Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Pengangguran Internasional, Bagaimana Sejarahnya?

KOMPAS.com - Hari ini 92 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 6 Maret 1930, ribuan orang memenuhi jalanan di Amerika Serikat (AS) untuk menggelar aksi demonstrasi yang disebut Hari Pengangguran Internasional atau International Unemployment Day.

Aksi tersebut dilakukan merespons tingkat pengangguran yang melonjak drastis akibat peristiwa The Great Depression atau Depresi Besar yang melanda AS.

Dilansir dari The Balance, The Great Depression adalah krisis ekonomi AS yang berimbas pada seluruh dunia.

Krisis ini berlangsung selama 10 tahun, sejak 1929 hingga 1939.

Peristiwa tersebut terjadi di masa kepemimpinan Presiden ke-31 AS, Herbert Hoover.

Krisis ekonomi ini bermula saat bursa saham New York terjun bebas pada 29 Oktober 1929.

Akibatnya, banyak investor yang kehilangan kepercayaan dan mulai menjual sahamnya.

Jumlah uang yang beredar di masyarakat pun mengalami penurunan drastis. Masyarakat saat itu juga sangat berhemat dan mengerem pengeluarannya secara masif.

Hingga akhirnya, banyak pabrik yang terpaksa menurunkan produksi dan mulai memecat pegawai.

The Great Depression berdampak besar pada peningkatan jumlah pengangguran.

Dikutip dari ISR, Sekretaris The Communist International (Komintern) Dmitry Manuilsky memperkirakan, angka pengangguran di AS mencapai 6 juta jiwa pada 1930.

Sementara di Jerman dan Inggris, angka pengangguran masing-masing 3,5 juta dan lebih dari 2 juta jiwa.

Secara keseluruhan, Komintern memperkirakan sebanyak 17 juta jiwa menganggur di negara-negara kapitalis primer, dengan 60 juta orang terkena dampak parah.

Demonstrasi Hari Pengangguran Internasional

Melihat kondisi yang demikian, Komite Eksekutif Komunis Internasional (ECCI) di Moskow, Rusia menggelar rapat maraton.

Rapat yang digelar sejak Februari 1930 itu, menetapkan 6 Maret 1930 sebagai Hari Pengangguran Internasional yang akan diwarnai dengan demonstrasi besar-besaran.

Aksi demonstrasi tersebut kemudian digelar di sejumlah kota di AS dan Eropa.

Aksi di New York, menurut klaim Partai Komunis AS (CPUSA), dihadiri oleh 110 ribu orang.

Namun, menurut catatan New York Times, diperkirakan “hanya” sekitar 35 ribu orang.

Sementara aksi yang digelar di Detroit dan Chicago, masing-masing diikuti sebanyak 100 ribu dan 50 ribu orang.

Bahkan, aksi di Chicago berlangsung selama 10 hari dan diiringi pertempuran dengan pihak kepolisian.

Adapun kota-kota lain di AS yang menggelar aksi serupa adalah Boston dengan 50 ribu demonstran, Milwaukee dengan 40 ribu demonstran, Pittsburgh dengan 50 ribu demonstran, dan Washington dengan 10 ribu demonstran.

Aksi Hari Pengangguran Internasional juga digelar di beberapa kota di Eropa, seperti Berlin, Hamburg, dan Munich, Jerman.

London, Paris, Sevilla, dan Wina juga ikut menggelar aksi Hari Pengangguran Internasional dengan dihadiri ribuan demonstran.

Masih dari The Balance, harapan baru muncul saat Franklin Delano Roosevelt naik menjadi Presiden ke-32 AS pada 1933.

Pada hari peresmian presiden, yakni pada 4 Maret 1933, bank yang tersisa di setiap bagian negara AS diperintahkan untuk ditutup.

Kala itu, Departemen Keuangan AS tidak memiliki cukup uang untuk membayar pegawai pemerintah. Namun, Roosevelt dengan tenang menyalurkan energi optimismenya.

Roosevelt kemudian mengeluarkan Undang-Undang yang dirancang guna menstabilkan produksi industri dan pertanian, menciptakan lapangan pekerjaan, dan merangsang pemulihan ekonomi.

Ia juga turut mereformasi sistem keuangan dengan menciptakan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), yakni semacam lembaga penjamin simpanan, untuk melindungi rekening deposan.

Untuk mengatur pasar saham dan mencegah krisis saham seperti pada 1929, ia juga menciptakan lembaga yang diberi nama Securities and Exchange Commision (SEC).

Ekonomi AS pun secara perlahan mulai menunjukkan pemulihan.

Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat 9 persen per tahun dan angka pengangguran kian menurun.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/06/103000365/hari-pengangguran-internasional-bagaimana-sejarahnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke