Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chaim Weizmann, Presiden Pertama Israel

Kompas.com - 06/12/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Chaim Weizmann adalah presiden pertama Israel yang menjabat sejak 1949 hingga 1952.

Sebelum menjadi orang nomor satu di Israel, ia dikenal sebagai pemimpin Organisasi Zionis Dunia dan seorang ilmuwan terkemuka.

Sebagai seorang ahli biokimia, Chaim Weizmann mendirikan lembaga penelitian di Israel yang akhirnya menjadi Weizmann Institute of Science.

Berikut ini biografi Chaim Weizmann.

Baca juga: David Ben-Gurion, Pendiri Negara Israel

Seorang ilmuwan terkemuka

Chaim Azriel Weizmann lahir pada 27 November 1874, di desa kecil Motal, Kekaisaran Rusia (sekarang masuk wilayah Belarus).

Ketika memasuki usia remaja, ia memiliki ketertarikan terhadap ilmu kimia.

Pada 1892, Chaim Weizmann melanjutkan studi kimia ke Jerman. Saat itu, ia juga mengajar sebagai guru bahasa Ibrani.

Lima tahun kemudian, ia pindah ke Swiss dan lulus dari Universitas Fribourg pada 1899.

Weizmann sempat mengajar kimia di Universitas Jenewa selama dua tahun (1901-1903), sebelum akhirnya menjadi pengajar di Universitas Manchester.

Pada 1910, Weizmann memperoleh kewarganegaraan Inggris dan menjadi Direktur Laboratorium Angkatan Laut Inggris semasa Perang Dunia I (1916-1919).

Semasa Perang Dunia I, namanya terkenal karena metode produksi aseton skala industri yang ditemukannya sangat berguna bagi pembuatan bahan peledak tentara Sekutu.

Pada masa Perang Dunia II (1939-1945), Weizmann menjadi penasihat Kementerian Pasokan Inggris.

Ia bertugas dalam penelitian tentang bensin beroktan tinggi dan karet sintetis, yang pada saat itu sulit diakses akibat pendudukan Jepang.

Baca juga: Hizbullah, Musuh Bebuyutan Israel Asal Lebanon

Aktivis Zionis

Sejak usia remaja, Chaim Weizmann bergabung dalam gerakan Zionisme, yang menyeruak sebagai respons atas sentimen anti-Yahudi di Eropa.

Ketika menjalani studinya di Jerman dan Swiss, ia aktif di dalam kelompok intelektual Zionis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com