Situasi di Surabaya menjadi tegang karena datangnya Sekutu ditunggangi kepentingan Belanda yang ingin kembali menduduki Indonesia.
Pada 25 Oktober 1945, Brigade Infanteri India ke-49 yang berada di bawah pimpinan AWS Mallaby, tiba di Surabaya.
Tidak sampai seminggu di Surabaya, AWS Mallaby tewas dalam insiden penembakan di dekat kawasan Jembatan Merah.
Sepeninggal Mallaby, Inggris mendatangkan bala bantuan, yakni dua brigade tambahan (India ke-9 dan ke-123) dari Divisi India ke-5 yang dipimpin oleh Robert Mansergh.
Baca juga: Peran Gubernur Suryo dalam Pertempuran Surabaya
Sebagai pemimpin Sekutu yang baru, Mansergh mengambil sikap keras dengan mengeluarkan ultimatum kepada pejuang di Surabaya.
Isi ultimatum yang dikeluarkan Mansergh pada 9 November 1945 adalah perintah kepada para pejuang di Surabaya agar menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.
Apabila tidak dipatuhi, Sekutu mengancam akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara.
Selain itu, semua tokoh dan para pemuda di Surabaya harus menyerahkan diri selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.
Ultimatum itu tidak dipenuhi oleh para tokoh maupun masyarakat Surabaya, yang justru siap bertempur untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Alhasil, pecah pertempuran 10 November 1945 antara pasukan Sekutu melawan para pejuang di Surabaya.
Mulai 10 November 1945 pagi hari, Mansergh menjadi pemimpin Pertempuran Surabaya.
Meski pasukan Mansergh mendapat perlawanan sengit dari para pejuang, separuh kota Surabaya dapat dikuasai hanya dalam beberapa hari.
Baca juga: Abdul Wahab Saleh, Juru Foto Peristiwa Pertempuran di Surabaya
Selepas bertugas di Surabaya, Robert Mansergh naik pangkat menjadi Letnan Jenderal.
Letnan Jenderal Robert Mansergh kemudian menjabat sebagai Sekretaris Militer (1948-1949), Panglima Pasukan Inggris di Hong Kong (1949-1951), Wakil Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu Eropa Utara (1951-1953), Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu Eropa Utara (1953-1956), dan Panglima Tertinggi Pasukan Angkatan Darat Britania Raya (1956-1959).
Sebagai Panglima Tertinggi Pasukan Angkatan Darat Britania Raya, Mansergh mengepalai komite yang meneliti Administrasi Angkatan Darat Britania Raya.
Tidak banyak diketahui tentang kehidupan Mansergh setelah pensiun dari dunia militer.
Robert Mansergh meninggal pada 8 November 1970 dalam usia 70 tahun.
Referensi: