Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Obat yang Berpotensi Melawan Covid-19 Menurut Ilmuwan

KOMPAS.com - Hingga saat ini, ilmuwan masih mencari obat paling ampuh untuk melawan Covid-19.

Sebuah penelitian dari tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Milner Therapeutics Institute dan Gurdon Institute Universitas Cambridge, yang diterbitkan di Science Advances, berhasil mengidentifikasi 200 obat berpotensi melawan Covid-19.

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan menggunakan kombinasi biologi komputasi dan pembelajaran mesin untuk membuat peta komprehensif protein yang terlibat dalam infeksi SARS-CoV-2.

Protein yang diuji itu merupakan protein yang membantu virus masuk ke sel inang hingga protein yang dihasilkan akibat infeksi.

Berdasarkan pemeriksaan jaringan menggunakan kecerdasan buatan (AI), para peneliti berhasil mengidentifikasi protein kunci yang terlibat dalam infeksi serta jalur biologis yang mungkin ditargetkan oleh obat-obatan.

Saat ini, sebagian besar obat yang menjadi subjek atau telah melalui uji klinis dan telah disetujui menggunakan pendekatan molekul kecil dan antibodi untuk mengobati Covid-19.

Hasilnya, dilansir dari Medical Xpress melalui Kompas.com, dari 2.000 obat yang diuji, tim peneliti mengidentifikasi 200 obat yang berpotensi efektif melawan Covid-19.

Menurut para peneliti, 40 obat di antaranya sesuai dengan pendekatan yang mereka gunakan dan kini telah memasuki uji klinis.

Saat menguji subset obat yang terlibat dalam replika virus, para peneliti menemukan bahwa ada dua obat yang berpotensi mampu melawan Covid-19, yakni obat antimalaria dan obat untuk rheumatoid arthritis.

“Dengan melihat ribuan protein yang berperan dalam infeksi SARS-CoV-2, baik secara aktif maupun sebagai konsekuensi dari infeksi, kami telah mampu membuat jaringan yang mengungkap hubungan antara protein ini,” kata Direktur Milner Therapeutics Institute, Profesor Tony Kouzarides, ilmuwan yang memimpin penelitian tersebut.

Dua obat yang berpotensi melawan Covid-19

Upaya mengidentifikasi potensi 200 obat yang disetujui dalam melawan Covid-19, para peneliti menggunakan pembelajaran mesin dan teknik pemodelan komputer terbaru.

“Dari jumlah tersebut, 160 belum pernah dikaitkan dengan infeksi Covid-19 sebelumnya. Ini dapat memberi kami lebih banyak senjata di gudang senjata kami untuk melawan virus Corona," kata Kouzarides.

Dengan menganalisis jaringan saraf tiruan, tim mengklasifikasikan obat berdasarkan peran menyeluruh dari target mereka dalam infeksi SARS-CoV-2, yakni replikasi virus dan respons imun.

Mengambil subset dari yang terlibat dalam replika virus, para peneliti kemudian mengujinya menggunakan garis sel dari manusia dan primata non-manusia.

Hasilnya, proguanil (dan obat antimalaria) dan sulfasalazine (digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn), dua obat yang terbukti dapat mengurangi replikasi virus SARS-CoV-2 dalam sel.

Hasil yang ditemukan pada peneliti itu membuat dua obat tersebut kemungkinan berpotensi digunakan untuk mencegah atau mengobati Covid-19.

Kepala Penelitian Komputasi dan AI di Milner Therapeutics Institute, Namshik Han mengatakan, studi tersebut telah memberi informasi tentang mekanisme yang mendasari infeksi Covid-19 dan telah memberi beberapa petunjuk obat yang berpotensi mencegah atau mengobati infeksi virus Corona.

“Sementara kami mengambil pendekatan berbasis data— pada dasarnya memungkinkan algoritma kecerdasan buatan untuk menginterogasi kumpulan data— kami kemudian memvalidasi temuan kami di laboratorium dan mengonfirmasi kekuatan pendekatan kami,” ungkapnya.

"Kami berharap sumber obat potensial ini akan mempercepat pengembangan obat baru melawan Covid-19. Kami percaya pendekatan kami akan berguna untuk merespons dengan cepat varian baru SARS-CoV2 dan patogen baru lainnya yang dapat mendorong pandemi di masa depan," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Bestari Kumala Dewi)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/03/211500365/dua-obat-yang-berpotensi-melawan-covid-19-menurut-ilmuwan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke