Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gempa Maluku Magnitudo 5,7 karena Sesar Naik Seram Utara

Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,9 yang diperbarui menjadi magnitudo 5,7.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak pada koordinat 2,77 derajat LS dan 129,39 BT atau berada di lokasi laut pada jarak 75 km arah timur laut Maluku Tengah pada kedalaman 12 km.

Penyebab gempa Maluku

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa yang terjadi adalah jenis gempa bumi dangkal.

“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik Seram Utara ( North Seram Thrust)” ujar Bambang dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (4/11/2021).

Ia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (Oblique Thrust Fault).

Daerah yang merasakan

Adapun daerah-daerah yang merasakan gempa Maluku ini yakni daerah Sawai dengan skala V MMI. Getaran dirasakan hampir semua penduduk.

Gempa juga dirasakan di daerah Wahai dengan skala IV MMI, di mana pada siang hari dirasakan oleh orang yang ada di dalam rumah.

Wilayah Ambon, Masohi, dan Saparua juga merasakan gempa dengan skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti ada truk yang melintas.

Gempa ini tak berpotensi tsunami.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Bambang.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, beberapa warga melaporkan adanya dampak kerusakan ringan pada rumah warga akibat gempa.

Berdasarkan pantauan BMKG, telah terjadi beberapa kali gempa susulan.

"Hasil monitoring BMKG hingga pukul 10.45 WIB menunjukkan adanya lebih dari 9 kali aktivitas gempa susulan (aftershock)," ujar Daryono.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/04/123000365/gempa-maluku-magnitudo-5-7-karena-sesar-naik-seram-utara

Terkini Lainnya

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke