Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Greta Thunberg, Remaja yang Dikritik Trump, Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh di Dunia

KOMPAS.com - Nama Greta Thunberg, remaja aktivis lingkungan, semakin menarik perhatian.

Baru-baru ini, Greta Thunberg menjadi Person of The Year versi Time. Bahkan, Presiden AS Donald Trump turut berkomentar dengan mengkritik Greta.

"Sangat konyol. Greta Thunberg harus mengelola kemarahannya. Pergilah menonton film bersama teman! Tenang Greta, tenang!" kritik Trump.

Terbaru, ia juga masuk dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes.

Bagaimana kiprah dan sosok Greta Thunberg?

Nama Greta Thunberg pertama kali muncul pada Agustus 2018. Kala itu, ia melakukan aksi bolos sekolah pada hari Jumat di negara asalnya, Swedia.

Greta tidak pergi ke sekolah di hari itu. Ia berdiri di depan gedung parlemen dan memegang sebuah tanda bertuliskan "Skolstrejk for klimatet," atau "Mogok sekolah demi iklim".

Greta yang saat itu masih berusia 15 tahun memilih bolos sekolah hingga pelaksanaan Pemilihan Umum Swedia pada 9 September 2018.

Saat itu, Swedia mengalami musim panas terparah dalam 262 tahun terakhir karena gelombang panas disertai kebakaran hutan.

Greta menuntut Swedia untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan kesepakatan Paris.

Pidato di KTT Perubahan Iklim PBB

Setelah aksi yang dilakukannya, ia mendapat undangan untuk berbicara dalam KTT Perubahan Iklim PBB di New York.

Untuk menuju ke New York, Greta menolak menggunakan pesawat karena emisi yang dihasilkan juga dapat merusak lingkungan.

Ia pun berangkat menggunakan Malizia II, yaitu yacht sepanjang 18 meter yang dilengkapi dengan panel matahari dan turbin bawah air untuk memastikan tidak menghasilkan karbon.

Melansir Forbes, ia kembali menarik perhatian atas pidato yang disampaikannya dalam Konferensi PBB tentang perubahan iklim.

"Kamu berkata bahwa kamu mencintai anakmu lebih dari segalanya, tetapi kamu merampas masa depan mereka di depan matanya. Kami datang kesini untuk membuatmu tahu bahwa perubahan sedang terjadi, baik yang kamu sukai atau tidak. Kekuatan sebenarnya ada pada orang-orang," kata Greta dalam pidatonya.

Pidatonya memenangkan hati orang banyak di dunia.

Pada 20 September 2019, pelajar di seluruh dunia memulai protes terbesar sepanjang sejarah tentang perubahan iklim. Salah satunya karena terinspirasi dari tindakan Greta.

Ada 4 juta orang yang berpartisipasi di 2.500 acara, di lebih dari 160 negara dan di 7 benua.

Akan tetapi, sejumlah pemimpin dunia juga memberikan sambutan negatif atas pesan yang disampaikan Greta.

Para pemimpin yang merespons Greta, di antaranya Presiden Basil Jair Bolsonaro. Bolsonaro menyebut Greta sebagai "anak nakal" setelah ia menyoroti pembunuhan penduduk asli Brazil di Amazon.

Mengutip Kompas.com, 12 Desember 2019, Bolsonaro mengatakan, Greta sempat menyatakan bahwa penduduk asli Brazil tewas karena melindungi hutan Amazon.

Greta juga dikomentari Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka menganggap Greta baik, tetapi kurang informasi.

Usaha-usaha Greta untuk terus menyerukan pentingnya kepekaan generasi muda akan perubahan iklim tetap dilakukan.

Usahanya ini kemudian membuatnya dinominasikan dalam Nobel Perdamaian.

Pengajuan ini dilakukan oleh anggota Parlemen Norwegia. Salah satu inisiatornya adalah Freddy Andre Pvstegard.

Selain itu, atas keberanian Greta dalam memerangi perubahan iklim, namanya pun diabadikan menjadi nama spesies kumbang yang baru ditemukan.

Kumbang dengan nama latin Nelloptodes Gretae ini dinilai memiliki sedikit kemiripan dengan sosok Greta.

Pada 2019, Greta pun dinobatkan menjadi "Person of the Year" versi majalah Time.

Saat dinobatkan beberapa waktu lalu, ia berusia 16 tahun dan menjadi penerima termuda yang memperoleh penghargaan tersebut sejak diberikan tahun 1927.

Selain Person of the Year versi majalah Time, Greta juga masuk ke dalam daftar ke 100 dari 100 perempuan paling berpengaruh di dunia.

Greta tidak dipilih secara resmi seperti Angela Merkel. Ia bukanlah seorang CEO atau founder dari perusahaan ataupun lainnya.

Greta dipilih karena pengaruhnya kepada orang-orang yang melebihi kemampuan anak-anak seusianya.

Masuknya ia ke dalam nominasi Nobel Perdamaian dan menjadi orang termuda yang masuk nominasi juga menjadi pertimbangan tersendiri.

Atas alasan-alasan ini, ia pun diberikan posisi nomor 100 dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/15/145627765/greta-thunberg-remaja-yang-dikritik-trump-masuk-daftar-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke