Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Kata dan Tindakan Pemimpin Athena

Kompas.com - 05/11/2023, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam upacara pemakaman para pahlawan yang gugur, Perikles memberi sambutan duka di depan warga. Katanya:

“Sistem pemerintahan kita tidak meniru kota lain, tetapi justru menjadi teladan bagi yang lain. Betul sistem kita disebut demokrasi, karena kekuasaan di tangan warga banyak, tidak di tangan segelintir saja.”

Ini merupakan petikan dari pidato yang memberi inspirasi bagi pemimpin Amerika dan negara-negara dunia. Kekuasaan tidak di tangah orang sedikit, tetapi pada warga khalayak. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pidato Perikles itu dicatat oleh sejarahwan Thukikides (m. 395 SM). Uniknya, Thukikides termasuk orang yang kritis terhadap praktik sistem demokrasi.

Menurut dia, demokrasi meletakkan suara warga banyak yang belum tentu bisa berpikir secara sehat dan baik. Massa tidak rasional. Massa mudah dipengaruhi.

Seperti dalam nahkoda kapal, lebih baik diserahkan kepada orang yang berpengalaman dalam menyetir kapal dan biasa melaut daripada orang yang disukai oleh para penumpang.

Kritik semacam itu juga bisa dijumpai dalam pandangan Plato dan juga Aristoteles. Orang yang mampu belum tentu elektabilitasnya tinggi.

Ini kritik awal dari populisme, mengutamakan penampilan dan retorika sesaat dalam memengaruhi suara untuk pemenangan pemilihan.

Pidato Perikles yang menarik adalah selanjutnya, yang umum dikutip dalam banyak kesempatan karena relevansinya.

“Jika kita lihat hukum, itu menjamin kesetaraan semua terlepas dari perbedaan-perbedaan dalam wilayah pribadi; dalam hal kedudukan sosial, kehidupan publik diukur dari reputasi kapasitas orang; perbedaan kelas tidak menghalangi kepantasan (merit); kemiskinan tidak menghalangi jalan, jika seseorang bisa menjadi abdi negara, dia tidak akan terhalangi oleh ketidakjelasan asal muasalnya.”

Baik Solon maupun Perikles diikuti dan ditaati sebagai pemimpin warga Athena karena kata dan tindakan tidak berselisih. Keduanya tidak mengambil keuntungan pribadi maupun orang-orang terdekatnya.

Solon meninggalkan kota Athena setelah dia menjadi wali kota, sementara Perikles wafat di tengah wabah yang menyerang Athena dalam kondisi terkepung pasukan Sparta. Demokrasi Athena jatuh karena kekuatan militer Sparta.

Dua ribu tahun dilupakan manusia. Setelah perang dunia dua, baru negara-negara dunia menyatakan demokrasi adalah sistem terbaik yang bisa dikembangkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com