Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Surabaya Disebut Pertempuran Terbesar Pasca-proklamasi

Kompas.com - 04/09/2023, 22:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pertempuran besar masih terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Puncak Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945, yang melibatkan rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu.

Pasukan Sekutu dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby yang menyerang rakyat Indonesia.

Pertempuran Surabaya disebut sebagai pertempuran terbesar pasca-proklamasi. Mengapa demikian?

Baca juga: Kronologi Pertempuran Surabaya

Memakan ribuan korban jiwa

Pertempuran Surabaya disebut pertempuran terbesar pasca-proklamasi karena memakan setidaknya 6.000 hingga 20.000 korban jiwa dari pihak Indonesia dan 200.000 rakyat sipil meninggalkan Surabaya.

Sementara itu, korban jiwa di pihak Sekutu sebanyak 1.500 orang.

Pecahnya Pertempuran Surabaya bermula dari kedatangan Sekutu untuk mengamankan para tawanan perang, melucuti senjata Jepang, dan menjaga ketertiban di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Surabaya.

Namun, pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu menyerbu penjara dan membebaskan para tawanan perang yang ditahan oleh Indonesia.

Pasukan Sekutu kemudian mendirikan pertahanan di tempat-tempat penting, seperti di lapangan terbang, kantor radio, gedung internatio, dan pusat kereta api.

Selain itu, mereka juga menyebarkan selebaran yang berisi imbauan agar masyarakat Surabaya segera menyerahkan senjata.

Akan tetapi, rakyat Surabaya menolak menyerah kepada Sekutu.

Alhasil, kondisi pun semakin karut-marut.

Puncak pertempuran terjadi pada 10 November 1945, ketika pasukan Sekutu menyerang Surabaya.

Sebagai upaya melawan Sekutu, para pejuang Indonesia menggunakan beberapa senjata, salah satunya bambu runcing.

Setelah tiga minggu berlalu, pertempuran Surabaya mulai mereda pada 28 November 1945.

Untuk mengingat perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia selama pertempuran Surabaya, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Hari Pahlawan ditetapkan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

 

Referensi:

  • Moehkardi. (2020). Peran Surabaya dalam Revolusi Nasional 1945. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com