Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Berstatus Waspada, Jumlah Kasus Infeksi Virus Corona di China Dilaporkan Terus Menurun

KOMPAS.com - Meski tetap berstatus waspada, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan terjadi penurunan tajam kasus infeksi corona di China.

Pemerintah setempat bahkan menyatakan ratusan orang yang mulanya dirawat intensif akibat terjangkit virus tersebut, saat ini dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan pulang.

Melansir dari Channel News Asia, pada Senin (2/3/2020) kemarin, kasus corona turun tajam dari 580 kasus sehari sebelumnya dan terendah sejak 24 Januari 2020.

Otoritas Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona di negara itu, untuk pertama kalinya melaporkan kurang dari 200 kasus infeksi baru sejak Januari.

Pada Minggu (1/3/2020), Hubei memiliki 196 kasus baru yang dikonfirmasi.

Penurunan itu didorong oleh penurunan kasus baru di Wuhan, tempat virus itu pertama kali muncul Desember lalu.

Jumlah kasus di Wuhan dilaporkan sebanyak 193 infeksi baru, terendah sejak 26 Januari.

Sementara, terdapat 202 kasus baru yang dikonfirmasi di China daratan, terendah sejak 22 Januari. Tetapi, jika tidak termasuk infeksi baru di Hubei, hanya ada enam kasus baru di China daratan, terendah sejak bulan lalu.

Otoritas Kota Wuhan di China, bahkan melaporkan telah menutup salah satu dari 16 rumah sakit (RS) darurat yang dibangun khusus untuk menangani pasien virus tersebut.

Penutupan dilakukan seiring dengan penurunan drastis jumlah kasus baru di wilayah yang menjadi pusat wabah tersebut.

Pasien sembuh

Melansir data persebaran COVID-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, hingga Rabu (4/3/2020) pagi, sebanyak 67.332 orang terkonfirmasi terkena virus corona di Wuhan, 38.556 di antaranya sudah sembuh.

Kendati demikian, 2.871 orang di provinsi tersebut dilaporkan telah meninggal dunia.

Wuhan yang merupakan ibu kota di Provinsi Hubei ini merupakan pusat penyebaran virus corona pertama kali pada akhir Desember 2019 silam.

Melansir pemberitaan Kompas.com (4/3/2020) menunjukkan, tingkat kesembuhan 100 persen terjadi di beberapa negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Oman, dan Sri Lanka.

Di Vietnam, sebelumnya ada 16 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, di Kamboja, Oman, dan Sri Lanka, masing-masing jumlah kasus yang dilaporkan adalah sebanyak satu kasus.

Seluruh pasien pada kasus-kasus tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Sebelumnya, terdapat 76 negara mengonfirmasi terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

Dari 76 negara tersebut, ada 93.123 orang positif virus corona, namun 50.675 di antaranya sudah sembuh.

Sedangkan 3.198 orang di suluruh dunia harus meninggal dunia lantaran terinfeksi virus corona.

Tindakan tanggap darurat China

Diberitakan Kompas.com (3/3/2020), 18 provinsi di seluruh China sejauh ini diketahui telah menurunkan tingkat tanggap darurat virus corona mereka dalam sepekan terakhir.

Terakhir adalah Provinsi Zhejiang yang memangkas langkah-langkah tanggap darurat ke tingkat II dari tingkat I, menurut akun resmi pemerintah Weibo pada hari Senin (2/3/2020).

China memiliki sistem respons empat tingkat untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menentukan tindakan apa yang akan diterapkan, dengan tingkat I yang paling serius.

Namun Presiden Xi Jinping memperingatkan bahwa China perlu mengambil langkah jangka panjang dari wabah dalam mekanisme tanggap daruratnya, karena Beijing melaporkan dua kasus baru warga negara China yang baru kembali dari Iran, di mana kasus virus corona di sana bertambah banyak.

Penyebaran virus corona

Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus corona diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang.

Adapun proses penyebaran antara orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain yakni dalam jarak sekitar 2 meter.

Penyebarannya sendiri melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk maupun bersin.

Tetesan tersebut bisa mendarat di mulut maupun hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.

Saat seseorang menyentuh permukaan suatu benda yang terpapar, penularan virus corona Covid-19 ini mungkin saja terjadi. 

Virus menyebar yakni ketika seseorang menyentuh permukaan, atau benda yang sudah terpapar virus kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata mereka sendiri.

Akan tetapi, cara ini tidak dianggap sebagai cara utama untuk virus menyebar.

Orang-orang dianggap paling menular ketika mereka paling bergejala atau yang tengah sakit. Namun beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum seseorang menunjukkan gejala.

Akan tetapi seseorang tanpa gejala ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.

Seberapa mudah virus menyebar dari orang ke orang dapat bervariasi.

Beberapa mungkin sangat menular, sementara yang lain tidak begitu.

Beberapa virus sangat menular layaknya campak namun beberapa tidak begitu.

Di Provinsi Hubei dan bagian lain China, virus penyebab Covid-19 tampaknya menyebar dengan mudah dan berkelanjutan. Akan tetapi di Amerika Serikat dan beberapa tempat lain virus tampaknya hanya menyebar kepada mereka yang melakukan kontak dekat.

Terkait dengan virus corona ini masih banyak hal yang belum diketahui oleh para peneliti.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/04/110252665/meski-berstatus-waspada-jumlah-kasus-infeksi-virus-corona-di-china

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Tren
5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

Tren
3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

Tren
6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

Tren
Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Tren
Alasan Yusril Ihza Mundur dari Ketua Umum PBB Setelah 16 Tahun Menjabat

Alasan Yusril Ihza Mundur dari Ketua Umum PBB Setelah 16 Tahun Menjabat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke