Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Program KKN UNS di Tengah Pandemi Corona...

Namun, pelaksanaan KKN berbeda dengan kegiatan sebelum-sebelumnya.

Staf Unit Pengelola KKN M Najib Shofy menjelaskan, metode pelaksanaan KKN di masa pandemi Covid-19 dilakukan dengan cara mahasiswa melaksanakan programnya di tempat tinggal masing-masing.

"Secara mandiri dan tidak berkelompok. Pembimbingannya oleh dosen pembimbing lapangan secara daring," kata Shofy saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/5/2020)

Tetap dilaksanakannya KKN ini lantaran pihak kampus tidak ingin memperlambat kelulusan para mahasiswanya, mengingat belum tahunya pandemi akan berakhir.

Sebagai tambahan informasi, KKN menjadi salah satu mata kuliah wajib.

Tema

Shofy menjelaskan, terdapat beberapa tema besar yang akan diusung dalam pelaksanaan KKN periode ini, seperti

  • Kesehatan masyarakat
  • Ketahanan ekonomi masyarakat
  • Ketahanan pangan
  • Edukasi
  • Penyusunan sistem informasi
  • Supporting keselamatan masyarakat terhadap Covid-19
  • Supporting keselamatan masyarakat terhadap Covid-19

Program KKN ini ditujukan bagi warga sekitar dari mahasiwa yang menjalankan.

Seperti pelatihan pembuatan masker jadi di arahkan untuk membuat masker bukan untuk diberikan cuma-cuma pada masyarakat.

"Apabila dapat menutupi kebutuhan masyarakat sekitar hasil dari program masyarakat diharapkan mampu memiliki penghasilan sampingan dari kegiatan tersebut," ujar dia.

Bisa juga melaksanakan program lainnya dalam hal pangan dengan menyampaikan program terkait TTG (teknologi Tepat Guna) secara sederhana, seperti model tumpang sari antara lele dengan sayur kangkung dalam satu kolam ember.

"Jadi ketika mahasiswa kembali ke kampus sudah dapat di panen dari hasil program yang di sampaikan pada masyarakat sekitar," lanjut Shofy.

Ia menegaskan, selama program pelaksanaan KKN, tetap harus mengedepankan protokol kesehatan sesuai standar.

KKN akan berlangsung selama 32 hari pada 15 Mei-30 Juni 2020, dengan hitungan 2 SKS x 4 jam per hari x 16 pertemuan.

Peserta

Jumlah peserta KKN periode ini sebanyak 2.045 mahasiswa dan 95 dosen pembimbing lapangan.

"Jumlah mahasiswa yang KKN di yang KKN di Pulau Jawa sebanyak 1984 mahasiswa yang tersebar di 7 provinsi, 94 kabupaten/kota. Sedangkan 61 mahasiswa melaksanakan KKN di Luar Jawa yang tersebar di 18 provinsi, 42 kabupaten/kota," papar Shofy.

Mahasiswa yang berada di luar Jawa merupakan mahasiswa yang sudah kembali ke daerah asalnya.

Penempatan mahasiswa KKN di Jawa berjumlah 1.984 orang yang tersebar di tujuh provinsi, yaitu Bali, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sedangkan, penempatan di luar Pulau Jawa sebanyak 61 orang di 18 provinsi meliputi Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, KalimantanTengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.

Seluruh mahasiswa tersebut berasal dari 10 fakultas, yaitu Fakultas KIP,FIB, FSRD, FISIP, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas MIPA.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/18/083100365/mengintip-program-kkn-uns-di-tengah-pandemi-corona-

Terkini Lainnya

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke