Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wabah Corona dan Upaya Meredam Kecemasan Publik

JUMLAH pasien positif Corona di Indonesia terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Dalam jumpa pers Selasa (10/3/2020) sore, juru bicara pemerintah untuk penanggulangan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengonfirmasi delapan kasus baru, yakni kasus nomor 20 hingga 27.

Sebelumnya, sebanyak 19 pasien telah dinyatakan positif Corona. Peningkatan cukup tajam terjadi pada Senin (9/3/2020) dengan 13 kasus baru.

Sejauh ini ke-27 kasus tersebut dikelompokkan ke dalam tiga klaster, yakni klaster Jakarta yang terkait dengan Kasus 01, klaster imported case yakni kasus karena penularan di luar negeri, dan klaster kapal pesiar Diamond Princess (Kasus 06).

Peningkatan jumlah kasus Corona di Tanah Air tak bisa dimungkiri menambah kekhawatiran yang telah berkembang di masyarakat.

Dalam jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan 3-4 Maret 2020, atau sehari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus perdana Corona di Indonesia, sebanyak 52,7 persen responden menyatakan khawatir dengan adanya dua warga Indonesia yang positif Corona. Sebanyak 15,2 persen menyatakan sangat khawatir.

Sementara yang mengaku tidak khawatir sebanyak 31 persen responden. Jajak pendapat dilakukan terhadap 552 responden di kota-kota besar dengan tingkat nirpencuplikan +/- 4,2%.

Meredakan tingkat kecemasan publik masih menjadi tugas utama pemerintah dalam penanganan Virus Corona selain mengatasi penyebaran virus itu sendiri serta dampak multisektor yang ditimbulkannya.

Dalam hal ini, komunikasi publik yang dijalankan pemerintah menjadi kuncinya.

Komunikasi satu pintu

Keputusan pemerintah pascapengumuman kasus perdana dengan membuat satu pintu diseminasi informasi terkait penanganan Virus Corona, dengan menunjuk Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto sebagai juru bicara, memang patut diapresiasi sebagai langkah pertama.

Langkah ini, yang diperkuat dengan protokol komunikasi yang tengah disiapkan, setidaknya akan mampu mencegah kesimpangsiuran informasi dan ketidaksinkronan data terkait penanganan Virus Corona yang berpotensi membingungkan masyarakat.

Keterbukaan harus tetap menjadi prinsip utama. Keterbukaan akan menumbuhkan kepercayaan.

Namun, di sisi lain, keterbukaan akan fakta-fakta yang mencengangkan berpotensi memicu ketakutan dan kepanikan publik jika pemerintah tidak memiliki strategi dan langkah-langkah antisipasi, respons, dan mitigasi yang komprehensif dan terpadu (terkonsolidasi).

Ranah ini lah yang masih menjadi tanda tanya dan justru membingungkan masyarakat.

Langkah penanggulangan

Berbagai wacana berkembang yang disampaikan berbagai kementerian dan lembaga.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, sempat mengatakan pemerintah akan membentuk pusat krisis (crisis center) terkait Virus Corona.

Namun pada kesempatan lain, ia mengatakan, pihaknya menyusun konsep pembentukan satuan tugas atau gugus tugas penanggulangan wabah Corona yang bukan crisis center.

Ada pula usulan agar pemerintah membentuk Komisi Nasional (Komnas) Penanggulangan Corona seperti halnya Komnas Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (FBPI) pada 2006 lalu.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan skenario menghadapi wabah Virus Corona yang melibatkan kementerian dan lembaga lainnya.

Di saat bersamaan, pemerintah mengebut pembangunan RS Corona di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Namun belum jelas bagaimana penggunaannya dan untuk kondisi apa.

Pemerintah kini belum memiliki kebijakan dan strategi yang jelas mengenai penanganan wabah Corona.

Ada banyak istilah yang mengemuka, namun belum tampak adanya penanganan yang terpadu dan terkonsolidasi; siapa yang memimpin (kementrian/lembaga), siapa yang terlibat, bagaimana koordinasi, serta bagaimana mengendalikan, memantau dan mengevaluasi berbagai langkah yang dilakukan.

Lantas, bagaimana cara pemerintah meredam kecemasan publik?

Ikuti pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (11/3/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/11/083216565/wabah-corona-dan-upaya-meredam-kecemasan-publik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke