5 Hal Menarik dari Serial Friends yang Akan Kembali Tayang 27 Mei 2021

KOMPAS.com - Serial komedi Amerika Serikat Friends, kembali akan kembali mengudara dan ditayangkan di HBO Max dalam versi filmnya pada 27 Mei 2021.

Para pemainnya yakni Matthew Perry (Chandler), Jennifer Aniston (Rachel), Courteney Cox (Monica), Lisa Kudrow (Phoebe), Matt LeBlanc (Joey) dan David Schwimmer (Ross) akan muncul dalam serial ini. 

Sebelumnya, agenda reuni ini direncanakan berlangsung pada Mei 2020, namun karena terdampak pandemi, sehingga penayangan film diundur.

Sebelumnya Friends berakhir sejak 2004 setelah tayang 10 musim yang terdiri dari total 238 episode. Friends ditayangkan secara perdana pada September 1994.

Dilansir dari BBC, (20/9/2019), berikut 5 fakta menarik dari sitkom Friends:

 1. Awal pertemuan

Pada episode pertama berjudul "The One Where Monica Gets a Roommate", penonton diperkenalkan dengan Rachel Green (diperankan oleh Jennifer Aniston).

Saat itu, ia menerobos pintu Central Park dan meninggalkan tunangannya di altar.

Rachel melarikan diri dari acara pernikahannya di usia 24 tahun dengan seorang pria yang tidak ia cintai.

Dulunya Rachel ingin menikahi pria itu untuk mencari kehidupan alternatif di kota besar.

Akhirnya, ia bertemu dengan Monica Geller, teman SMA Rachel.

Monica menyarankan Rachel untuk memotong kartu kredit yang dibayar oleh ayahnya. Menurutnya, tindakan ini adalah pemutusan hubungan simbolis dengan keluarga, dan ia memulai kehidupan baru bersama 5 rekannya.

Dalam episode ini, Friends memberi tahu penonton tentang pernikahan yang ditinggalkan.

Semua pemeran utama berusia sekitar 20an tahun yang cenderung tidak tahu apa-apa dan pernah memiliki nasib hubungan, pekerjaan, dan kehidupan yang kacau.

Tidak yakin kemana tujuan hidup mereka, namun mereka tidak ambil pusing atau terlalu mengkhawatirkan hal itu.

2. Sosok teman 

Sementara itu, Marta Kauffman dan David Crane, produser Friends mengungkapkan bahwa sitkom Friends benar-benar menampilkan sosok teman yang sangat peduli dan prihatin satu sama lain.

Hal ini tercermin pada episode kedua, di mana Phoebe (diperankan oleh Lisa Kuddrow) berbicara tentang ibunya yang bunuh diri dan Rachel mengetahui orangtuanya bercerai.

Selain itu, orangtua Monica cenderung merendahkan anaknya. Joey (diperankan oleh Matt LeBlanc) mengetahui ayahnya selingkuh dari ibunya, dan Chandler (diperankan oleh Matthew Perry) bercerita bahwa orangtuanya bercerai saat ia berusia 9 tahun.

Dalam episode ini, semua pemeran menceritakan permasalahan keluarga masing-masing dan memakan keju panggang bersama di apartemen Monica.

Bahkan ada kutipan khas dari episode ini: Keluarga itu berantakan dan tidak dapat diandalkan, Andalah yang dapat diandalkan oleh teman-teman Anda.

3. Problematika usia 20an

Dosen senior di Winchester University's School of Media and Film, Neil Ewen, mengatakan bahwa ada hubungan orangtua yang rumit yang terjadi di latar belakang sitkom Friends.

Menurutnya, kerumitan ini menjadi daya tarik dari Friends di masa depan.

"Kamu semakin tua, dan kamu mengharapkan dukungan dari teman-temanmu. Itu adalah tema universal," ujar Neil.

Neil juga menyampaikan, usia 20an tahun merupakan usia menjalani masa remaja yang berkepanjangan, bahkan usia ini terlalu tua untuk tinggal dengan keluarga mereka sendiri atau terlalu muda untuk memiliki keluarga sendiri.

Teman-temanlah yang mengisi celah dalam hubungan di realita.

Selain itu, penonton juga disuguhkan dengan situasi hubungan yang buruk, relasi dengan kekasih, suasana dengan rekan kerja di kantor, pernikahan, perceraian, adanya bayi dan perselisihan orangtua.

4. Diselipkan guyonan tidak biasa

Gagasan tentang pertemanan sebagai keluarga baru bukanlah satu-satunya cara pertunjukkan tersebut menantang norma-norma rumah tangga.

Selama 10 musim penayangan, alur cerita Friends mencakup pernikahan sesama jenis, infertilitas, adopsi, ibu pengganti, transgender dan orangtua tunggal.

Tak hanya itu, Friends juga menyelipkan lelucon transphobik.

Saat itu, topik mengenai hal-hal tersebut jarang dibicarakan dan menjadi kikuk untuk dibahas. Tetapi, Friends berhasil menjadi progresif dan regresif secara bersamaan.

"Yang menarik tentang Friends adalah sitkom ini melewati semua rute yang berbeda, membahas masalah budaya ini, namun dipresentasikan dengan komedi yang lembut," ujar Ewen.

"Friends juga mewakili dan menyuarakan masalah tersebut untuk audiens yang luas," lanjut dia.

Pertunjukan itu juga dikenal tidak memimiliki keragaman, namun mereka menampilkan beberapa hubungan antar-ras tanpa basa-basi.

5. Tentang serial Friends... 

Tidak hanya Friends, beberapa sitkom persahabatan lainnya seperti How I Met Your Mother, The Big Bang Theory, Happy Endings, New Girl, dan lainnya tidak ada yang menyamai kesuksesan Friends.

Bahkan, Friends menjadi acara paling banyak diputar di Inggris.

Untuk penonton yang lebih muda atau kurang dari 20 tahun, mungkin sulit untuk memahami di mana mereka masih sering bertemu temannya secara fisik.

"Dengan menonton Friends, penonton berfantasi bahwa saya duduk dengan teman-teman saya selama berjam-jam dan tidak khawatir tentang hal lain," ujar Ewen.

Gagasan menghabiskan berjam-jam berkumpul dengan teman-teman Anda tanpa ada yang terganggu oleh ponselnya telah menjadi aspiratif.

Meski gagasan itu cenderung menyedihkan, namun memiliki teman dalam suatu waktu adalah hal yang baik juga.

"Ini adalah pertunjukan tentang saat-saat dalam hidup Anda, di mana teman-teman Anda sudah seperti keluarga Anda sendiri," ujar Kauffman.