Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penemuan Menakjubkan dari Makam Firaun Tutankhamun

Kompas.com - 21/12/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Makam Tutankhamun ditemukan pada 1922 di Lembah Para Raja (Valley of the Kings), yang dikenal sebagai kompleks makam raja-raja Mesir Kuno.

Penemu makam Tutankhamun adalah Howard Carter, seorang arkeolog Inggris yang melakukan penelitian bersama tim arkeolog Mesir.

Pada 4 November 1922, Carter menemukan tangga kuno yang tersembunyi di bawah pasir.

Hampir tiga minggu kemudian, Carter menyusuri tangga tersebut dengan mengandalkan lilin sebagai pencahayaan utamanya.

Perlahan, cahaya lilin Carter mulai menerangi ruangan cukup sempit yang dipenuhi emas dan hal-hal menakjubkan lainnya.

Ruangan tersebut adalah makam firaun Tutankhamun yang dipenuhi harta karun yang belum tersentuh selama lebih dari 3.000 tahun.

Makam Tutankhamun dan harta karun berupa lebih dari 5.000 artefak berharga yang menyertainya, menjadi penemuan arkeologi terbesar sepanjang masa.

Baca juga: Tutankhamun, Firaun yang Berkuasa Sejak Usia 9 Tahun

Meski Tutankhamun bukan firaun masyhur seperti Ramses Agung, yang kompleks makamnya seluas lebih dari 2.000 meter persegi, kekayaan materi, informasi, budaya, dan arkeologi yang tersimpan pada ruang makam Tutankhamun yang sempit jauh tak ternilai harganya.

Hal itu karena makam Tutankhamun hampir tidak pernah tersentuh sebelumnya, sehingga harta karunnya masih utuh.

Sebagaimana diketahui, makam para firaun terkenal di Valley of the Kings yang lebih dulu ditemukan, umumnya sudah dijarah atau rusak karena banjir.

Melansir History, berikut ini sembilan penemuan menakjubkan dari makam firaun Tutankhamun.

Pakaian dalam Tutankhamun

Tutankhamun dimakamkan bersama barang-barang kesehariannya. Beberapa yang ditemukan yakni 100 sandal, 12 tunik, 28 sarung tangan, 25 penutup kepala, 4 kaos kaki, dan 145 pakaian dalam dari linen.

Menurut ahli tekstil, pakaian dalam Tutankhamun memiliki 200 benang per inci, yang membuat teksturnya lembut seperti sutra.

Baca juga: Apa Itu Firaun?

Topeng emas mumi Tutankhamun

Topeng emas mumi Tutankhamun.Encyclopædia Britannica Topeng emas mumi Tutankhamun.
Mumi Tutankhamun yang tersimpan pada peti mati berlapis emas merupakan temuan utama dan paling berharga di antara 5.000 benda arkeologi lainnya.

Untuk melihat mumi Tutankhamun, Carter harus membuka beberapa lapis peti emas yang tidak mudah dibuka dengan tangan manusia.

Lapis peti paling dalam atau peti keempat merupakan tempat mumi Tutankhamun dibaringkan.

Di dalam peti tersebut, tampak mumi Tutankhamun yang bagian kepala sampai bahunya ditutup menggunakan topeng dari emas murni seberat 10 kilogram.

Topeng emas ini menjadi harta karun yang paling terkenal dari pemakaman Tutankhamun.

Ketika diteliti, mumi Tutankhamun berisi 143 jimat, gelang, kalung, dan artefak lain yang tak ternilai harganya.

Baca juga: Siapakah Nama Firaun Pertama?

Tempat organ Tutankhamun

Selama proses mumifikasi, organ firaun seperti paru-paru, hati, usus, dan lambung akan dikeluarkan untuk dibalsem.

Organ dalam tersebut kemudian ditempatkan pada toples yang sangat cantik.

Saking indahnya, Carter mengatakan bahwa siapa pun yang melihatnya pasti akan terkesima karena takjub dan kagum.

Pasukan penjaga Tutankhamun di akhirat

Ribuan tahun sebelum era Tutankhamun, firaun biasanya dimakamkan bersama pelayannya yang mengorbankan hidup mereka untuk melayani sang tuan dalam keabadian.

Seiring waktu, peran pelayan tersebut digantikan oleh patung-patung kecil yang disebut ushabti.

Ushabti diberi ukiran mantra tertentu agar selamanya melakukan perintah para raja di akhirat.

Pada penguburan masyarakat Mesir Kuno, biasanya cukup diberi satu atau dua ushabti.

Di makam Tutankhamun, ditemukan 413 ushabti setinggi satu kaki yang terbuat dari berbagai bahan.

Beberapa ushabti tersebut memegang peralatan seperti cangkul, kruk, dan beliung, untuk melakukan pekerjaan kasar bagi firaun di akhirat.

Baca juga: Siapakah Firaun yang Terakhir?

Belati dari meteorit

Belati dari makam Tutankhamun.Egyptian Museum/Daniela Comelli Belati dari makam Tutankhamun.
Sekilas, tidak ada yang spesial dari belati berbilah besi dengan sarung dan gagang berlapis emas yang ditemukan di ruang makam Tutankhamun.

Namun, apabila ditelusuri, Tutankhamun meninggal beberapa abad sebelum dimulainya Zaman Besi.

Pada masa Firaun Tutankhamun, benda-benda besi yang ada umumnya terbuat dari meteorit atau batu-batu luar angkasa yang jatuh ke bumi.

Tom Mueller, seorang jurnalis National Geographic, mengungkap bahwa ada teori yang mengatakan belati besi adalah persembahan dari raja asing yang diberikan kepada firaun sebagai "hadiah dari para dewa".

Baca juga: Apakah Firaun Ada yang Perempuan?

Mumi dua putri Tutankhamun

Ketika meninggal di usia 19 tahun, Firaun Tutankhamun tidak memiliki ahli waris.

Di usia 12 tahun, Tutankhamun menikahi saudara tirinya sendiri, Ankhesenamun.

Dari makam Tutankhamun, diketahui bahwa Ankhesenamun sebenarnya melahirkan dua anak perempuan.

Namun, dua putri mereka dilahirkan dalam keadaan sudah meninggal (stillborn).

Dua putri Tutankhamun kemudian dimumikan pada peti mati kecil berlapis emas dan dikubur bersama di ruang pemakaman Tutankhamun.

Sandal emas Tutankhamun

Sandal emas firaun Tutankhamun.Dok. Museum Mesir Sandal emas firaun Tutankhamun.
Di ruang pemakaman Tutankhamun, Carter takjub dengan peti kayu yang menurutnya paling artistik.

Peti cantik tersebut ternyata menyimpan linen berlapis payet, sandaran kepala, dan sepasang sandal emas milik Tutankhamun.

Sandal tersebut terbuat dari kayu yang dilapisi emas, persis seperti yang tergambar pada beberapa patung Tutankhamun yang ditemukan di makam.

Baca juga: Siapa Nama Firaun yang Mengejar Nabi Musa?

Kotak permainan

Di makam Tutankhamun ada set permainan papan, yang diduga menjadi permainan favorit raja karena ditemukan tidak hanya satu tetapi empat set.

Para sejarawan tidak mengetahui pasti aturan permainan yang disebut senet itu.

Yang pasti, permainan papan tersebut tampak seperti catur yang melibatkan pemindahan bidak dalam kotak, tetapi dengan melemparkan knucklebones lebih dulu.

Dalam The Egyptian Book of the Dead, disebutkan bahwa bermain senet adalah hiburan populer bagi orang mati, di mana kehidupan kekal mereka mungkin dipertaruhkan.

Mueller mengatakan bahwa ada bukti yang menunjukkan senet adalah permainan melawan dewa kematian.

Syal berisi cincin

Di dalam peti kayu kecil yang terbuat dari kayu eboni dan kayu aras, Carter dan timnya menemukan kepala macan tutul berlapis emas, dan sepasang benda upacara kruk dan cambuk, yang dikenal sebagai lambang otoritas firaun.

Di samping barang-barang berharga tersebut, ada syal linen yang diikat.

Baca juga: Papirus, Media untuk Menulis dari Zaman Mesir Kuno

Ketika para peneliti membuka ikatan syal tersebut, ditemukan beberapa cincin emas.

Carter menjadi yakin bahwa makam Tutankhamun hampir dijarah oleh masyarakat Mesir Kuno.

Syal berisi cincin merupakan bukti bahwa para pencuri mungkin berhasil masuk dan hampir tertangkap basah oleh penjaga, sehingga mereka meninggalkan barang curiannya.

Perhiasan yang hampir dicuri kemudian dimasukkan ke dalam peti kayu kecil dan makam Tutankhamun tidak pernah dibuka lagi selama 3.200 tahun berikutnya.

Selain sembilan benda berharga tersebut, di ruang makam Tutankhamun terdapat ribuan benda arkeologi lainnya, seperti sisir nenek Tutankhamun, tongkat jalan Tutankhamun, hingga mangkuk salep.

Pada tahun 1972 hingga 1979, sebagian artefak dari ruang makam Tutankhamun pernah dibawa keliling dunia dalam pameran bertajuk "Harta Karun Tutankhamun".

Baca juga: Hieroglif Mesir: Sejarah, Sistem Penulisan, dan Jenisnya

Dari tujuh kota di Amerika Serikat (AS), setidaknya ada 8 juta pengunjung yang penasaran dan melihat barang-barang berharga dari era Mesir Kuno tersebut, termasuk topeng emas mumi Tutankhamun.

Saat ini, sejumlah artefak penting seperti topeng emas Tutankhamun tidak lagi diperbolehkan meninggalkan museum-museum di Mesir.

Mumi Tutankhamun sendiri tetap dipertahankan di Valley of the Kings di ruang KV62, tetapi peti matinya diganti dengan kotak kaca berpengatur suhu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com