Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Pemerintahan Jepang di Indonesia

Kompas.com - 04/03/2024, 19:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Jepang mulai menduduki Hindia Belanda (Indonesia) pada Maret 1942.

Tiga bulan sebelumnya, Jepang berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai.

Tidak lama setelah serangan tersebut, Amerika Serikat (AS) menyatakan perang terhadap Jepang, dan diikuti oleh deklarasi perang dari Blok Sekutu.

Keberhasilan serangan di Pearl Harbour membuat Jepang semakin percaya diri untuk merusak dominasi bangsa Barat di Asia Pasifik.

Pada Maret 1942, Jepang telah merebut Indonesia dari Belanda. Proses masuknya Jepang ke Indonesia terbilang cepat.

Jepang dapat menanggalkan kekuasaan Belanda atas Indonesia hanya dalam waktu kurang dari dua bulan.

Namun, masa pendudukan Jepang di Indonesia pun singkat, yakni hanya tiga tahun.

Baca juga: Mengapa Jepang Menyerang Pangkalan Militer AS di Pearl Harbor?

Jepang menjajah Indonesia

Jepang mulai memasuki wilayah Indonesia dengan mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, pada 11 Februari 1942.

Satu per satu wilayah strategis yang masih berada di tangan Belanda kemudian dikuasai.

Penguasaan atas aset-aset penting seperti sumber minyak di Balikpapan dan Palembang, memperluas peluang Jepang untuk sampai ke Pulau Jawa.

Pada 8 Maret 1942, Jepang secara resmi menduduki Pulau Jawa setelah menyepakati Perjanjian Tuntang dengan Belanda.

Perjanjian ini juga menjadi tanda bahwa Belanda telah menyerah kepada Jepang dan harus meninggalkan Indonesia.

Setelah hampir tiga tahun menjajah Indonesia, tentara Sekutu membuat angkatan perang Jepang semakin lemah.

Baca juga: 4 Dampak Pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang

Pada saat terdesak oleh Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan pada bangsa Indonesia.

Kesungguhan janji kemerdekaan berusaha dibuktikan Jepang dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945.

Pembentukan BPUPKI bertujuan agar masyarakat Indonesia percaya bahwa Jepang telah melepaskan rakyat Indonesia dari kolonialisme Belanda dan pembebasan dari sekutu.

Dengan pembentukan BPUPKI, Jepang berharap agar rakyat Indonesia percaya bahwa Jepang telah melepaskan mereka dari penjajahan dan rakyat juga mau membantu Jepang dalam Perang Asia Pasifik melawan Sekutu.

Setelah menggelar sidang sebanyak dua kali, tugas BPUPKI dianggap selesai dan dibubarkan.

Sebagai gantinya, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945.

Baca juga: Sistem Ekonomi yang Diterapkan Jepang di Indonesia

Berakhirnya pemerintahan Jepang di Indonesia

Sehari sebelum PPKI resmi dibentuk, atau pada 6 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Jepang.

Tiga hari kemudian, yakni pada 9 Agustus 1945, bom kedua dijatuhkan di Kota Nagasaki.

Kedua bom membuat Jepang tidak bisa berkutik lagi di hadapan Sekutu dan akhirnya menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus 1945.

Berita kekalahan Jepang berusaha disembunyikan dari para pejuang Indonesia. Namun, ternyata Sutan Sjahrir diam-diam mengetahui berita kekalahan Jepang melalui Radio Domei.

Kabar penting tersebut segera didiskusikan Sjahrir dengan golongan muda, yang sepakat mengambil langkah untuk mendesak Soekarno-Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Berbeda dari golongan muda, Soekarno dan golongan tua tidak mau gegabah dan ingin proklamasi kemerdekaan dirapatkan terlebih dulu bersama PPKI.

Baca juga: Dampak Sistem Autarki yang Diterapkan Jepang terhadap Indonesia

Bagaimanapun, golongan muda menganggap PPKI merupakan badan bentukan Jepang dan kemerdekaan Indonesia harus dilakukan sendiri tanpa campur tangan Jepang.

Perbedaan pendapat tersebut memicu terjadinya Peristiwa Rengasdengklok, di mana golongan muda menculik Soekarno-Hatta menuju Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok bertujuan untuk mendesak kedua tokoh agar segera memproklamasikan kemerdekaan dan terhindar dari pengaruh Jepang.

Perselisihan antara golongan muda dan golongan tua ditengahi oleh Ahmad Soebardjo, yang menjanjikan proklamasi kemerdekaan akan dilakukan pada 17 Agustus 1945.

Akhirnya, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan secara resmi menandai berakhirnya pendudukan Jepang di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com