Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Carpet Bombing?

Kompas.com - 06/12/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Carpet bombing adalah pengeboman dahsyat dan sistematis yang ditujukan untuk menghancurkan setiap bagian dari wilayah yang luas.

Istilah carpet bombing atau pengeboman karpet digunakan untuk menggambarkan ledakan bom yang meliputi seluruh area, seperti halnya karpet yang menutupi seluruh permukaan lantai.

Karena carpet bombing termasuk pengeboman tanpa pandang bulu, implementasinya di area warga sipil tidak diperbolehkan.

Hal itu sebagaimana bunyi Pasal 51 Protokol I Konvensi Jenewa, yang menyatakan bahwa pengeboman besar-besaran di kota besar, kecil, desa, atau kawasan lain yang berisi warga sipil dianggap sebagai kejahatan perang.

Carpet bombing juga dilarang untuk pengeboman sejumlah sasaran militer yang terpisah, meski masih di satu kawasan atau kota.

Baca juga: Sejarah Penggunaan Bom Fosfor Putih dalam Perang

Asal-usul carpet bombing

Melansir Britannica, carpet bombing berakar dari taktik bumi hangus yang biasa dilakukan pada zaman Romawi Kuno.

Taktik bumi hangus adalah strategi militer yang bertujuan untuk menghancurkan apa saja yang mungkin berguna untuk musuh.

Pada masa Perang Saudara Amerika (1861–1865), Jenderal William Tecumseh Sherman dari Union Army mendapat banyak pujian karena mengusulkan menggunakan taktik ini.

Sherman beralasan bahwa cara paling efektif untuk memenangkan perang adalah dengan menghancurkan infrastruktur perang, seperti jalur kereta api, sarana komunikasi, dan lain sebagainya.

Cara tersebut dapat mempengaruhi psikologis lawan hingga dapat melemahkan keinginan untuk berperang.

Tujuan carpet bombing sama dengan taktik bumi hangus, yang ingin mematahkan semangat lawan dengan memusnahkan segala fasilitas perang.

Baca juga: Apakah Penggunaan Bom Fosfor Putih Termasuk Kejahatan Perang?

Sejarah penerapan carpet bombing

Istilah carpet bombing populer digunakan sejak Perang Dunia II (1939-1945).

Selama Perang Dunia II, Sekutu dan Nazi Jerman menerapkan carpet bombing untuk menghancurkan medan perang, kawasan industri, sekolah, gereja, hingga rumah.

Amerika Serikat (AS) juga menggunakan strategi yang sama selama mendukung Korea Selatan dalam Perang Korea (1950-1953).

Mereka menggempur posisi Korea Utara dengan harapan dapat mendorong mereka untuk bernegosiasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com