Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Harga Monstera Variegata Bisa Mencapai Rp 225 Juta?

KOMPAS.com - Monstera Variegata sedang menjadi incaran para kolektor tanaman hias. Selain bentuk dan warna daun yang memesona, tanaman ini juga bisa menjadi investasi yang menguntungkan.

Pasalnya, harga Monstera Variegata melonjak tinggi belakangan ini. Semakin langka, harga tanaman ini pun kian mahal.

Belum lama ini, seorang warga Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sri Hastuti (41) membeli Monstera Variegata dengan harga Rp 225 juta.

Sri mengatakan, dia membeli Monstera Variegata di daerah lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Mogol, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Monstera ini saya dapatkan di lereng Gunung Lawu Dusun Mogol. Saya ke yang punya, langsung saya tawar kurangi harganya, tidak boleh. Ya sudah deal harganya Rp 225 juta," ujar Sri Hastuti.

Keistimewaan Monstera Variegata

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (12/9/2021), Sri mengaku, tanaman yang baru dibelinya pada Jumat (10/9/2021) itu sudah ditawar oleh kolektor.

Dia mengungkapkan, peminat tanaman Monstera bukan hanya berasal dari dalam negeri, banyak juga kolektor tanaman hias dari luar negeri yang ingin memiliki tanaman tersebut.

Menurut Sri, hal itu dapat terjadi karena tanaman Monstera Variegata memiliki keistimewaan yang jarang dimiliki tanaman lain.

Perempuan yang telah menekuni hobi merawat tanaman hias selama 21 tahun ini mengatakan, keistimewaan dari Monstera variegata adalah dapat mengeluarkan tongkol.

"Kenapa diburu kolektor? Karena tongkolnya kalau disirami dapat keluar variegata-nya dengan warnanya yang pink. Harga satu daunnya sampai ratusan juga," kata Sri.

Dia menambahkan, tanaman Monstera yang masih kecil dengan dua sampai tiga daun harganya dapat mencapai Rp 12 juta hingga Rp 15 juta per pohon.

"Jadi mahalnya (Monstera) ada di situ. Carinya juga sulit," ucapnya.

Monstera memiliki warna berbeda di bagian daun dan batang

Dilansir dari The Spruce melalui KOMPAS.com, nama variegata berasal dari istilah variegasi yang mengacu pada munculnya zona berwarna berbeda di bagian daun dan batang tanaman hias ini.

Variegasi bisa muncul akibat kurangnya klorofil pada beberapa sel tumbuhan. Biasanya hal ini sering terjadi karena adanya mutasi sel.

Selain itu, beberapa infeksi jamur juga dapat menyebabkan daun tampak memiliki warna yang beraneka ragam.

Variegasi pada daun bisa memunculkan dua hingga empat warna, dengan pola yang bermacam-macam, seperti bercak, garis, titik, balok, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Mengapa harga Monstera Variegata mahal?

Setidaknya, ada dua faktor yang membuat harga tanaman Monstera Variegata sangat mahal, yakni:

1. Pembudidayaan tidak mudah

Penyebab pertama harga Monstera Variegata sangat tinggi adalah proses budidaya yang tidak mudah.

Akibat hal tersebut, ketersediaan tanaman ini terbatas, sedangkan permintaan terhadap Monstera Variegata cukup tinggi, sehingga harganya pun melambung tinggi.

2. Tidak semua orang berhasil membudidayakannya

Penyebab harga Monstera Variegata mahal adalah tidak semua orang bisa membudidayakan tanaman ini.

Tanaman hias ini seringkali ditanam dan diperbanyak oleh pembibit atau kolektor yang memang telah mengenal karakteristik tanaman tersebut.

Cara Merawat Monstera Variegata

Sementara itu, Sri Hastuti mengatakan, meski harganya mahal, perawatan Monstera Variegata terbilang tidak sulit bahkan cenderung sama seperti kebanyakan tanaman hias lainnya.

Menurut Sri, Monstera Variegata tergolong tanaman hias yang kuat, sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus.

Sri menjelaskan, tanaman ini dapat bertahan hidup meski disiram dua hari sekali karena memiliki akar rambat.

"Monstera ini tanaman tidak rewel. Kita cuma siram spray. Paling dikasih B1 saja seminggu sekali (dengan cara) disiram tidak apa-apa," pungkasnya.

(Penulis: Labib Zamani | Editor: Dheri Agriesta)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/18/090000865/mengapa-harga-monstera-variegata-bisa-mencapai-rp-225-juta-

Terkini Lainnya

Video Viral Anak Kecil Menangis di Pinggir Waduk Usai Ayahnya Tenggelam, Ini Kata Polisi

Video Viral Anak Kecil Menangis di Pinggir Waduk Usai Ayahnya Tenggelam, Ini Kata Polisi

Tren
'Chicha': Minuman Fermentasi dari Campuran Air Liur Manusia

"Chicha": Minuman Fermentasi dari Campuran Air Liur Manusia

Tren
Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Tren
Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Tren
7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

Tren
Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Tren
Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke