Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Misteri Niat Sumbangan Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio

SAYA mencoba mencari tahu sebenarnya berapa banyak uang yang dimiliki keluarga Akidi Tio? Benarkah mereka memiliki uang sebanyak Rp 2 triliun yang tertulis dalam angka yang katanya hendak disumbangkan ke Polda Sumatera Selatan?

Saya menemukan tanda dari lembaga negara yang memeriksanya.

Sumbangan sebesar Rp 2 riliun bukan angka main-main. Dalam program AIMAN saya mencoba menggambarkan ada berapa banyak uang Rp 2 triliun dengan pecahan 100 ribu.

Sedikit hitungan. Jika 1 brut itu artinya adalah 1.000 lembar maka 1 brut pecahan 100 ribu nilainya adalah Rp 100 Juta. Ruang seluas 1 meter persegi bisa menampung 20 brut atau Rp 2 miliar.

Truk kontainer ukuran 200 feet atau sekitar 30 meter kubik hanya mampu menampung 6.000 brut atau Rp 600 miliar. So, setidaknya butuh empat truk kontainer untuk membawa uang sebanyak Rp 2 triliun.

Luar biasa banyak kan.

Cuma ada Rp 3 juta di rekening

Saya mencoba menggali informasi dari Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal berapa banyak uang yang ada di rekening Heriyanti, putri bungsu Akidi Tio.

"Jauh.. sangat jauh dari angka itu (Rp 2 triliun)," kata Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada saya di program AIMAN yang tayang setiap Senin pukul 20.00 di Kompas TV.

Seberapa jauh? Apakah nilainya tidak sampai 1 persen dari Rp 2 triliun? Dia hanya tertawa, tak menjawab pertanyaan saya.

Dikutip dari majalah Tempo, salah satu penegak hukum di Polda Sumatera Utara menyebut, isi rekening itu hanya Rp 3,7 juta. Rekening lain miliki suami Heriyanti bahkan tidak mencapai Rp 1 juta.

Lantas, kok bisa Heriyanti mendatangi kantor polisi dan menjanjikan Rp 2 triliun?

Penelusuran Dahlan Iskan

Ini yang jadi tanda tanya hingga sekarang. Mabes Polri pun masih mencari motifnya.

Saya sempat mewawancarai pengusaha yang juga mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ia mengatakan, keluarga Akidi Tio adalah keluarga baik-baik.

Berdasarkan penelusuran Dahlan, mereka punya bisnis di Singapura. Namun, apakah bisnisnya itu masih bisa dicairkan atau bahkan sudah ditipu orang, Dahlan tak berani berspekulasi.

"Yang jelas ini keluarga baik-baik, dan memang dari rekan saya yang dekat dengan keluarga ini, mereka ini punya bisnis di Singapura. Tapi apakah bisnisnya itu sekarang ada atau sudah dibawa lari uangnya atau ada masalah yang lain, saya belum dapat informasinya," tutur Dahlan.

Ia mengungkapkan, ada banyak orang-orang kaya di Indonesia yang hanya tampak bersandal jepit, tapi bisnisnya luar biasa di luar negeri.

Dahlan sulit percaya bahwa janji Rp 2 triliun itu bakal direalisasikan karena begitu besarnya jumlah uang.

Spekulasi motif Hamid Awaluddin

Soal kasus ini, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin juga ikut bersuara. Ia mencoba mengungkap motif Heriyanti.

"Memang dari awalnya saya tidak pernah percaya, karena sebagaimana PPATK mengatakan, terjadi inkonsistensi antara profil dengan tawaran yang begitu dahsyat. Kalau ia punya Rp 2 triliun untuk disumbangkan, berapa banyak uangnya? Dari mana uang itu? Bagaimana bisa membuat uang sebegitu banyak?" ungkap Hamid.

Hamid lalu berspekulasi soal motif alias niat Heriyanti datang ke kantor polisi dan memberi janji sumbangan Rp 2 triliun kepada Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri.

"Ketika Heriyanti melapor ke polisi, saya sudah mulai curiga. Jangan-jangan, orang ini memiliki kasus pidana ingin menipu polisi untuk meminta perlindungan," kata Hamid.

"Itu yang pertama di benak saya. Karena banyak sekali orang yang selalu mencari celah untuk menutupi kasus pidananya. Terlintas di pikiran saya, kenapa dia tidak ke Satgas Covid-19? Ternyata dugaan saya benar ini, Heriyanti banyak bermasalah dengan kasus pidana," tambah Hamid.

Apapun spekulasinya, motif Heriyanti masih belum diungkap polisi.

Air jadi bensin dan harta karun terpendam

Kasus Akidi Tio mengingatkan kita pada dua kejadian bohong sebelumnya. Ada kasus green energy, air bisa jadi bensin pada 2008 yang dipopulerkan staf khusus pesiden saat itu.

Ada pula kasus harta terpendam di Istana Batu Tulis Bogor, Jawa Barat, yang penggaliannya ditunggui seorang menteri kala itu.

Latar belakang orang bisa saja membuai harapan. Tapi fakta-fakta dan verifikasinya layak jadi tumpuan utama.

Saya Aiman Witjaksono...
Salam!

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/10/155214465/misteri-niat-sumbangan-rp-2-triliun-keluarga-akidi-tio

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke