Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Houthi, dari Gerakan Perdamaian ke Pusat Konflik Dunia

Kompas.com - 12/01/2024, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Dari mana kekuatan militer Houthi?

Sejak awal, Pemerintahan Hadi dan lawan-lawannya menuduh kelompok Houthi dipersenjatai oleh Iran. Namun, Houthi sempat membantah tuduhan adanya bantuan asing.

Melansir Kompas.com, menurut lembaga penelitian AS, Combating Terrorism Center, kelompok bersenjata di Lebanon, Hezbollah atau Hizbullah, telah membekali Houthi dengan keahlian dan pelatihan militer sejak 2014.

Baca juga: Intifada Kedua, Cara Israel Mengukuhkan Pendudukannya

Houthi juga menganggap Iran, yang diduga memasok senjata untuk mereka, sebagai sekutu, dan Arab Saudi adalah musuh bersama mereka.

Arab Saudi berkali-kali menuding Iran memasok rudal balistik yang ditembakkan Houthi ke negaranya pada 2017 dan 2019.

Houthi telah menembakkan 10.000 rudal jarak pendek ke Saudi dan UEA, tetapi Iran membantah adanya dukungan kepada Houthi.

Memasuki konflik Israel-Palestina

Menyusul dimulainya operasi pembalasan Israel di Gaza pada 19 Oktober 2023, Houthi menembakkan sejumlah rudal dan drone ke arah Israel.

Pada November 2023, kelompok Houthi juga telah menyatakan perang terhadap Israel dan menyita apa yang mereka sebut sebagai kapal kargo Israel di Laut Merah, untuk dibawa ke lepas pantai Yaman.

Kelompok Houthi memang menguasai sebagian besar garis pantai Laut Merah.

Baca juga: Perjanjian Oslo, Upaya Damai Israel dan Palestina yang Kandas

Houthi juga menyerang sejumlah kapal komersil lainnya dengan roket dan drone sejak awal Desember 2023, dari pantai Yaman yang mereka kuasai.

Kelompok Houthi memperingatkan bahwa mereka akan menargetkan semua kapal yang berlayar melalui Laut Merah menuju Israel.

Kelompok Houthi menyebut diri mereka sebagai bagian dari "poros perlawanan", bersama Hamas dan Hezbollah yang dipimpin oleh Iran, melawan Israel, AS, dan negara-negara Barat.

Pakar Yaman di Institut Perdamaian Eropa, Hisham Al Omeisy mengatakan, inilah mengapa Houthi menyerang kapal-kapal yang bertujuan ke Israel di kawasan Teluk.

Kapal perang AS, Inggris, dan Perancis berupaya mencegat banyak serangan Houthi, tetapi beberapa di antaranya terkena serangan.

Eskalasi serangan di Laut Merah membuat banyak perusahaan pelayaran dunia mengalihkan pelayaran kapal-kapalnya untuk menjauh dari Laut Merah.

Baca juga: 6 Negara Arab yang Menormalisasi Hubungan dengan Israel

Pusat komando militer AS yang menjalankan operasi di Timur Tengah, mengatakan bahwa "serangan ini sepenuhnya dilakukan oleh Iran, meskipun diluncurkan oleh Houthi di Yaman".

Hingga artikel ini ditulis, situasi Laut Merah terus memanas karena AS dan Inggris menyerang milisi Houthi guna melindungi pelayaran komersil dari serangan Houthi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com