Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gas Air Mata: Sering Digunakan untuk Halau Massa, Bagaimana Efeknya?

Setiap kali berlangsung berbagai aksi, pencarian soal gas air mata selalu muncul.

Gas air mata kerap digunakan untuk membubarkan massa dalam aksi demonstrasi.

Apa yang perlu kita ketahui soal gas air mata?

Melansir Live Science, gas air mata mengacu pada sekelompok bahan pengiritasi kimiawi yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau membubarkan orang banyak.

Bahan kimia yang digunakan menyebabkan iritasi pada selaput lendir dan mata, berkedut di sekitar mata, batuk, kesulitan bernapas, hingga iritasi kulit.

Bahan-bahan dalam gas air mata diyakini dapat membuat iritasi jangka pendek, tak mungkin membunuh atau menyebabkan kerusakan permanen, terutama jika diberikan pada tingkat yang relatif rendah di ruang terbuka.

Tetapi, pada level tinggi di ruang tertutup, dapat mematikan.

Bagaimana cara kerja gas air mata?

Melansir The Conservation, bahan kimia gas air mata bereaksi dengan reseptor saraf sensorik yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada kulit, mata, dan selaput lendir.

Gas air mata bertindak hampir seketika, tapi iritasi yang ditimbulkan biasanya hilang dalam waktu sekitar 30 menit hingga beberapa jam.

Bahan ini merupakan padatan, bukan gas, yang bisa tersebar sebagai aerosol dalam campuran piroteknik yang menyebarkan bahan kimia.

Selain itu, dapat pula dalam bentuk larutan yang disemprot.

International Chemical Weapons Convention pada 1993 di Jenewa melarang penggunaan gas air mata di tempat pasukan militer berperang.

Namun, sejumlah negara termasuk AS telah menyetujui penggunaan gas air mata untuk mengendalikan kerusuhan sipil dan pengendalian massa non-militer.

Bahan gas air mata

Dituliskan Poynter.org, menurut National Institutes of Health, gas air mata merupakan sebutan umum untuk zat yang dalam konsentrasi rendah menyebabkan nyeri pada mata, aliran air mata, dan kesulitan membuka mata.

Hanya tiga bahan yang mungkin digunakan, yaitu:

  • 1-chloroacetophenone (CN)
  • 2-chlorobenzylidene malononitrile (CS)
  • dibenz [b,f]-1,4-oxazepine (CR)

CN merupakan lakrimator paling toksik dan pada konsentrasi tinggi telah menyebabkan kerusakan epitel kornea dan chemosis.

Sementara, CS adalah lakrimator yang 10 kali lebih kuat daripada CN tapi kurang beracun secara sistemik.

Dari ketiganya, CN paling berbahaya, tetapi CS membakar lebih banyak, sementara CR lebih sulit lepas dari kulit.

CS menjadi gas air mata yang paling banyak digunakan, di mana orang bereaksi berbeda terhadapnya.

Seseorang yang berulang kali terpapar dapat membangun semacam toleransi terhadapnya (tidak sama dengan kekebalan, sedangkan lainnya sangat sensitif terhadap CS.

CS tidak berbentuk gas, melainkan pada suhu kamar berbentuk bubuk dan terlihat seperti gas saat disemprotkan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/08/171000765/gas-air-mata--sering-digunakan-untuk-halau-massa-bagaimana-efeknya-

Terkini Lainnya

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke