KOMPAS.com - Kumis pada pria dewasa memiliki sejumlah manfaat.
Salah satunya melindungi terhadap paparan sinar ultraviolet, sehingga memperlambat penuaan.
Namun karena kumis akan selalu tumbuh dan dalam rentang waktu tertentu, sehingga perlu dicukur atau dirapikan apabila mulai panjang.
Lalu bagaimana dengan kucing, apakah fungsi kumis pada kucing sama dengan manusia?
Bingung dan ketakutan
Berbeda dengan manusia yang bisa dengan bebas memotong dan merapikan kumisnya, lain halnya dengan kucing.
Apabila kumis pada hewan kucing dipotong, maka ia akan menjadi bingung dan ketakutan.
Meski kumis tersebut bisa rontok, layaknya bulu-bulu lain di tubuhnya, tetapi kumis pada kucing tidak boleh dipotong atau dipangkas.
"Jika Anda memotongnya, itu seperti menutup mata seseorang, menghilangkan salah satu cara mereka mengidentifikasi apa yang ada di lingkungan mereka," kata dokter hewan Jane Brunt, dikutip dari WebMD.
Saraf pada kumis kucing
Selain menambah kelucuan, pada akar dari setiap kumis itu terdapat folikel yang penuh dengan saraf.
Dengan menggosokkan kumisnya ke suatu objek, kucing dapat mendeteksi lokasi, ukuran, dan tekstur objek dengan tepat, bahkan dalam kegelapan.
Fitur ini terbukti sangat berguna bagi kucing yang mencoba mengukur apakah ia dapat masuk ke ruang sempit.
Kumis tidak hanya membuat kucing sadar akan lingkungan mereka, tetapi juga dapat memberi manusia wawasan tentang keadaan pikiran hewan peliharaan mereka.
Misalnya, saat kumis menjadi kencang ditarik ke belakang wajah, merupakan indikasi yang baik bahwa kucing merasa terancam.
Namun, kucing bukan satu-satunya mamalia yang memiliki kumis. Sebagian besar spesies mamalia, termasuk primata, dilengkapi dengan reseptor ekstrasensor ini.
Ahli biologi berpikir mamalia mengembangkan kumis karena mereka membutuhkan bantuan untuk merasakan lingkungan mereka di malam hari.
Mamalia kecil pertama berbagi dunia dengan dinosaurus dan harus beradaptasi dengan berburu di malam hari, ketika pemangsa mereka kurang aktif.
Kumis membantu hewan-hewan lapar ini menemukan makanan dan menavigasi medan yang gelap.
Adaptasi evolusioner ini juga membantu menjelaskan mengapa kumis banyak karnivora nokturnal atau akuatik (seperti tikus dan anjing laut) begitu menonjol.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/24/134500965/jangan-dipotong-ini-fungsi-penting-kumis-pada-kucing