Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Anak Sedunia 2021: Sejarah, Tema, dan Link Download Twibbon

KOMPAS.com - Selamat Hari Anak Sedunia! Tanggal 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia atau Universal Children's Day.

Melansir laman United Nations, Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada 1954 sebagai Universal Children's Day.

Hari Anak Sedunia ditetapkan untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak-anak di seluruh dunia, dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak.

Tanggal 20 November merupakan tanggal yang penting karena pada tahun 1959 Majelis Umum PBB mengesahkan Deklarasi Hak Anak.

Pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.

Sejak 1990, Hari Anak Sedunia juga menandai peringatan tanggal Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak.

National Today menuliskan, Hari Anak Sedunia dimulai pada pekan kedua bulan Juni 1857 oleh Pendeta Dr. Charles Leonard, pendeta dari Universalist Church of the Redeemer di Chelsea, Massachusetts.

Leonard mengadakan kebaktian khusus yang didedikasikan untuk, dan untuk anak-anak.

Leonard menamai hari itu Rose Day, meskipun kemudian dinamai Flower Sunday, dan kemudian dinamai Hari Anak.

Hari Anak pertama kali secara resmi dinyatakan sebagai hari libur nasional oleh Republik Turki pada 1920 dengan tanggal yang ditetapkan yaitu 23 April.

Hari Anak telah dirayakan secara nasional sejak 1920 oleh Pemerintah Turki dan surat kabar kala itu menyatakannya sebagai hari untuk anak-anak.

Namun, diputuskan bahwa konfirmasi resmi diperlukan untuk memperjelas dan membenarkan perayaan ini dan deklarasi resmi dibuat secara nasional pada 1929 oleh pendiri dan Presiden Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Meskipun Hari Anak Sedunia ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1954, baru pada tanggal 20 November 1959 Majelis Umum PBB mengadopsi bentuk yang diperluas dari Deklarasi Hak Anak.

PBB adopsi dokumen tentang hak-hak anak

Awalnya diperoleh pada 1924 oleh Liga Bangsa-Bangsa, PBB mengadopsi dokumen ini sebagai pernyataannya sendiri tentang hak-hak anak.

Teks aslinya berbunyi sebagai berikut:

Untuk versi yang diperluas, PBB mengadopsi 10 prinsip tambahan dengan resolusi yang menyertainya, yang diusulkan oleh delegasi Afghanistan.

Menyerukan kepada pemerintah untuk mengakui hak-hak ini, berusaha untuk menerimanya, dan mempublikasikan dokumen tersebut seluas mungkin.

Pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.

CRC adalah perjanjian hak asasi manusia yang mengatur hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya anak-anak.

Dokumen tersebut berkaitan dengan kebutuhan dan hak khusus anak, yang mewajibkan semua negara yang meratifikasinya terikat padanya oleh hukum internasional dan harus bertindak demi kepentingan terbaik anak.

Pada September 2012, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memimpin inisiatif untuk pendidikan anak-anak.

Pertama, dia ingin setiap anak dapat bersekolah. Kedua, untuk meningkatkan keterampilan yang diperoleh di sekolah-sekolah ini.

Terakhir, menerapkan kebijakan pendidikan untuk mempromosikan perdamaian, rasa hormat, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Hari Anak Sedunia bukan hanya hari untuk merayakan anak-anak apa adanya, tetapi untuk membawa kesadaran kepada anak-anak di seluruh dunia yang telah mengalami kekerasan dalam bentuk pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Anak-anak dijadikan buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, menderita karena perbedaan baik itu agama, masalah minoritas, maupun disabilitas.

Saat ini, ada sekitar 153 juta anak berusia antara 5 dan 14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak.

Ibu dan ayah, guru, perawat dan dokter, pemimpin pemerintah dan aktivis masyarakat sipil, tokoh agama dan masyarakat, pengusaha dan profesional media, serta kaum muda dan anak-anak itu sendiri, dapat memainkan peran penting dalam menjadikan Hari Anak Sedunia relevan bagi mereka.

Hari Anak Sedunia bisa dilakukan dengan mengadvokasi, mempromosikan, merayakan hak-hak anak, menerjemahkan ke dalam dialog dan tindakan yang akan membangun dunia yang lebih baik bagi anak-anak.

Tema Hari Anak Sedunia 2021 dan link download Twibbon

Masih dari laman United Nations, tema Hari Anak 2021 adalah A Better Future for Every Child (Masa Depan yang Lebih Baik untuk Setiap Anak).

Pandemi Covid-19 telah menunjukkan bagaimana ketidaksetaraan memengaruhi hak setiap anak.

Anak-anak ikut terdampak masalah perubahan iklim, pendidikan, kesehatan mental, hingga rasisme dan diskriminasi.

Anak-anak dan remaja menyuarakan isu-isu yang penting bagi generasi mereka serta menyerukan orang dewasa untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Pada Hari Anak Sedunia penting bagi para pemimpin untuk mendengarkan ide-ide dan tuntutan mereka.

Untuk ikut serta memeriahkan Hari Anak Sedunia 20 November, Anda bisa menggunakan Twibbon yang dibagikan ke media sosial.

Berikut link Twibbon Hari Anak Sedunia:

  1. Twibbon 1 
  2. Twibbon 2 
  3. Twibbon 3 
  4. Twibbon 4 
  5. Twibbon 5 
  6. Twibbon 6 
  7. Twibbon 7 
  8. Twibbon 8 
  9. Twibbon 9 
  10. Twibbon 10 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/20/083600865/hari-anak-sedunia-2021-sejarah-tema-dan-link-download-twibbon

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke