Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Para Istri yang Menguasai Penguasa

Setidaknya, beberapa contoh first lady di dunia, menunjukkan bahwa wanita itu memiliki pengaruh luar biasa dalam pengelolaan politik dan kekuasaan.

Kita mulai dari Uganda, Afrika. Yoweri Kayuta Museveni, telah berkuasa selama 30 tahun lebih. Istrinya, Janet Museveni, kini menjadi Menteri Pendidikan dan Olah Raga negeri itu.

Pernah menjadi anggota parlemen. Sang first lady menjadi pengatur segala siasat kekuasaan dan politik.

Apa yang diputuskan oleh presiden adalah reflekasi keputusan Janet. Segalanya harus keluar dari dan masuk ke genggaman sang istri.

Ia adalah wanita terkaya sekarang di Afrika. Keperkasaannya dalam bidang politik dan pemerintahan, berbanding lurus dengan keperkasaannya di bidang ekonomi.

Kita ingat musim semi Arab pada 2011. Semuanya bermula dari Tunisia, negeri yang diperintah oleh Zine El Abidine Ben Ali selama 21 tahun, dengan sistem pemerintahan super otoriter. Rakyat muak dan mengamuk.

Ben Ali dirontokkan. Tatkala tak mampu lagi mengendalikan rakyatnya sendiri, ia harus naik pesawat bersama keluarganya, terbang ke pengasingannya di Saudi Arabia.

Di tangga pesawat, istrinya, first lady, Laila Ben Ali, memaki-makinya: “Kamu bukan lelaki. Tidak mau melawan. Tak mampu menunjukkan keperkasaanmu. Bukannya kamu menghadapi mereka itu, tetapi kamu justru lari sebagai pengecut.”

Laila sangat dikenal sebagai pengatur segala hal ikhwal kehidupan Tunisia. Dari hulu ke hilir. Ben Ali hanya presiden de jure belaka. Presiden de facto adalah istrinya, Laila.

Keganasannya meraup keuntungan ekonomi bersama anggota dinasti keluarganya, terang benderang. Ia sendiri yang memimpin kelompok keluarganya yang beranggotakan sepuluh orang.

Bisnis perbankan di negeri itu di bawah genggamannya. Bisnis penerbangan dalam sakunya. Keagenan mobil dikendalikannya. Bisnis internet, radio, televisi dan industri menjadi miliknya.

Di sektor politik dan pengelolaan kekuasaan Tunisia, lebih galak lagi. Semuanya harus bermula dan berahir di tangan Laila.

Laila menjadi master mind dan sekaligus operator politik dan ekonomi bagi sepupu, ponakan, ipar dan anggota keluarganya.

Seorang penata rambutnya pernah mengatakan: “Laila itu menjalankan roda kehidupan di Tunisia, seperti seorang mafia yang melakukan pemerasan dan perampokan dari super market.”

Rakyat Tunisia dengan pedih menggambarkan ibu negara mereka: “Rakyat Tunisia tidak bisa lagi mengerti dan sangat membenci Laila, jauh melebih kebencian kami pada presiden Ben Ali, suaminya.”

Di Asia, kita banyak belajar dari kerakusan dan kelicikan seorang first lady, yakni Imelda Marcos di Filipina.

Suaminya, Ferdinand Marcos, berkuasa dengan tangan besi selama 21 tahun. Semuanya dibungkam. Segalanya harus senyap, bebas dari hiruk pikuk politik. Banyak yang terbunuh. Tak terbilang yang lari ke luar negeri. Semuanya adalah lawan politik Marcos.

Di balik kebengisan itu semua, sutradaranya adalah sang istri, Imelda Marcos. Ibu negara ini disebut kupu-kupu besi. Ia ikut mengatur siapa yang jadi menteri, siapa yang jadi gubernur, siapa yang jadi duta besar, dan sebagainya.

Ia menjadikan dirinya sebagai Gubernur Metropolitan Manila. Malah, Imelda menjadikan dirinya sebagai menteri luar negeri bayangan, karena dialah yang bernegosiasi dengan Presiden Libya ketika itu, Muammar Gaddafi, mengenai penyelesaian konflik Moro di Filipina Selatan. Hebat.

Anak-anaknya pun didesain sendiri oleh Imelda agar menapaki karier politik seperti suaminya.

Di bidang ekonomi, Imelda merampok negerinya sendiri untuk kehidupan glamor yang penuh dengan aksesori. Tatkala Istana Malacanyang diserbu oleh rakyat, ditemukan ada 2.500 pasang sepatu Imelda Marcos yang tersusun rapi di rak-rak. Luar biasa kan?

Di negeri tetangga kita, Malaysia, dunia mengetahui bagaimana mantan first lady negeri itu, Datin Rosma, berkuasa melebihi kekuasaan suaminya, Perdana Menteri Najib Tun Razak.

Kehidupannya yang glamor dan hedonis tersebut membuat Najib Razak jadi bulan-bulanan rakyat.

Ia sendiri tak berdaya membendung hasrat kebendaan istrinya. Setiap ke luar negeri, misalnya ke London, pusat perbelanjaan termegah dan termahal, Harrod, harus menutup lantai tertentu bagi pengunjung lain, manakala Datin Rosma sedang berbelanja.

Sudah jadi cerita umum, setiap pengusaha yang ingin melakukan investasi, harus bertemu dan mendapat restu dulu dari Datin Rosma.

Begitu juga dalam urusan politik. Datin Rosma bagai jemari-jemari gurita, menjangkau ke mana-mana, sekaligus mencekik di mana-mana.

Ia sangat mumpuni dalam mendikte suami untuk memenuhi segala sahwat kekuasaan ekonomi dan politik yang mengendap dalam dirinya.

Simpul kisah, Ben Ali rontok mengenaskan di Tunisia. Ia dihinakan oleh rakyatnya sendiri. Itu lantaran istrinya, Laila Ben Ali.

Marcos tersungkur dan terhinakan lalu lari ke Amerika Serikat, juga karena faktor istrinya, Imelda Marcos.

Najib Tun Razak di Malaysia, ternistakan, dan kini mendekam di penjara, juga karena faktor kerakusan istri, Datin Rosma.

Bagaimana fenomena di Indonesia?

Menurut sebuah konon, para lelaki yang memegang kekuasaan di negeri kita sekarang ini, memiliki tiga organisasi: Pertama, Isti (ikatan suami takut istri). Kedua, Persudi (persatuan suami dijajah istri). Ketiga, Istikamah (ikatan suami takut istri hanya di rumah).

Hati-hati lho, wahai para istri yang ikut campur urusan politik dan ekonomi hanya karena menguasai suami.

Pada umumnya suami yang dikuasai oleh para istri adalah anggota Istikamah, suami takut istri hanya di rumah.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/27/111556979/para-istri-yang-menguasai-penguasa

Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke