Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Kompas.com - 12/10/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Rumah Sakit Indonesia adalah sebuah rumah sakit yang berada di Bait Lahiya, Gaza, Palestina.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza ini dibangun dari uang sumbangan Indonesia kepada Palestina sejumlah Rp 126 miliar.

Perencanaan pembangunannya dilakukan pada Januari 2009 dan pembangunan dimulai pada Mei 2011 hingga 2015.

Dalam sejarahnya, Rumah Sakit Indonesia telah beberapa kali terdampak ledakan bom yang dilemparkan Israel ke Palestina.

Baca juga: Komisi Peel, Penggagas Pembagian Wilayah Palestina

Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dilatarbelakangi oleh serangan Israel ke Gaza pada 2008 yang menewaskan ribuan korban jiwa.

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia diinisasi oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) karena melihat rumah sakit di Gaza yang keteteran dalam menampung korban akibat serangan Israel.

Dana yang digunakan untuk membangun rumah sakit ini berasal dari donasi masyarakat.

Kendati begitu, MER-C sebenarnya mendapat dana bantuan sebesar Rp 20 miliar dari Kementerian Kesehatan RI, tetapi tidak terealisasi karena sejumlah pertimbangan.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas tanah wakaf Otoritas Palestina seluas 16.261 meter persegi.

Proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia dimulai pada 2011 dan diresmikan pada 27 Desember 2015 oleh Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.

Seusai diresmikan, Menteri Kesehatan Palestina saat itu, yakni Mufeed Mukhar mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat Indonesia dalam membantu rakyat Gaza.

Rumah sakit yang terdiri dari tiga lantai ini memiliki 100 kasur untuk rawat inap, empat ruang operasi, dan 10 kasur ICU.

Dengan fasilitas tersebut, Rumah Sakit Indonesia menjadi salah satu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.

Rumah Sakit Indonesia secara garis besar dijalankan oleh staf dari Jalur Gaza dengan dibantu beberapa relawan Indonesia.

Meskipun lokasi tempat rumah sakit ini berada sering terkena serangan, Rumah Sakit Indonesia tetap beroperasi semaksimal mungkin, karena rumah sakit ini dibangun dengan tujuan menampung para korban perang di Palestina.

Terlebih, Rumah Sakit Indonesia hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari perbatasan.

Baca juga: Kenapa Jalur Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina?

Terkena bombardir 

Sejak didirikan, Rumah Sakit Indonesia beberapa kali terdampak ledakan bom yang dilemparkan Israel ke Palestina.

Pada 14 November 2011 silam, bom Israel meledak di dekat lokasi Rumah Sakit Indonesia, yang menewaskan dua orang dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Sementara itu, 17 relawan Indonesia mengamankan diri di lantai dasar bangunan rumah sakit.

Kemudian, pada Oktober 2018, Rumah Sakit Indonesia di Gaza kembali terkena serangan udara Israel.

Lalu, pada Sabtu (7/10/2023), Kompleks Rumah Sakit Indonesia diketahui tertembak roket Israel.

Menurut penuturan Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, kondisi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza mengalami kerusakan pada bagian plafon dan pusat gas.

Selain itu, Sarbini juga mengungkapkan bahwa hanya beberapa bagian belakang Rumah Sakit yang terdampak akibat serangan Israel.

Dengan begitu, pelayanan Rumah Sakit Indonesia di Gaza masih dapat beroperasi.

 

Referensi:

  • Dr. Hj. Masyrofah, S.Ag. M.Si. (2023). Politik Luar Negeri Indonesia Era Reformasi, Upaya Penyelesaian Konflik Israel-Palestina. Yogyakarta: Deepublish.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com