Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Tsunami Covid-19 di India: dari Mutasi Virus hingga Pelonggaran Prokes

Pada Kamis (22/4/2021), India saat melaporkan kasus harian Covid-19 sebanyak 314.835 kasus.

Ini membuat negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang itu, jadi negara dengan kasus tertinggi kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Lantas, apa peyebab situasi Covid-19 di India jadi begitu buruk?

Peringatan sejak Februari

Melansir The Independent, Jumat (23/4/2021), pihak berwenang di India merasa yakin bahwa negaranya telah melalui gelombang terburuk, sejak angka kasus mulai surut pada September 2020.

Tingkat infeksi menurun selama 30 minggu berturut-turut. Kondisi ini tidak dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur perawatan kesehatannya dan meluncurkan program vaksinasi yang agresif.

Angka penularan pun kembali meningkat pada pertengahan Februari 2021.

Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, K Srinath Reddy mengatakan, meskipun ada peringatan dan saran bahwa tindakan pencegahan diperlukan, pihak berwenang tidak siap menghadapi besarnya lonjakan tersebut.

Pelonggaran

Pemerintah India memutuskan untuk melakukan pelonggaran dengan tidak membatalkan festival atau acara keagamaan sebelum gelombang penularan terjadi.

Para ahli mengatakan bahwa ini bisa memperburuk lonjakan kasus.

"Pihak berwenang di seluruh India, tanpa kecuali, menempatkan prioritas kesehatan masyarakat di belakang pembakar," kata Reddy, mengutip The Independent, Jumat (23/4/2021).

Akibatnya, rata-rata perputaran tujuh hari kasus baru setiap hari yang dikonfirmasi di India telah meningkat selama dua minggu terakhir.

Pada 6 April 2021 muncul 6,75 kasus baru per 100.000 orang, kemudian menjadi menjadi 18,04 kasus baru per 100.000 orang pada 20 April.

Berdasarkan data dari Worldometers per Sabtu (24/4/2021) pukul 18.30, India tercatat memiliki total kasus sebanyak 16.610.481 kasus.

Mutasi ganda

Mengutip CBC, Jumat (23/4/2021), lonjakan kasus di India dikaitkan dengan varian baru virus corona yang menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali terdeteksi di India musim gugur lalu

Varian ini diberi nama B.1.617 atau disebut juga "mutan ganda".

Sejauh ini data masih terbatas, apakah mutasi ini lebih menular atau mematikan. Sehingga, para ahli masih memperdebatkan, apakah varian baru virus corona "mutan ganda" adalah faktor pendorong utama terjadinya lonjakan kasus di India

Dr Cora Constantinescu dari Rumah Sakit Anak Alberta di Calgary mengatakan B.1.617 tersebut tampaknya lebih dapat ditularkan setidaknya sekitar 20 persen.

Pada Maret, Kementerian Kesehatan India melaporkan bahwa B.1.6.1.7 ditemukan 15-20 persen pada sampel yang diurutkan dari negara bagian Maharashtra yang terpukul keras oleh Covid-19, yang menyumbang lebih dari 60 persen dari semua kasus aktif di India.

Sistem kesehatan

Masih dari The Independent, ketika virus mulai menyerang tahun lalu, aturan lockdown diberlakukan ketat di India selama berbulan-bulan untuk mencegah rumah sakit kewalahan.

India pun mengubah sistem manufaktur oksigen industri menjadi jaringan kelas medis.

Pada Oktober 2021, pemerintah mulai membangun pabrik baru untuk menghasilkan oksigen medis.

Akan tetapi, sekitar 6 bulan kemudian, masih belum jelas apakah pabrik telah beroperasi.

Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa mereka sedang "meninjau ulang untuk penyelesaian awal".

Tangki oksigen dikirim ke seluruh negeri untuk memenuhi permintaan, tetapi beberapa pemerintah negara bagian menuduh banyak yang telah dicegat oleh negara bagian lain dalam perjalanan untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Ini membuat banyak fasilitas kembali memasok oksigen ke industri dan sekarang beberapa negara bagian India menghadapi kekurangan sehingga Kementerian Kesehatan mendesak rumah sakit untuk menerapkan penjatahan.

Vaksinasi

Kabar baiknya, India adalah produsen utama vaksin Covid-19.

Akan tetapi, bahkan setelah menghentikan ekspor besar vaksin, pada Maret 2021 untuk mengalihkannya ke penggunaan domestik, masih ada pertanyaan apakah produsen dapat memproduksi cukup cepat.

Vaksinasi jadi salah satu cara untuk memperlambat penyebaran, tetapi Reddy mengatakan ini sangat tergantung pada kecepatan dan ketersediaan suntikan.

Beberapa negara bagian mengatakan mereka kekurangan vaksin, meskipun pemerintah federal menyangkalnya.

India mengatakan pekan lalu akan mengizinkan penggunaan semua suntikan Covid-19 yang telah mendapat lampu hijau dari WHO atau regulator di Amerika Serikat, Eropa, Inggris atau Jepang.

India akan segera memperluas program vaksinasi bagi 900 juta orang mulai dari usia 45 tahun dan ke semua orang dewasa.

Sementara itu, Reddy menyarakan agar beberapa negara bagian harus menerapkan lockdown.

"Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk menjaga langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak secara fisik, dan menghindari keramaian," katanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/25/103000065/penyebab-tsunami-covid-19-di-india--dari-mutasi-virus-hingga-pelonggaran

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke