Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Militer Uni Soviet Mundur dari Afghanistan Usai 8 Tahun Berperang

KOMPAS.com - Hari ini, 33 tahun yang lalu, tepatnya pada 15 Mei 1988, pasukan militer Uni Soviet mundur dari Afghanistan setelah lebih dari delapan tahun berperang.

Melansir History, peristiwa tersebut menandai akhir dari pendudukan Uni Soviet yang panjang, berdarah, namun tidak membuahkan hasil di Afghanistan.

Pemerintahan pro-Soviet

Pada Desember 1979, pasukan Uni Soviet mulai menginvasi Afganistan dalam upaya untuk mendukung pemerintahan pro-Soviet yang terancam oleh pemberontakan internal.

Dalam waktu singkat, ribuan tentara Uni Soviet dengan berbagai peralatan tempur tercanggih saat itu masuk ke Afghanistan.

Sejak saat itu, dimulailah konflik militer antara Uni Soviet dengan gerilyawan Muslim Afghanistan yang sebelumnya menolak pemerintah komunis di negara mereka sendiri.

Selama delapan tahun kedua kubu bertempur memperebutkan kendali di Afghanistan, dan keduanya sama-sama tak pernah mendapatkan kemenangan menentukan dalam perang panjang itu.

Pasukan Uni Soviet mencoba menumpas pemberontakan dengan berbagai taktik, tetapi para gerilyawan umumnya menghindari serangan mereka.

Uni Soviet kemudian berusaha untuk menghilangkan dukungan sipil dengan membom dan mengosongkan daerah pedesaan.

Taktik ini memicu pelarian besar-besaran dari pedesaan. Pada 1982, sekitar 2,8 juta orang Afghanistan telah mencari suaka di Pakistan, dan 1,5 juta lainnya melarikan diri ke Iran.

Bagi Uni Soviet, intervensi di Afghanistan ini terbukti sangat mahal dalam banyak hal, salah satunya adalah jumlah korban tewas di antara para prajurit militernya.

15.000 tentara tewas

Walaupun tidak pernah merilis angka resminya, namun berdasarkan sumber dari intelijen AS, diperkirakan 15.000 personel militer Uni Soviet tewas di Afghanistan medio 1979 hingga 1989.

Selain itu, Uni Soviet juga kehilangan 451 pesawat terbang, 147 tank, 1.314 kendaraan lapis baja, 433 senjata artileri, dan 11.369 truk.

Sementara di sisi Afghanistan, kehancuran dan korban jiwa jauh lebih besar. Jumlah warga sipil yang tewas diperkirakan antara 562.000 hingga 2 juta orang.

Pada dekade 1980-an, separuh jumlah pengungsi di seluruh dunia berasal dari Afganistan.

Akhirnya, pada 1988, Uni Soviet memutuskan untuk keluar dari penderitaan itu.

Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev melihat intervensi di Afghanistan menguras keuangan negeranya.

Selain itu, warga Uni Soviet sudah lelah dengan perang yang disebut orang Barat sebagai Vietnam-nya Uni Soviet itu.

Namun, mundurnya pasukan Uni Soviet tak berarti perang berakhir di Afghanistan.

Para pemberontak mujahidin kemudian berperang melawan pemerintah dan berhasil menggulingkan Mohammad Najibullah pada musim semi 1992.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/15/074500865/hari-ini-dalam-sejarah--militer-uni-soviet-mundur-dari-afghanistan-usai-8

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke