Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Firaun?

Kompas.com - 19/01/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di benak sebagian besar masyarakat, kata Firaun selalu membawa kesan negatif.

Kisah Firaun memang abadi dalam Al Quran dan Alkitab, yang menggambarkan Firaun sebagai sosok diktator yang zalim, angkuh, dan enggan menerima panggilan Tuhan.

Hingga saat ini, ada yang mengira bahwa Firaun adalah nama seseorang, ada pula yang mengartikannya sebagai gelar dari raja-raja Mesir Kuno. Lantas, apa itu Firaun?

Baca juga: Horus, Dewa Perang dalam Mitologi Mesir

Apa arti kata dari Firaun?

Melasir Britannica, Firaun berasal dari bahasa Mesir, "pero" atau "per-a-a", yang artinya rumah besar.

A. Erman dan H Grapow dalam Worterbuch Der Aegyptischen Sprache (1926) menunjukkan bahwa kata per-a-a dalam hieroglif digunakan dalam tiga konteks, yaitu:

  1. Per-a-a, yang berarti rumah besar, digunakan untuk menyebut istana raja di era Kerajaan Lama Mesir (2700-2200 SM).
  2. Per-a-a kemudian digunakan sebagai sebutan tempat tinggal raja dan pemukim lainnya.
  3. Per-a-a selanjutnya digunakan sebagai gelar raja-raja Mesir di era Kerajaan Baru (1570-1069 SM).

Dapat disimpulkan bahwa Firaun merupakan istilah yang berevolusi.

Pada awalnya, Firaun digunakan untuk menyebut istana raja, tetapi dalam perkembangannya menjadi gelar yang disandang oleh raja Mesir Kuno, khususnya di era Kerajaan Baru.

Baca juga: Papirus, Media untuk Menulis dari Zaman Mesir Kuno

Firaun, gelar raja-raja Mesir Kuno

Para sejarawan mengungkap bahwa pada awalnya penguasa Mesir tidak menyandang gelar Firaun, tetapi disebut raja.

Firaun baru digunakan sebagai gelar untuk penguasa Mesir ketika memasuki era Kerajaan Baru, atau mulai Dinasti Delapan Belas.

Gelar Firaun di Mesir sebagaimana gelar Kisra untuk raja-raja Persia, gelar Al-Qil untuk penguasa Yaman, ataupun gelar Kaisar bagi penguasa Romawi Kuno.

Bagi masyarakat Mesir Kuno, Firaun merupakan pemimpin politik sekaligus pemimpin agama.

Sebagai pemimpin negara, Firaun memiliki wewenang membuat undang-undang, mengobarkan perang, dan memungut pajak.

Sedangkan sebagai pemimpin agama, Firaun dianggap sebagai perantara ilahi antara dewa dan orang Mesir.

Baca juga: Fungsi Piramida pada Zaman Mesir Kuno

Di samping itu, ada pula yang menyebut Firaun sebagai gelar raja-raja Mesir dari Dinasti Pertama (3150 SM) hingga aneksasi Mesir oleh Kekaisaran Romawi pada 30 SM.

Oleh karena itu, Raja Narmer atau Menes yang menyatukan Mesir Hulu dan Hilir serta dikenal sebagai pendiri Dinasti Pertama Mesir, disebut-sebut sebagai Firaun pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com