KOMPAS.com - Ramai di media sosial tangkapan layar berisi data perdagangan alat uji Covid-19 antarnegara pada 2018, atau dua tahun sebelum pandemi Covid-19.
Data tersebut berasal dari World Integrated Trade Solution (WITS), perangkat lunak yang dikembangkan Bank Dunia.
Data tarif Indonesia untuk instrumen dan alat uji diagnostik Covid-19 pada 2018 juga beredar di media sosial.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, menegaskan pelabelan data yang terdapat di situs WITS tersebut salah ditafsirkan pengguna media sosial.
Data produk kesehatan berlabel Covid-19 digunakan untuk memudahkan pencarian informasi persediaan medis terkait Covid-19. Bukan menunjukkan perdagangan peralatan uji Covid-19 sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Narasi yang Beredar
Gambar tangkapan layar berisi tabel alat uji tes Covid-19 yang melibatkan sejumlah negara beredar di media sosial selama pekan ini.
Gambar tersebut seolah menguatkan narasi besar bahwa Covid-19 merupakan rekayasa.
Salah satunya disebarkan akun Facebook Colin Hugh Cumiskey McNeill. Pada Kamis (10/9/2020), dia mengunggah gambar hasil tangkapan layar tabel perdagangan alat uji Covid-19 pada 2018 yang dimuat situs web WITS.
Unggahannya disertai narasi sebagai berikut:
"Instrumen dan alat uji Covid-19 yang dipesan pada 2018. Bisakah anda melihat sekarang mengapa kami menyatakan bahwa ini lebih pada pandemi yang direkayasa dibandingkan krisis yang serius. Jika anda masih membelinya, anda telah dibodohi kali ini!"
Akun-akun dengan posting berbahasa Inggris ramai mengedarkan tangkapan layar tabel perdagangan alat uji Covid-19 dari situs WITS.
Di Indonesia, tangkapan layar berisi tabel perdagangan alat uji tes Covid-19 disebarkan akun Twitter @reconWaRRioRs.
Pada Minggu (6/9/2020), dia mengunggah tangkapan layar dari situs WITS berisi tabel tarif Indonesia untuk instrumen dan peralatan uji diagnostik Covid-19 pada 2018.
"Tabel merupakan data dari UNCTAD untuk tarif Most Favoured Nation (MFN) dan tarif yang ditetapkan oleh Indonesia untuk impor alat dan perangkat uji diagnostik Covid-19 dari berbagai negara."
World Integrated Trade Solution (WITS) adalah perangkat lunak yang dikembangkan World Bank bekerja sama dengan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Pengembangan WITS juga dikonsultasikan dengan sejumlah organisasi seperti International Trade Center, United Nations Statistics Division (UNSD), dan World Trade Organization (WTO).
Perangkat lunak WITS memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengambil informasi tentang perdagangan dan tarif.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com di situs web WITS, Minggu (13/9/2020), tersedia data tarif suatu negara untuk instrumen dan peralatan tes diagnostik medis. Data ini memuat juga data tarif Indonesia.
Isi data Indonesia untuk instrumen dan alat tes diagnostik medis nyaris sama dengan tangkapan layar yang diunggah akun @reconWaRRioRs. Ditemukan ada dua perbedaan.
Pertama, data yang disimak tim Cek Fakta Kompas.com tercantum keterangan berikut:
"Data di sini melacak perangkat medis yang ada sebelumnya yang sekarang diklasifikasikan oleh World Customs Organization sebagai kritis dalam mengatasi Covid-19."
Keterangan ini tidak ada di tangkapan layar.
Kedua, label produk dalam tabel tidak memuat kata "COVID-19" seperti pada tangkapan layar. Misal, 902780 - Medical Diagnostic Test instruments and apparatus.
Sementara, di tangkapan layar tertera 902780 - COVID-19 Diagnostic Test Instruments and apparatus.
Keterangan tersebut merupakan respons WHO atas beredarnya tangkapan layar di media sosial.
"WHO mengambil langkah untuk memperbarui pelabelan di situs web WITS untuk mencerminkan kenyataan bahwa uji Covid-19 tidak ada sebelum tahun 2020," tulis WHO.
Menurut WHO, label di WITS yang sebelumnya “COVID -19 Test Kit "(menggunakan label WCO), saat ini diberi label dengan benar di bagian WITS COVID sebagai "Medical Test".
"Penyesuaian klarifikasi serupa telah dibuat di halaman lain di situs web. Namun, basis data utama menyimpan semua deskripsi/label teknis asli yang ada sebelum wabah Covid-19," tulis WHO.
WHO membeberkan alasan mengapa label produk kesehatan di situs WITS menggunakan kata "Covid-19".
Sebelum wabah Covid-19, banyak produk kesehatan yang telah dilacak di basis data WITS selama bertahun-tahun diberi label dalam istilah teknis.
Misal, produk yang digunakan untuk pengujian medis dilacak dalam basis data dengan label seperti "Reagen; reagen diagnostik atau laboratorium pada pendukung dan reagen diagnostik atau laboratorium yang disiapkan baik pada pendukung maupun tidak, selain yang dimaksud dalam pos nomor 3002 atau 3006.
Saat alat uji Covid-19 dikembangkan pada Januari 2020, alat uji diklasifikasikan oleh petugas Bea Cukai menggunakan klasifikasi lama.
Lantas, pada Maret 2020, mengingat semakin pentingnya produk-produk ini dalam mendiagnosis dan mengobati Covid-19, WHO dan World Customs Organization (WCO) mengeluarkan daftar produk utama Covid-19 untuk memudahkan pelacakannya.
Mereka juga menetapkan deskripsi/label yang tidak terlalu teknis terkait Covid, seperti "COVID-19 Test Kit". Daftar ini mencakup berbagai macam perlengkapan medis yang sudah ada sebelumnya, termasuk ventilator dan pembersih tangan.
"Untuk alasan yang sama, untuk memfasilitasi pelacakan yang lebih mudah, tim WITS membuat database khusus menggunakan daftar WCO (bersama dengan label/deskripsi WHO/WCO yang baru). Tujuannya, menempatkan informasi mengenai persediaan medis utama terkait Covid di satu tempat yang mudah ditemukan," kata WHO.
Kesimpulan
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, tangkapan layar yang menarasikan transaksi perdagangan alat uji Covid-19 pada 2018 tidak benar. WHO telah mengklarifikasi ada salah penafsiran terhadap data tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/13/145534065/klarifikasi-salah-tafsir-data-perdagangan-alat-uji-covid-19-pada-2018