Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penggunaan Bom Fosfor Putih dalam Perang

Kompas.com - 31/10/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Bom fosfor putih (white phosphorus bomb) adalah bom dengan bahan peledak berupa fosfor putih.

Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), fosfor putih adalah zat padat lilin kimia yang biasanya tampak kekuningan atau tidak berwarna, dan beraroma khas seperti bawang putih.

Fosfor putih sangat mudah terbakar saat terkena oksigen dan dapat menimbulkan efek serius apabila mengenai manusia.

Dalam perang, fosfor putih biasanya digunakan oleh militer sebagai tabir asap atau untuk menandai sasaran karena sifatnya yang bisa bersinar dalam gelap.

Meski bom fosfor putih dalam perang tidak dilarang, tetapi penggunaannya harus sesuai prosedur.

Berikut ini sejarah penggunaan bom fosfor putih dalam perang.

Baca juga: Penggunaan Senjata Kimia pada Perang Dunia I

Sejarah awal penggunaan fosfor putih

Fosfor putih ditemukan pada 1669 oleh seorang apoteker/alkemis berkebangsaan Jerman, Hennig Brandt.

Saat itu, fosfor putih, yang sangat beracun, dimanfaatkan oleh pihak kepolisian sebagai racun bagi para pembunuh.

Karena sifatnya yang mudah terbakar, fosfor putih sempat digunakan sebagai bahan pembuatan korek api.

Pada perkembangan selanjutnya, fosfor putih mulai digunakan di dunia militer sebagai tabir asap.

Di sektor industri, fosfor putih digunakan dalam produksi kembang api, asam fosfat dan fosfat.

Fosfat digunakan untuk memproduksi berbagai produk, termasuk pupuk dan deterjen.

Baca juga: Perkembangan Persenjataan Nuklir pada Masa Perang Dingin

Sejarah penggunaan fosfor putih untuk perang

Dalam perang, senjata dengan bahan fosfor putih dapat digunakan untuk menciptakan tabir asap, menerangi medan perang, senjata pembakar, dan menyingkirkan sistem pelacakan senjata.

Ketika fosfor putih terbakar, akan menghasilkan awan fosfor pentoksida putih yang cukup pekat hingga mengaburkan pandangan.

Cara itulah yang biasanya digunakan tank di medan perang untuk menghasilkan tabir asap di sekelilingnya, sehingga keberadaannya tidak diketahui lawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com