Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Para Istri yang Menguasai Penguasa

Kompas.com - 27/11/2023, 11:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Rakyat Tunisia dengan pedih menggambarkan ibu negara mereka: “Rakyat Tunisia tidak bisa lagi mengerti dan sangat membenci Laila, jauh melebih kebencian kami pada presiden Ben Ali, suaminya.”

Di Asia, kita banyak belajar dari kerakusan dan kelicikan seorang first lady, yakni Imelda Marcos di Filipina.

Suaminya, Ferdinand Marcos, berkuasa dengan tangan besi selama 21 tahun. Semuanya dibungkam. Segalanya harus senyap, bebas dari hiruk pikuk politik. Banyak yang terbunuh. Tak terbilang yang lari ke luar negeri. Semuanya adalah lawan politik Marcos.

Di balik kebengisan itu semua, sutradaranya adalah sang istri, Imelda Marcos. Ibu negara ini disebut kupu-kupu besi. Ia ikut mengatur siapa yang jadi menteri, siapa yang jadi gubernur, siapa yang jadi duta besar, dan sebagainya.

Ia menjadikan dirinya sebagai Gubernur Metropolitan Manila. Malah, Imelda menjadikan dirinya sebagai menteri luar negeri bayangan, karena dialah yang bernegosiasi dengan Presiden Libya ketika itu, Muammar Gaddafi, mengenai penyelesaian konflik Moro di Filipina Selatan. Hebat.

Anak-anaknya pun didesain sendiri oleh Imelda agar menapaki karier politik seperti suaminya.

Di bidang ekonomi, Imelda merampok negerinya sendiri untuk kehidupan glamor yang penuh dengan aksesori. Tatkala Istana Malacanyang diserbu oleh rakyat, ditemukan ada 2.500 pasang sepatu Imelda Marcos yang tersusun rapi di rak-rak. Luar biasa kan?

Di negeri tetangga kita, Malaysia, dunia mengetahui bagaimana mantan first lady negeri itu, Datin Rosma, berkuasa melebihi kekuasaan suaminya, Perdana Menteri Najib Tun Razak.

Kehidupannya yang glamor dan hedonis tersebut membuat Najib Razak jadi bulan-bulanan rakyat.

Ia sendiri tak berdaya membendung hasrat kebendaan istrinya. Setiap ke luar negeri, misalnya ke London, pusat perbelanjaan termegah dan termahal, Harrod, harus menutup lantai tertentu bagi pengunjung lain, manakala Datin Rosma sedang berbelanja.

Sudah jadi cerita umum, setiap pengusaha yang ingin melakukan investasi, harus bertemu dan mendapat restu dulu dari Datin Rosma.

Begitu juga dalam urusan politik. Datin Rosma bagai jemari-jemari gurita, menjangkau ke mana-mana, sekaligus mencekik di mana-mana.

Ia sangat mumpuni dalam mendikte suami untuk memenuhi segala sahwat kekuasaan ekonomi dan politik yang mengendap dalam dirinya.

Simpul kisah, Ben Ali rontok mengenaskan di Tunisia. Ia dihinakan oleh rakyatnya sendiri. Itu lantaran istrinya, Laila Ben Ali.

Marcos tersungkur dan terhinakan lalu lari ke Amerika Serikat, juga karena faktor istrinya, Imelda Marcos.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com