Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hieroglif Mesir: Sejarah, Sistem Penulisan, dan Jenisnya

Kompas.com - 19/04/2021, 16:46 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tulisan yang membuka tabir sejarah Mesir Kuno sekaligus merupakan tulisan bangsa Mesir Kuno adalah hieroglif.

Hieroglif adalah aksara Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet.

Karakter tersebut terdiri atas gambar dalam bentuk manusia, hewan, atau benda, dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau sulit dipahami maknanya.

Ada juga sejenis hieroglif yang lebih sederhana atau hieroglif kursif, yang digunakan untuk menulis literatur keagamaan pada papirus (sejenis kertas di Mesir Kuno).

Kedua jenis hieroglif tersebut dipakai hingga sekitar tahun 400 masehi.

Hieroglif berasal dari bahasa Yunani, hieros yang artinya suci dan glufe berarti ukiran. Secara etimologis, hieroglif bisa diartikan sebagai ukiran suci.

Sedangkan Bangsa Mesir menyebutnya "aksara dewa", merujuk pada asal-usul tulisan hieroglif yang dipercaya berasal dari para dewa.

Baca juga: Peradaban Mesir Kuno: Periodisasi dan Sistem Pemerintahan

Sejarah hieroglif Mesir

Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan tertua yang diduga berkembang sejak sebelum kesusastraan tradisi artistik Mesir.

Hal ini dibuktikan dengan temuan simbol pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM yang menyerupai penulisan hieroglif.

Sementara penggunaan tulisan hieroglif muncul dari sistem simbol di awal Zaman Perunggu, sekitar abad ke-32 SM, pada prasasti Narmer Palette yang ditemukan pada 1890-an.

Akan tetapi, tim arkeolog dari Jerman yang melakukan penggalian di Abydos (sekarang Umm el Qa'ab) pada 1998 menemukan sebuah makam dengan 300 pahatan nama yang diperkirakan dari abad ke-33 SM.

Sejauh ini, kalimat pertama dalam dalam aksara hieroglif yang bisa diuraikan berasal dari abad ke-28 SM, ditemukan di makam Seth-Peribsen di Umm el Qa'ab.

Hieroglif kemudian berkembang menjadi sistem penulisan yang digunakan pada prasasti-prasasti periode Kerajaan Baru Mesir (antara abad ke-16 SM hingga 11 SM).

Selama periode tersebut, telah digunakan 900 lambang hieroglif berbeda. Kemudian pada zaman Romawi Kuno, sudah terdapat lebih dari 5.000 hieroglif.

Pada abad ke-4, beberapa orang Mesir akhirnya mampu membaca hieroglif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com