Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sejarah Penemuan Huruf Alfabet?

Kompas.com - 30/10/2023, 19:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah sistem tulisan manusia merupakan kisah menakjubkan yang penuh dengan inovasi dan perkembangan.

Akan tetapi, apa yang terjadi sebelum alfabet ditemukan dan bagaimana sebuah perubahan kecil seperti penambahan huruf vokal dalam alfabet dapat mengubah cara kita berkomunikasi?

Berikut ini sejarah penemuan alfabet yang masih digunakan hingga kini.

Baca juga: Mengenal Alfabet Fonetik: Alfa, Bravo, Charlie, hingga Zulu, dari Mana Asalnya?

Sejarah tulisan sebelum alfabet ditemukan

Sebelum alfabet ditemukan, sistem tulisan awal berpusat pada penggunaan simbol-simbol pictographic yang dikenal sebagai hieroglif atau kepingan cuneiform.

Mesir Kuno menggunakan tulisan hieroglif yang terdiri dari gambar-gambar sebagai simbol.

Sementara itu, di tempat-tempat seperti Sumeria di Mesopotamia, menggunakan sistem cuneiform yang melibatkan menekan paku ke dalam tanah liat untuk membuat simbol-simbol tulisan.

Kedua sistem ini memiliki keunggulan masing-masing dalam merepresentasikan bahasa tertulis dan keduanya memiliki kesamaan, yaitu memerlukan banyak simbol untuk mengidentifikasi kata-kata, kalimat, atau konsep.

Namun, sistem tulisan seperti hieroglif atau cuneiform juga memiliki kekurangan.

Kedua sistem ini sangat rumit dan memerlukan banyak gambar atau simbol untuk membuat kata-kata sehingga hanya beberapa orang terlatih, seperti para imam atau cendekiawan yang hanya bisa menggunakan sistem ini.

Tulisan pada masa itu sangat khusus dan terbatas pada tujuan, seperti agama, administrasi, dan rekaman sejarah.

Karena orang-orang biasa tidak bisa dengan mudah menggunakannya, sistem tulisan tersebut menjadi sulit diakses dan dipahami.

Selain hieroglif Mesir dan cuneiform Sumeria, sistem tulisan seperti aksara Yunani kuno dan aksara Tiongkok kuno juga ada, tetapi penggunaannya terbatas untuk orang biasa.

Munculnya sistem tulisan alfabet

Perkembangan siginifikan alfabet terjadi sekitar abad ke-2 SM ,ketika sekelompok orang Semit yang berbicara dalam bahasa Semit mengadaptasi sebagian hieroglif Mesir untuk merepresentasikan suara dalam bahasa mereka.

Proses ini menghasilkan "Proto Sinaitic script" yang sering dianggap sebagai awal dari munculnya sistem tulisan alfabetik.

Dalam sistem Proto Sinatic script, simbol unik digunakan untuk merepresentasikan satu konsonan tunggal.

Perlu dicatat bahwa dalam sistem ini, huruf vokal tidak diikutsertakan.

Dengan demikian, simbol-simbol ini menggambarkan bunyi-bunyi bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Sistem ini memiliki sekitar 22 simbol yang cukup sederhana untuk dipelajari dan digambar oleh orang-orang biasa.

Kemudian, sistem tulisan ini diadopsi dan diambil oleh pedagang Fenisia yang mendiami wilayah Lebanon, Suriah, dan Israel pada masa itu.

Mereka memperluas dan menyebarkan sistem tulisan ini saat melakukan perdagangan maritim di berbagai wilayah.

Hal ini merupakan langkah kunci dalam menjadikan sistem tulisan ini lebih mudah diakses dan lebih tersebar luas.

Pada dasarnya, ini menciptakan dasar bagi perkembangan sistem tulisan alfabetik yang lebih luas dan kemudian membawa perubahan signifikan dalam sejarah tulisan dan peradaban manusia.

Perkembangan alfabet dari Fenisia ke Yunani

Perkembangan alfabet dari Fenisia ke Yunani merupakan tonggak sejarah penting dalam evolusi sistem tulisan.

Pada abad ke-8 SM, alfabet Fenisia diperkenalkan di Yunani dan mengalami modifikasi untuk dicocokkan dengan bahasa Yunani.

Inovasi paling penting adalah ketika mereka mulai menggunakan huruf untuk merepresentasikan suara vokal dalam alfabet, seperti menambahkan huruf-huruf seperti a, e, i, o, dan u ke dalam alfabet kita sekarang.

Hal ini sangat penting karena membuat teks bisa dibaca dan diucapkan tanpa kebingungan atau ambiguitas.

Sebelumnya, alfabet Fenisia hanya mencakup karakter untuk konsonan.

Selain itu, perubahan arah penulisan menjadi dari kiri ke kanan meningkatkan kemudahan untuk membacanya.

Perkembangan ini sangat penting karena alfabet Yunani menjadi dasar atau contoh untuk banyak sistem tulisan di seluruh dunia, termasuk alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa Eropa lainnya.

Jadi, bisa dikatakan bahwa alfabet Yunani memengaruhi bagaimana kita menulis di banyak bahasa dan membuat sistem tulisan lebih mudah dimengerti.

Dengan kata lain, alfabet Yunani menjadi dasar bagi banyak bahasa dan sistem tulisan yang kita kenal hari ini. 

Referensi:

  • Diringer, D. (1943). The origins of the alphabet. Antiquity, 17(66), 77-90.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com