam pertempuran di dekat Mariupol. Selain itu, dia juga merupakan jenderal keempat dari Rusia yang dilaporkan tewas di Ukraina.

Banyak pihak mempertanyakan mengapa anggota senior militer Rusia seperti Mityaev berada dekat di garis depan pertempuran. 

20 Jendral Rusia dikerahkan di Ukraina

Para analis memperkirakan sekitar 20 jenderal memimpin operasi Rusia di Ukraina dengan seperlimanya dilaporkan tewas.

Kehilangan jenderalnya di medan pertempuran merupakan kerugian besar bagi Rusia. Para ahli percaya bahwa Ukraina kemungkinan menargetkan perwira tinggi Rusia.

"Saya tidak berpikir ini kecelakaan. Satu kecelakaan, tapi ini banyak yang ditargetkan," kata peneliti keamanan Georgetown University, Rita Konaev.

Sedangkan seseorang di lingkaran Presiden Zelensky mengatakan Ukraina memiliki tim intelijen militer yang menargetkan para perwira Rusia.

"Mereka mencari jenderal, pilot, komandan artileri yang terkenal," kata seseorang di surat kabar Wall Street Journal.

Menurut Konaev, penargetan individu dengan pangkat yang tinggi dapat menjadi strategi yang penting karena Ukraina mengalami kalah jumlah pasukan.

Menargetkan lawan dengan komunikasi

Selain itu, analis pertahanan dari Rochan Consulting, Konrad Muzyka mengatakan bahwa pihak Ukraina perlu mengetahui lokasi perwira Rusia terlebih dahulu sebelum menargetkannya.

Dia berpendapat bahwa Ukraina telah menggunakan saluran komunikasi terbuka yang dapat memberikan petunjuk di mana target tersebut berada.

"Jika Rusia menggunakan ponsel atau radio analog untuk berkomunikasi dengan perwira senior, Ukraina memiliki segalanya," kata Muzyka.

Setelah peristiwa tewasnya perwira senior lainnya, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Ukraina merilis rekaman dua orang petugas keamanan Rusia yang membahas kematian sang jenderal.

Di rekaman tersebut kedua pasukan Rusia mengeluhkan bahwa jaringan komunikasi mereka tidak berfungsi.


4 jenderal Rusia yang tewas di Ukraina

Berikut ini adalah 4 perwira berpangkat jenderal yang telah terbunuh di Ukraina:

1. Oleg Mityaev

Mayor Jenderal Oleg Mityaev dilaporkan tewas di dekat kota Mariupol di bagian tenggara Ukraina. Batalyon Azov mengklaim telah membunuhnya.

Mityaev adalah seorang Komandan Divisi Senapan Bermotor Tentara Rusia ke-150. Unit tersebut baru dibentuk pada 2016 yang berbasis di wilayah Rostov dekat perbatasan Ukraina.

Ukraina mengklaim bahwa unit yang di bawahi Mityaev dibentuk untuk terjun dalam konflik di wilayah Ukraina Timur yang dikuasai separatis, namun Rusia menyangkal tuduhan tersebut.

Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov adalah seorang Komandan Tentara Gabungan Rusia ke-29, dia disebutkan tewas dalam pertempuran pada 11 Maret 2022.

Kolesnikov merupakan jenderal ketiga yang tewas di Ukraina. Namun, keadaan kematiannya tidak diberitakan.

Seorang pejabat Barat mengatakan bahwa tentara Rusia kemungkinan mengalami kepercayaan diri yang rendah, itulah sebabnya perwira berpangkat tinggi bergerak lebih dekat ke garis depan.

3. Vitaly Gerasimov

Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov merupakan seorang Kepala Staff Tentara Gabungan Rusia ke-41. Dia dilaporkan tewas pada 7 Maret 2022.

Pihak militer Rusia merilis rekaman dua pejabat Dinas Keamanan Rusia yang membahas kematian Gerasimov.

Dua pejabat tersebut mengeluhkan bahwa jaringan komunikasi yang aman tidak lagi berfungsi di Ukraina.

Gerasimov sebelumnya pernah terlibat dalam perang kedua di Chechnya, operasi militer Rusia di Suriah, dan peristiwa pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014.

4. Andrey Sukhovetsky

Mayor Jenderal Andrey Sukovetsky adalah seorang Wakil Komandan Tentara Gabungan Rusia ke-41.

Sukhovetsky pernah ambil bagian dalam operasi militer di Krimea dan Suriah.

Berbeda dengan para jenderal yang lain, kematian Sukhovetsky diberitakan oleh media Rusia.

Hal itu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengkonfirmasi tentang seorang jenderal telah meninggal di Ukraina lewat pidatonya.

Dilansir dari Dailymail, di tengah meningkatnya jumlah korban dari pihak Rusia, terdapat harapan akan adanya kesepakatan damai yang akan dicapai dalam waktu beberapa minggu mendatang.

Presiden Ukraina Volodymyr mengatakan pada hari Rabu (16/3/2022) bahwa pembicaraan damai dengan Rusia terdengar 'lebih realistis'.

Zelensky menyebut bahwa kesepakatan damai tersebut akan mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina akan dicapai dalam waktu satu atau dua minggu ke depan karena pasukan Rusia akan kehabisan pasokan pada saat itu.

"Pertemuan berlanjut dan saya diberitahu posisi selama negosiasi sudah terdengar lebih realistis," kata Zelenskiy dalam pidato video.

Sementara itu, salah satu pembantu Zelensky, Oleksiy Arestovich bahwa perang akan berhenti ketika Rusia sudah kehabisan sumber daya.

Akan tetapi, jika Rusia mendapatkan bala bantuan baru untuk meningkatkan serangan mereka, maka dapat memperpanjang konflik tersebut.

“Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita harus memiliki kesepakatan damai. Mungkin jauh lebih awal, kita akan lihat," kata Arestovich.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/17/140000865/4-jenderal-putin-tewas-selama-perang-rusia-vs-ukraina-ini-profilnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke